Banjir beberapa hari ini telah membuat Jakarta sangat macet dan bajir sudah mulai menyawapa warga. Warga di social media banyak yang mengeluh dan mengkritik Jokowi atas musibah banjir yang terjadi.

Berbeda dengan para pengkritik itu, Aksi Cepat Tanggap malah siapkan tim untuk membantu korban banjir yang melanda Jakarta.

Banjir kiriman dari Bogor telah menggenangi sejumlah daerah di DKI Jakarta, setelah sebelumnya informasi beredar di sejumlah media massa bahwa ketinggian air di Pintu Katulampa mencapai 180cm yang berarti siaga II.


Sekitar jam 01.00 relawan MRI yang tergabung dalam tim Rescue ACT berangkat dari Posko Nasional Penanggulangan Banjir menuju bantaran kali Ciliwung.


"Tim akan memulai penyisiran dari Rawa Jati Bidara Cina sampai Kampung Melayu" papar Ading saat dimintai keterangan. Tim membawa 1 unit perahu karet dengan perlengkapannya.


Dalam kesempatan tersebut Ading mengungkapkan agar kerja tim dilapangan lebih maksimal. “ Tim membutuhkan perahu karet yang lebih kecil agar sesuai dan bisa masuk gang-gang di pemukiman warga dan juga ban dalam mobil untuk mengevakuasi warga di gang yang lebih sempit, penggunaannya akan disesuaikan kebutuhan" ujarnya.


Sekitar jam dua pagi Ading komandan relawan yang mengomandoi team rescue ACT melaporkan dari lokasi tepatnya Jl Baiduri, Ading mengatakan bahwa air sudah meninggi sepaha orang dewasa.


Sementara sekitar jam 03.48 Ading kembali memberikan informasi melalui pesan singkat "ketinggian air di Bidara Cina hampir 2 meter, tim terus bergerak mengevakuasi warga" lapornya.



Jam 05.08 Ading menghentikan aksin evakuasi di Bidara Cina dan menggeser timnya ke Kampung Melayu. Ketinggian air di Kampung Melayu sekitar 2 - 3 meter. Warga masih memilih bertahan di lantai dua rumah mereka. "warga masih bertahan dirumah masing-masing sebelum air sampai ke lantai 2" tambahnya.