Quote:
Trit
(MIRIS GAN) Sebagian umat Kristen di Aceh tak bisa gelar misa di gerejatelah turut menyebarkan provokasi dengan sangat serius dan mencemarkan nama baik masyarakat Aceh yang toleran.
Quote:
Ketua Dewan Gereja Khatolik P Sitepu, mengakui walaupun Aceh, mayoritas masyarakatnya muslim dan dikenal sebagai Serambi Mekkah, kondisi keamanan sekitar gereja setiap perayaan hari natal selalu kondusif dan aman.
Sumber: Indosiar
TSnya
suryanthara benar-benar sampah dan layak diban permanen beserta prime idnya.
Perayaan Natal di Aceh Berlangsung Aman
Perayaan Natal di Provinsi Aceh secara umum berlangsung aman dalam suasa kondusif, di Banda Aceh ratusan umat Kristiani sejak, Sabtu (24/12) malam mendatangi gereja untuk menyambut Natal dan pada Minggu (25/12) pagi kembali berbondong-bondong ke gereja untuk beribadah.
Pelaksanaan ibadah dilakukan pada tiga gereja yakni Gereja Protestan Indonesia Bersatu (GPIB) Bagian Barat, HKBP Hati Kudus dan Gereja Metodhist, pada saat umut kristiani melaknsanakan ibadah dan melakukan proses kebaktian aparat kepolisian terlihat dalam keadaan siaga berjaga-jaga didepan dan samping gedung gereja.
Roby salah seorang pengurus jamaah GPIB Banda Aceh kepada SP, Minggu (25/12) menyebutkan perayaan natal telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, sehingga pada saat jamaah datang dapat dengan nyaman melaksanakan ibadah.
Di Gereja BPIB saat ini tercatat ada 118 orang jamaah, ini berdasarkan data tiga bulan lalu, dalam perayaan natal tahun 2011 di Gereja DPIB yang menyampaikan Khutbah adalah Pendeta Sandino, Natal selain dirayakan sejak 24 malam dan Minggu siang juga akan berlangsung sampai tanggal 27 Desember 2011 mendatang, karena di GPIB Banda Aceh, akan berlangsung Natal Ukumene, kegiatan ini akan diikuti oleh jamaat dari gereja KHBP dan Metodhist.
Ditempat terpisah Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan, perayaaan natal bagi umat Kristiani di Aceh pada tahun 2011 secara keseluruhan berlangsung aman dalam suasana yang kondusif.
Ia menambahkan, di Aceh hanya dua kabupaten yang perlu peningkatan kewaspadaan dan pengamanan perayaan natal yakni pada daerah yang memiliki gereja seperti di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Tenggara, sedangkan kabupaten lain tidak ada, namun penjagaan tetap dilakukan.
Polda sendiri mengerahkan 750 personil untuk pengaman natal dan tahun baru 2012 dan ditambah dengan personel dari polres-polres se-Aceh.(147)
Quote:
Perayaan Natal di Aceh Lancar
indosiar.com, Aceh - Kendati masih diliputi rasa khawatir, para umat kristiani di Aceh tetap melakukan kebaktian di malam natal dengan sukacita.
Salah satu gereja di Banda Aceh, Rabu (25/12) kemarin malam dihadiri oleh sekitar 300 jemaat.
Ketua Dewan Gereja Khatolik P Sitepu, mengakui walaupun Aceh, mayoritas masyarakatnya muslim dan dikenal sebagai Serambi Mekkah, kondisi keamanan sekitar gereja setiap perayaan hari natal selalu kondusif dan aman.
Sementara itu penjagaan dibeberapa gereja di Banda Aceh, kemarin malam terus dilakukan pihak aparat TNI dan Kepolisian. Kapendam Lektol Firdaus menegaskan pihaknya tidak hanya mengamankan kondisi Kota Banda Aceh di malam Natal tetapi juga Tahun Baru. (Gustav Roberto dan Ade Irawan)
Perayaan Misa Natal di Aceh Berlangsung Mulus
Banda Aceh - Perayaan Misa Natal di Aceh berlangsung mulus tanpa ada hambatan berarti. Pantauan The Globe Journal dari Gereja Katolik Hati Kudus, Banda Aceh, Senin malam (24/12/2012), misa yang dimulai sejak pukul 19.00 WIB berjalan khidmat diikuti sekitar 400 orang jamaat.
"Di Aceh kemajemukan umat beragama berjalan lancar. Aceh menjadi contoh untuk kerukunan umat beragama," ujar tata laksana Natal Gereja Katolik Hati Kudus, R. Nainggolan pada The Globe Journal.
