boorhunt89Avatar border
TS
boorhunt89
Aku yang terluka
Dulu aku pernah berkenalan dengan seorang perempuan melalui salah satu jejaring sosial. Awalnya kami saling memperkenalkan diri dan tempat asal. Setelah beberapa lama aku dan dia (sebut saja dia dengan nama Vio) makin akrab dan semakin nyaman dengan hubungan ini. Lalu aku mencoba untuk minta nomor handphonenya ke vio dan dia pun memberi nomor handphonenya tanpa basa basi kepadaku. Saat online di internet kami selalu berbagi foto pribadi di mulai dari foto biasa saja hingga foto pribadi kami berdua yang begitu narsis. Meski tidak sedang online pun kami masih tetap berbagi foto. Dan akhirnya dia membuatku terkejut saat memberi tawaran untuk berpacaran dengannya. Aku bingung dan tak bisa berbuat apa-apa. Sebelum ada tawaran seperti itu aku selalu mendengar curhatnya yang begitu menyedihkan. Kemudian aku memberikan satu persyaratan kepadanya, yaitu jika dia benar-benar tidak memiliki pacar atau sudah menjomblo maka aku terima dia menjadi pacarku. Dan saat itu juga dengan yakinnya dia berkata, "Aku sudah putus ma cowokku beberapa bulan yang lalu". Hingga lima kali dalam waktu yang berbeda aku selalu bertanya yang sama. Setelah mendengar pengakuan dia yang sudah sangat membuatku yakin, aku pun menerimanya. Setelah kita jadian, aku selalu berhubungan dengannya melalui SMS atau telepon. Saat berpacaran pada minggu pertama dia meminta padaku untuk dibelikan pulsa karena saat itu sedang kehabisan pulsa. Dengan ikhlasnya aku membelikan pulsa yang cukup besar baginya. Hal itu aku lakukan agar dia bisa lebih lama berkomunikasi denganku melalui sms ataupun telepon. Namun setelah pulsa masuk ke nomor dia, tiba-tiba dia mengucapkan terima kasih kepadaku dan meminta maaf karena mendadak ada kesibukan beberapa pekan sehingga membuat kita berdua punya sedikit waktu untuk berkomunikasi jarak jauh. Setelah sekian lama kita berkomunikasi, lalu dia mengirim pesan lewat sms dan menanyakan kabar diriku. Dalam waktu tiga hari kami berdua begitu asyik mengobrol di sms dari pagi hingga ke pagi lagi. Dan di hari berikutnya dia memintaku untuk membelikannya pulsa kembali. Awalnya aku heran pulsa dengan nominal yang cukup banyak bisa habis dalam waktu tiga hari, padahal aku yang memiliki pulsa dengan nominal sangat kecil masih punya banyak sisa yang dipakai untuk sms saja. Akhirnya tanpa berkata apapun aku langsung membelikannya pulsa sebesar 5000 rupiah saja. Setelah pulsa masuk ke nomor dia, tiba-tiba saja dia mengirim sms kepadaku dengan ekspresi marah,"Kok cuma ngasih pulsa 5000?". Membaca sms dia yang seperti itu aku mulai merasa kesal dan jengkel kepadanya,"sudah untung aku ngasi 5000 ke kamu". Saat mengetahui aku mulai marah dia langsung meminta maaf kepadaku,"sayang, maafin aku ya? aku ga bermaksud bikin kamu marah dengan kekecewaanku tadi masalah pulsa itu, aku lagi butuh pulsa supaya aku bisa smsan ma telpon temenku. Aku butuh pulsa beneran karena ada hal penting". Mengetahui hal itu, aku langsung memaafkan dia. Sudah dimaafkan sebentar, tiba-tiba saja dia menanyakan pulsa itu kembali. Akhirnya dengan terpaksa aku membelikan dia pulsa yang cukup besar. Tanpa kusadarai selama berpacaran dengannya aku selalu dimintai pulsa dan selalu ditinggal tanpa kabar olehnya setelah mendapatkan pulsa tersebut. Kesabaranku mulai melemah dan aku mencoba menelepon dia. Tapi saat diangkat telepon dari aku, dia berkata sambil berbisik kepadaku di telepon,"Sayang, jangan telepon sekarang ya? Aku masih sibuk nih". Setelah berkata seperti itu, tanpa memberi kesempatan berbicara, telepon langsung ditutup olehnya. sebulan lebih aku tak menghiraukannya meski dia sering mengirim sms dan misscall berulang kali. Setelah itu, aku ingin menyelesaikan permasalahan ini dengannya."Say aku butuh pengakuan dari kamu yang sejujur-jujurnya. Kamu harus jawab pertanyaanku tanpa ada kebohongan sedikitpun”, Ucapku di SMS. Lalu dia membalas SMSku,"mau nanya apa sayang?". Setelah sekian banyak aku berbicara dengannya di SMS, akhirnya aku tahu bahwa selama ini dia telah membohongiku. Sebenarnya dia masih berpacaran dengan kekasihnya yang lama. Lebih parahnya lagi, dia telah mengambil uang ratusan ribu dari pulsa yang dia pakai untuk berhubungan dengan kekasihnya sebelum aku. Ternyata aku dijadikan sebagai lelaki peternak pulsa yang bisa dengan mudahnya dia dapatkan pulsa secara gratis. Begitulah cerita yang berjudul "Aku yang terluka". Aku saranin kepada kalian semua agar tidak berpacaran dengan orang yang dikenal hanya melalui media internet tanpa bertemu sama sekali.
0
826
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.