Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MarketeersAvatar border
TS
MOD
Marketeers
Tiga Catatan dalam Corporate Storytelling
Tiga Catatan dalam Corporate Storytelling

Setiap bisnis yang baru saja dibangun membutuhkan bahan untuk diceritakan kepada khalayak. Cerita menjadi salah satu metode untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan perusahaan baru tersebut. Metode bercerita alias story-telling diakui sebagai salah satu metode mumpuni dalam memperkenalkan suatu hal kepada audiens. Metode ini sudah jamak diterapkan oleh banyak perusahaan, termasuk mereka yang sudah lama beroperasi dan terbukti sukses.

Nadia Goodman, kolumnis Entrepreneur.com, menyatakan untuk mendapatkan perhatian dan mengikat konsumen secara emosional, cerita menjadi salah satu pilihan. Cerita bisa digunakan untuk menyampaikan nilai-nilai perusahaan dengan lebih gampang. Tentunya juga untuk memanusiakan merek.

Berikut adalah sadaruran dari tiga langkah untuk mengartikulasikan nilai bisnis perusahaan dalam cerita.

1. Sebarkan nilai-nilai dalam istilah umum
Sampaikan nilai-nilai perusahaan dengan istilah-istilah yang gampang dipahami oleh orang kebanyakan. Jangan sekali-kali memakai istilah bisnis yang jumlah orang yang memahaminya sangat terbatas. Sementara, nilai yang sejati merupakan nilai-nilai yang Anda percayai sendiri, yang Anda coba terapkan sendiri dalam kehidupan Anda, dan yang menjadikan hidup orang lain menjadi lebih baik.

2. Satu bahasa
Perusahaan tentunya memiliki visi ke mana perusahaan itu akan bergerak ke depan. Tapi, tidak jarang, konsep tentang visi ini kurang dipahami oleh karyawan perusahaan tersebut. Ada gap pemahaman di dalam diri para CEO dan direksi dengan para karyawan. Sebab itu, butuh satu bahasa yang sama dalam mengartikulasikan visi perusahaan tersebut. Dengan begitu, konsumen juga dengan gampang bisa memahami apa yang menjadi cita-cita perusahaan itu di masa depan.

3. Suara manusia
Tampilkan bahwa bisnis maupun merek Anda memiliki karakter seperti halnya manusia. Dengan begitu, konsumen dengan gampang bisa mengenal dan menilai perusahaan Anda. Sebab itu, berperilaku dan bersuara layaknya manusia itulah yang akan diterima oleh konsumen. Merek bukan lagi pihak yang membombardir konsumen dengan aneka promosi dan menjadi pihak yang tak tersentuh. Goodman menandaskan hanya yang berperilaku dan berelasi seperti halnya manusia yang cukup sukses membangun customer enggagement di kanal-kanal sosial.


Artikel: http://the-marketeers.com/archives/t...rytelling.html
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Ilmu Marketing
Ilmu MarketingKASKUS Official
9.5KThread3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.