Selamat pagi agan-agan. Ane mau cerita nih seputar dunia pekerjaan yang bernama Disk Jockey di Indonesia. Agan-agan semua pasti banyak yang tau bahwa di Indonesia pekerjaan ini belum dianggap sebagai "pekerjaan yang sebenarnya" atau dipandang sebelah mata oleh orang-orang awam, padahal banyak banget yang udah mencurahkan waktu, uang, dan bahkan hidupnya untuk belajar dan menekuni dunia DJ ini.

Asal Mula DJ
Istilah DJ ini pertama kali digunakan untuk menggambarkan seorang penyiar radio yang akan memperkenalkan dan memainkan rekaman gramofon yang populer. Rekaman pada media ini, juga dikenal sebagai "cakram" di mana dalam industri ini dimainkan oleh penyiar-penyiar radio, oleh karena itu nama disc jockey dan selanjutnya lebih akrab dikenal sebagai DJs atau deejays. Sekarang karena berbagai faktor, termasuk musik yang dipilih, para pendengarnya, penyetelan kinerja, media yang digunakan dan perkembangan dari manipulasi suara, telah menghasilkan berbagai macam teknik DJ.
Aksi fisik daripada seorang DJ adalah memilih dan memainkan rekaman-rekaman suara disebut deejaying, atau DJing dan cakupan kesempurnaan dari memainkan secara sederhana satu seri rekaman-rekaman (terkait pengacaraan, atau menyusun sebuah daftar putar, sampai memanipulasi rekaman-rekaman, menggunakan berbagai teknik seperti pengadonan audio, pengisyaratan (cueing), pemfrasean (phrasing), pemenggalan (cutting), penggesekan (scratching), dan penyelarasan ketukan (beatmatching), atau sering juga mengacu pada membuat komposisi musik asli.
(Source: Wikipedia)

Pasti banyak dari agan-agan (termasuk ane) yang hobi dan pengen banget menjadi DJ di Club tapi gak tau harus bagaimana. Kebetulan ane juga sudah survei ke club-club seputaran Kemang Jakarta sampai Sudirman Jakarta, mereka (para manager club) semua dapat suplai DJ dari agency.

Ane hanya berharap suatu saat nanti di Indonesia dibikin komunitas yang menyalurkan DJ-DJ yang butuh pekerjaan, kalo perlu pemerintah juga harus mendukung agar gak ada lagi DJ-DJ yang hanya menjadi Bedroom DJ tanpa penghasilan dan tanpa mendapat apresiasi dari orang lain atau media massa.