• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 5 "pahlawan" BULE Yang (mungkin) lebih berjasa Bagi Indonesia Daripada KITA

mulsganAvatar border
TS
mulsgan
5 "pahlawan" BULE Yang (mungkin) lebih berjasa Bagi Indonesia Daripada KITA
sebelumnya

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star emoticon-Rate 5 Star
cek this!!!



Oleh : http://theposkamling.com

Akhir-akhir ini kita sering membaca tentang bagaimana orang asing semuanya jahat, ingin menghancurkan Indonesia, mengeruk kekayaan alamnya, dan lain-lain. Well, ternyata nggak semuanya. Ada bule2 yang dengan jiwa yang besar membantu membangun Indonesia di jaman modern ini, terkadang tanpa dibayar. Entah karena kasihan atau memang jatuh cinta pada negeri yang elok ini, mereka tanpa kenal lelah berjuang membantu negeri ini. And don’t get us wrong with our title. Kami memilih judul seperti itu karena walaupun gak semua, kami yakin 98,99% kita belum berbuat sebanyak mereka, apalagi kalau ada yang sekarang ikut demo ga jelas, vandalis, ngerusak kepentingan umum dan malah menurunkan produktivitas negeri yang udah miskin ini. That’s right. Screw you,
So without further delay,
silakan simak pahlawan-pahlawan asing ini.
1. Robin Lim
Robin Lim yang biasa dipanggil Ibu Robin adalah seorang bidan dari Amerika Serikat. Beliau menjadi bidan setelah mengalami tragedi yang merenggut orang2 terdekatnya karena komplikasi kehamilan. Beliau mendirikan Yayasan Bumi Sehat di Bali yang melayani kehamilan, kelahiran, dan bantuan medis.


Kenapa beliau lebih berjasa daripada KITA?
Guess what? Kliniknya GRATIS. Yup, gratis! Di tengah situasi carut marut negeri ini, saat semua harga dirasa mencekik, saat semua harus diurus menggunakan uang, di saat semua orang mengeluh, “Aduh gw ga punya duit, jadi ga bisa bantu orang lain,” ada seorang asing yang rela pindah rumah dari sebuah negara besar kaya adidaya yang mendedikasikan hidupnya untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Ibu Robin memberi pelayanan gratis kepada semua yang membutuhkannya. In fact, alasan beliau memilih Indonesia adalah tingginya angka kematian ibu dan bayi; di negeri ini seringkali orang tidak mendapat perawatan dan tidak dapat mengambil bayinya karena tidak mempunyai uang
.
Ibu2 dengan kondisi ekonomi seperti ini Bagi yang tidak tahu, ongkos melahirkan di Indonesia sangat mahal. Di negeri yang 30% penduduknya berpenghasilan di bawah 300ribu sebulan, ongkos melahirkan normal bisa mencapai 700ribu. Kalau harus caesar? 7juta. Kalau ga bisa bayar? Maaf Bu, Anda harus keluar dari rumahsakit tanpa perawatan dan bayi Anda nggak bisa diambil. Ibu Robin menggratiskan itu semua. Sejak menjual rumahnya di Hawaii (yup, bukan typo. She left paradise to address poverty) dan pindah ke Bali, beliau membuka klinik 24 jam dan apabila ada panggilan khusus, beliau langsung berangkat ke klinik kapanpun. Yang lebih hebat lagi, saat Aceh dilanda tsunami, beliau turun langsung ke Aceh dan membuka klinik gratis (lagi). Dua klinik gratis tersebut sudah melahirkan total 5000 bayi sampai sekarang. Dia juga membuka klinik di daerah bencana yang lain seperti Jogja dan Padang, bahkan Haiti. Ibu yang barusan mendapat hadiah CNN Hero of the Year 2011 ini berkata, “No one gets rich being a midwife. The riches that you experience are the deeper values.” Beliau puas dan merasa kaya dengan membantu orang lain, tahu bahwa banyak orang membutuhkannya, dan suasana kekeluargaan dengan masyarakat yang dirasakannya, seperti saat ada mantan pasien yang setiap tahun membawa mangga ke klinik setiap kali mangga di rumahnya berbuah.

