TS
rheiyan
Curhatan tukang sablon newbie.
Subuh juragan.. 
Saya ingin sedikit cerita bisnis yang saya tekuni..
Saya terlahir di keluarga yang berkecukupan dan seiring perjalanan hampir seluruh anggota keluarga adalah pegawai di perusahaan bumn ataupun bekerja di kedinasan. pada awalnya saya juga tidak ingin menjadi pengusaha , saya juga tidak tau ingin jadi apa dewasa nanti. saya bahkan sudah lupa apa yang saya cita-citakan saat saya kecil dulu.
Sekarang saya mahasiswa di salah satu sekolah tinggi swasta di kota palembang. saya sempat kuliah di universitas negeri, tapi saya merasa salah jurusan dan akhirnya saya pindah kampus. saya sekarang kuliah di jurusan IT. disitulah saya bertemu sahabat-sahabat yang menjadi partner bisnis saya. oia dari sma saya menyukai desain kadang saya mencoba membuat desain kaos, jaket yang di pakai untuk seragam kelas. kadang saya yang mencarikan vendor jahitnya dan saya juga mengambil untung dari situ. tapi pada saat itu saya masih belum tertarik untuk menjadi pengusaha.
baru di saat kuliah ini saya merasa harus mencari uang untuk memenuhi keinginan saya tanpa harus merepotkan orang tua ataupun keluarga. saya pun menjelaskan kepada sahabat" saya, betapa menguntungkan bisnis konveksi. bermodalkan sedikit pengalaman, saya meyakinkan teman" untuk ikut berbisnis dengan saya, karna saya memiliki keterbatasan modal, karna keluarga pada awalnya kurang setuju dengan jalan saya ini. kata mereka selesaikan dlu kuliah, baru mau buka usaha. singkat kata akhirnya teman" saya pun setuju ikut usaha konveksi ini.
Dengan tabungan seadanya kami memutuskan untuk memulai usaha dengan patungan masing" sebesar 5juta rupiah dan kami bertiga jadi total 15juta. modal internet dan pengalaman yang sangat minim kami memberanikan diri terjun di dunia usaha. pada awal nya kami belajar sablon manual dengan melihat video di youtube, tapi hasilnya tidak memuaskan. akhirnya saya mengajak teman untuk membeli kaos jadi di tanah abang.
Di palembang ada nama tempat yaitu kambang iwak, setiap sabtu dan minggu pagi selalu ramai oleh masyarakat yang ingin olahraga ataupun sekedar jalan-jalan. dan di situ pun di penuhi para pedagang. kami pun berjualan disitu setiap minggu pagi. pada awalnya semua berjalan lancar, uang berputar. tetapi kebiasaan lama sulit hilang (saya orang nya susah bangun pagi, kadang malah subuh baru tidur). dan akhir nya berjualan pun berhenti.
Kemudian kami fokus di konveksi kembali, kali ini saya ke bandung untuk belajar sablon manual dengan kerabat. sekitar satu minggu saya belajar sablon disana, memang belum terlalu lihai, tapi cukuplah buat tau dasar"nya. saya pun pulang ke palembang dan mengajarkan ilmu yang saya dapat ke teman" saya. sembari di bandung saya juga mencari relasi" maklon jahit untuk menjadi partner bisnis. alhamdulillah konveksi berjalan lancar, sudah ribuan pakaian yang kami buat, tapi rata" seragam nya semua berasal dari bandung, belum menggunakan jasa sablon kami karna keterbatasan SDM nya. penjahit belum punya, jadi kami cuman bisa menyablon kaos polos saja, sedangkan orderan lebih banyak ke seragam-seragam yang memiliki kombinasi warna. walaupun begitu yang penting orderan lancar. tapi masalah belum selesai, kami semua susah yang namanya memegang uang. jadi jika dapat uang lgsg bagi rata, begitu seterusnya. dan akhirnya uang kas kosong.
Belum lagi masalah internal seperti ada salah satu teman yang kadang susah ditemui, kadang porsi kerja sulit dibagi rata, kadang kurang inisiatif, saya sendiri tipe orang nya ingin cepat, mungkin lebih terlihat terburu-buru. karna saya tidak suka menghabiskan waktu dengan hal yang tidak terlalu penting jika lagi ada kerjaan. alhasil kami pun agak renggang, pertama ada yang menyatakan cuti, kemudian saya sendiri merasa saya bisa melakukan sendiri, jadi saya ingin keluar. tetapi teman" tidak setuju. saya akhir nya setuju untuk tidak keluar dengan syarat yang bergerak yang dapat uang, maksud saya jika nanti usaha saya jalan teman" saya tadi jadi ikut tergerak kembali untuk menghidupkan usaha ini. sekarang saya seperti merintis dari nol lagi tapi bedanya dengan pengalaman yang sedikit lebih lumayan.
saya selalu percaya disetiap kegagalan selalu ada hikmah nya. yang penting jangan pernah menyerah karna kita tidak tau masa depan itu bagaimana.
Saya ingin sedikit cerita bisnis yang saya tekuni..
