BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Rencana Gubernur Babel Eko M Ali untuk melayangkan surat teguran kepada Bupati Beltim Basuri T Purnama terkait pelantikan Sekda Beltim Desember 2012 lalu, memicu kontroversi di antara keduanya. Surat itu telihat seperti benang merah atas kerisauan Basuri selama ini.

Namun, Basuri menegaskan hubunganya dengan Gubernur Bangka Belitung (Babel) Eko Maulana Ali, sejauh ini masih baik. Hanya saja ia heran Beltim mendapat sorotan dalam pelantikan Sekda.

"Ndak ada masalah, sejauh ini setahu saya oke-oke saja, ndak tahu kalau ada yang ngomplain," ujar Basuri kepada bangkapos.com, Jumat (4/1/2013) pagi.

Sebelumnya, Kepada bangkapos.com, Kamis (20/12/2012) lalu Basuri sempat menyoroti kebijakan Pemprov mengenai alokasi dana APBD Babel.

Menurut dia, alokasi dana APBD Provisi Babel untuk Kabupaten Beltim terbilang sangat minim. Pernyataan itu muncul setelah harian ini menanyakan soal kebijakan Basuri untuk pengerukan alur Marina Internasional dengan bantuan pihak swasta. Basuri tetap bersikukuh meminta bantuan swasta dibandingkan mengajukan permohonan kepada Pemprov Babel.

"Aku curiga, sebenarnya provinsi tidak terlalu bahagia bantu Beltim, Dak usah minta itu (pengerukan alur Marina), jalan aja (ruas Gantung-Simpang Padang Manggar) yang dijanjikan yang ini sama itu aja dak jadi-jadi, oiya sudah dianggarkan sudah dianggarkan, dak jadi-jadi, dak usa minta soal itu la, ini aja lah, jalan Gantung," kata Basuri di ruang kerjanya.

Basuri pun menyampaikan pandangnya mengenai posisi gubernur. Menurut dia, banyak hal yang bisa dilakukan dengan kebijakan yang sederhana. Pertama dengan memenuhi kebutuhan sumber daya yang ada di tujuh kabupaten/kota. Menurut dia, Pemprov tak perlu banyak pegawai karena tugas pokoknya adalah pendataan.

Begitu pun alokasi dana, Basuri menilai Pemprov tak perlu banyak-banyak memegang uang untuk membiayai diri sendiri. Menurut dia, dengan APBD Rp 1,8 Triliun, Pemprov setidaknya bisa mengalokasikan dana sampai Rp 200 miliar untuk membangun infrastruktur jalan, air, dan listrik di tujuh kabupaten/kota.

"Berarti kalau saya hitung duit itu, kita bisa kasih Rp 150-200 miliar setiap tahun untuk tujuh kabupaten, dalam lima tahun apa dak selesai infratsruktur kita, jalan kita akan bagus," kata Basuri.

http://bangka.tribunnews.com/2013/01...m-yang-disorot

maklum, koh ahok gak lagi di dpr. jadi adiknya selalu di cari-cari kesalahan nya. kalau koh ahok masih di dpr, mana berani tuh eko.

nb: eko adalah gubernur yang menang dipilkada babel, setelah mencurangi ahok. selama ahok di dpr, dia gak berani menyentuh adiknya ahok. karena takut kebusukan nya bakal di intai ahok.

eko selama menjadi gubernur, juga seorang pengusaha tambang laut yang memiliki kapal isap, yang beroperasi di daerah bangka. setelah laut bangka hancur dan habis. eko mencoba utk ke belitung, namun di tolak dan di demo masyarakat/nelayan belitung. dengan alasan laut rusak, maka nelayan akan susah cari ikan. namun kecerdasan masyarakat/nelayan ini utk menolak, pasti adanya masukan dari pemimpim belitung termasuk adik ahok kepada para nelayan ttg akibat yang akan ditimbulkan jika kapal isap ber operasi.