This, is true happiness. So? Gimana dokter-dokter muda Indonesia? Ada yang tertarik membaktikan diri seperti ini daripada mengejar karir di rumah sakit ternama dengan segala kemewahannya? Kalau Anda tertarik berkontribusi di sana, silakan berkunjung ke websitenya http://www.bumisehatbali.org/
2. Birute Galdikas
Birutė Marija Filomena Galdikas,
OC adalah seorang peneliti dan aktivis konservasi orangutan pertama di dunia dari Kanada yang sekarang sudah berpindah kewarganegaraan menjadi Indonesia.


Kenapa beliau lebih berjasa daripada KITA?
Beliau adalah peneliti pertama dari orangutan dan sudah 40 tahun di Indonesia mengkampanyekan konservasi alam di Indonesia. Yup, di saat orang Indonesia dan Malaysia berantem di Internet ngeributin orangutan siapa yang lebih ganteng, Prof. Galdikas mendedikasikan dirinya untuk melestarikan orangutan di lapangan bahkan dari sebelum orang Indonesia sadar bahwa orangutan adalah kekayaan bangsa. Prof. Galdikas datang ke Indonesia pertama kalinya pada tahun 1971 pada usia 25 tahun walaupun ditentang oleh profesor-profesor dan teman-temannya yang beranggapan bahwa orangutan tidak mungkin dapat diteliti karena mereka pemalu dan hidup di rawa-rawa yang susah dicapai. Beliau datang pertama kali di Tanjung Puting yang saat itu masih belum jadi Taman Nasional. Saat pemerintah masih belum tahu bahwa ada kekayaan bangsa tersembunyi di situ. Dari waktu masih jadi hot redhead Dengan determinasi yang kuat tanpa menghiraukan kritik dan kondisi hidup yang memprihatinkan di tengah gempuran jutaan lintah dan serangga pemakan daging, beliau meneliti dengan sungguh-sungguh. Setelah 4 tahun bekerja keras, beliau dipercaya menulis artikel utama di National Geographic tentang orangutan, yang mengenalkan orangutan untuk pertama kalinya bagi dunia. Selama 40 tahun beliau mengajar, meneliti dan mengkampanyekan konservasi orangutan dan habitatnya. Beliau telah melakukan riset paling panjang di dunia yang dilakukan oleh seorang investigator utama tentang jenis mamalia apapun. Beliau menerima bermacam2 penghargaan, di antaranya Tyler Prize for Environmental Achievement (1997) dan Kalpataru (1997). Dia adalah satu-satunya non-pribumi yang mendapat Kalpataru dan salah satu dari wanita pertama yang menerimanya.

Plus dia udah foto sama Morgan Freeman, yang adalah anugerah besar di muka bumi. Ingin ikut berkontribusi? Mantan pekerja tambang atau penebangan hutan di Kalimantan yang merasa bersalah terhadap orangutan barangkali? Silakan kunjungi website-nya http://www.orangutan.org/
3. Hirotako Hirano
Hirano adalah seorang peneliti dan pengusaha pertanian asal Jepang yang peduli untuk memajukan pertanian di Indonesia. Awalnya beliau berkecimpung di bidang pariwisata yang mendapat beasiswa S-2 Bahasa dan Sastra di UI. Beliau pindah ke pertanian setelah sponsornya yang Dirut Japan Airlines mengundurkan diri setelah salah satu pesawatnya mengalami musibah naas.


Kenapa beliau lebih berjasa daripada KITA?
Saat orang-orang Indonesia sibuk ngerjain hal-hal yang muluk2 seperti pesawat terbang atau bensin dan padi ajaib, Pak Hirano mencoba mengembangkan sesuatu yang sederhana dan seharusnya mudah dikembangkan di Indonesia: pertanian berbasis KUD (koperasi unit desa). Selain mengembangkan berbagai komoditas pertanian Jepang yang bisa ditanam di Indonesia, beliau setia menjembatani petani dan pelajar Indonesia mengikuti program pelatihan pertanian di Jepang sejak 1992. Beliau bekerja sama dengan KUD di Jepang membuat pelatihan yang pada akhirnya bertujuan meluluskan orang Indonesia yang paham sistem pertanian dan bisnis Jepang. Beberapa alumnus sudah berhasil mengembangkan KUD dan bisnis pertanian di tempat masing-masing.


And we can hope that someday we can grow these!.


tubi kontinyut in next postemoticon-Big Grin.............
0
14.9K
123
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.