Saya terlahir di keluarga yang berkecukupan dan seiring perjalanan hampir seluruh anggota keluarga adalah pegawai di perusahaan bumn ataupun bekerja di kedinasan. pada awalnya saya juga tidak ingin menjadi pengusaha , saya juga tidak tau ingin jadi apa dewasa nanti. saya bahkan sudah lupa apa yang saya cita-citakan saat saya kecil dulu.
Sekarang saya mahasiswa di salah satu sekolah tinggi swasta di kota palembang. saya sempat kuliah di universitas negeri, tapi saya merasa salah jurusan dan akhirnya saya pindah kampus. saya sekarang kuliah di jurusan IT. disitulah saya bertemu sahabat-sahabat yang menjadi partner bisnis saya. oia dari sma saya menyukai desain kadang saya mencoba membuat desain kaos, jaket yang di pakai untuk seragam kelas. kadang saya yang mencarikan vendor jahitnya dan saya juga mengambil untung dari situ. tapi pada saat itu saya masih belum tertarik untuk menjadi pengusaha.
baru di saat kuliah ini saya merasa harus mencari uang untuk memenuhi keinginan saya tanpa harus merepotkan orang tua ataupun keluarga. saya pun menjelaskan kepada sahabat" saya, betapa menguntungkan bisnis konveksi. bermodalkan sedikit pengalaman, saya meyakinkan teman" untuk ikut berbisnis dengan saya, karna saya memiliki keterbatasan modal, karna keluarga pada awalnya kurang setuju dengan jalan saya ini. kata mereka selesaikan dlu kuliah, baru mau buka usaha. singkat kata akhirnya teman" saya pun setuju ikut usaha konveksi ini.
Dengan tabungan seadanya kami memutuskan untuk memulai usaha dengan patungan masing" sebesar 5juta rupiah dan kami bertiga jadi total 15juta. modal internet dan pengalaman yang sangat minim kami memberanikan diri terjun di dunia usaha. pada awal nya kami belajar sablon manual dengan melihat video di youtube, tapi hasilnya tidak memuaskan. akhirnya saya mengajak teman untuk membeli kaos jadi di tanah abang.
Di palembang ada nama tempat yaitu kambang iwak, setiap sabtu dan minggu pagi selalu ramai oleh masyarakat yang ingin olahraga ataupun sekedar jalan-jalan. dan di situ pun di penuhi para pedagang. kami pun berjualan disitu setiap minggu pagi. pada awalnya semua berjalan lancar, uang berputar. tetapi kebiasaan lama sulit hilang (saya orang nya susah bangun pagi, kadang malah subuh baru tidur). dan akhir nya berjualan pun berhenti.
Kemudian kami fokus di konveksi kembali, kali ini saya ke bandung untuk belajar sablon manual dengan kerabat. sekitar satu minggu saya belajar sablon disana, memang belum terlalu lihai, tapi cukuplah buat tau dasar"nya. saya pun pulang ke palembang dan mengajarkan ilmu yang saya dapat ke teman" saya. sembari di bandung saya juga mencari relasi" maklon jahit untuk menjadi partner bisnis. alhamdulillah konveksi berjalan lancar, sudah ribuan pakaian yang kami buat, tapi rata" seragam nya semua berasal dari bandung, belum menggunakan jasa sablon kami karna keterbatasan SDM nya. penjahit belum punya, jadi kami cuman bisa menyablon kaos polos saja, sedangkan orderan lebih banyak ke seragam-seragam yang memiliki kombinasi warna. walaupun begitu yang penting orderan lancar. tapi masalah belum selesai, kami semua susah yang namanya memegang uang. jadi jika dapat uang lgsg bagi rata, begitu seterusnya. dan akhirnya uang kas kosong.
Belum lagi masalah internal seperti ada salah satu teman yang kadang susah ditemui, kadang porsi kerja sulit dibagi rata, kadang kurang inisiatif, saya sendiri tipe orang nya ingin cepat, mungkin lebih terlihat terburu-buru. karna saya tidak suka menghabiskan waktu dengan hal yang tidak terlalu penting jika lagi ada kerjaan. alhasil kami pun agak renggang, pertama ada yang menyatakan cuti, kemudian saya sendiri merasa saya bisa melakukan sendiri, jadi saya ingin keluar. tetapi teman" tidak setuju. saya akhir nya setuju untuk tidak keluar dengan syarat yang bergerak yang dapat uang, maksud saya jika nanti usaha saya jalan teman" saya tadi jadi ikut tergerak kembali untuk menghidupkan usaha ini. sekarang saya seperti merintis dari nol lagi tapi bedanya dengan pengalaman yang sedikit lebih lumayan.
saya selalu percaya disetiap kegagalan selalu ada hikmah nya. yang penting jangan pernah menyerah karna kita tidak tau masa depan itu bagaimana.
Diubah oleh rheiyan 02-01-2013 21:50
0
4.5K
6
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
UKM
14.8KThread•3.3KAnggota
Terlama
Thread Digembok