Dia juga mengatakan meskipun Aceh diterapkan syariat islam, tapi masyarakat di sini mash menghargai perbedaan antar agama.
Dalam Kebaktian dan Misa malam Natal kali ini, Nainggolan mengatakan dipimpin oleh Pastor Manalu, dari Keuskupan Agung Medan (KAM).
Begitu juga dengan pelaksanaan kebaktian dan Misa Natal esok harinya, Selasa (25/12/2012) juga akan dipimpin oleh pastur yang sama. Kebaktian dan Misa besok, ujarnya akan dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB.
Terkait pengamanan untuk perayaan Natal, penjagaan tetap dilakukan oleh pihak keamanan. Nainggolan menyebutkan ada sepuluh orang polisi yang dikirim untuk menjaga lingkungan gereja.
"Ada dari Poltabes, Polsek, dan Polda," sebutnya.
Quote:
Perayaan Natal di Aceh Aman dan Lancar
Banda Aceh, (Analisa). Perayaan Natal Selasa (25/12) di Aceh berjalan aman dan lancar, tidak ada kendala dan hambatan yang bisa merusak suasana sakral bagi umat kristiani di bumi "Serambi Mekkah" ini.
Sejak Senin (24/12) malam hingga puncaknya kemarin, terlihat umat kristiani dapat menjalankan ibadah dengan khidmat. Di mana gereja-gereja terlihat disesaki para jamaat untuk merayakan misa dan puncak natal.
"Secara umum, situasi Natal tahun ini berjalan aman dan lancar, tidak ada gangguan yang menghambat ibadah umat kristiani tersebut," tegas Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Gustav Leo kepada Analisa, Selasa (25/12).
Dikatakan, meskipun berjalan lancar, namun aparat kepolisian yang dilibatkan dalam Operasi Lilin 2012 tetap memberikan pengamanan secara internsif. Sebab, pihak kepolisian tidak mau kecolongan atas hal-hal yang bisa saja terjadi.
Situasi yang aman dan kondusif ini menunjukkan toleransi beragama di Aceh sangat tinggi. Sehingga tidak ada indikasi atau upaya untuk menghalang-halangan umat minoritas merayakan hari besar keagamaan mereka pada saat Natal.
Menurut Gustav, ini juga tak terlepas dari peran Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan pemerintah daerah yang terus membina kerukunan umat bergama di Aceh. Dengan begitu, ketentraman umat agama lain tidak merasa terusik.
Begitu juga halnya parayaan Tahun Baru beberapa hari ke depan, Gustav mengharapkan masyarakat bisa mematuhi anjuran dan ajakan MPU untuk tidak merayakannya secara berlebihan. Namun cukup secara normal dengan batas-batas kenormalan di Aceh ini.
"Dalam hal ini kita terus melakukan koorduinasi dengan MPU, agar perayaan tahun baru tidak terjadi hal-hal yang diluar batas yang tak kita inginkan," ujar Gustav.
850 Personil
Dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru ini, Polda Aceh sendiri mengerahkan 850 personil. Para personil yang terlibat dalam sandi "Operasi Lilin 2012" tersebut tersebar di 23 kabupaten/kota.
Personil yang terlibat umumnya berasal dari Polres (615 personil), sedangkan selebihnya 235 berasal dari Polda Aceh. Mereka bertugas mengamankan objek-objek yang menjadi pusat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Operasi Lilin Tahun 2012dimulai sejak 23 Desember 2012 sampai Januari 2012, merupakan operasi kemanusiaan terpadu yang lebih mengutamakan tindakan preventif dan melibatkan pihak terkait lainnya.
Dalam perayaan Natal, Polda Aceh menyebar personil ke 167 gereja, 152 objek wisata dan 67 titik lokasi yang akan dijadikan warga untuk mengisi perayaan Tahun Baru.Poolisi melakukan pengamanan selama 24 jam untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Sementara Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Banda Aceh, Ttd Amrin Sihotang,S.Th menyatakan, toleransi di Aceh semakin baik. Indikatornya saat ini tidak ada gangguan yang berarti dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing. Termasuk dalam melakukan persiapan menyambut Natal tahun 2012.
"Meski pun sebelumnya ada isu-isu sebagaimana yang pernah terjadi, itu merupakan dinamika dalam proses toleransi yang sedang dibangun di Aceh," ujarnya kemarin.
Tentu semua harus disikapi dengan bijaksana agar tingkat toleransi di Aceh semakin bagus dan kerukunan beragama tambah membaik demi terwujudnya Aceh lebih sejahtera. "Jadi kalau ada isu-isu miring, itu bagian dari memperkuat toleransi," ujarnya. (irn/rfl/bei)