Jakarta - Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo, ditegur Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) soal kemacetan akibat banjir di Jakarta. Ini penjelasan Ery Basworo.

"Saya ditelepon Pak Jokowi, ditanya ini bagaimana kok bisa begitu. Saya bilang semua rumah pompa sudah nyala semua, cuma intensitas hujannya sangat tinggi, jadi nggak kuat. Nyatanya setelah hujan reda ya bisa berkurang genangan airnya kan," kata Ery kepada detikcom, Senin (24/12/2012).

Ery menuturkan, semua sistem pompa air di DKI Jakarta sudah dioperasikan selama hujan deras. Dia mengaku sudah mengontrol langsung ke lapangan memantau semua operator pompa bekerja dengan baik.

"Semua pompa nyala, bahkan pompa dari pemerintah pusat yang gede-gede itu juga jalan semua, padahal nggak pernah-pernahnya nyala, kemarin nyala semua. Kita ada 8 pompa nyala, cuma karena hujannya terlalu deras ya nggak ngejar," kata Ery.

Ery menyadari akibat genangan air ini mengakibatkan sejumlah kemacetan di DKI Jakarta. Namun dia mengaku kemacetan tersebut tak hanya terjadi pada saat ada genangan air saja.

"Memang karena genangan jadi macet kan. Tapi saya kemarin lewat Pasar Jumat, nggak ada genangan air juga macet," katanya.

Menurut Ery, ruas jalan di DKI Jakarta memang sangat minim. Namun tak mungkin menambah ruas jalan untuk mengurangi kemacetan. Kalaupun mau menambah, harus membangun jalan layang, tapi semua masih dalam pembahasan.

"Memang ruas jalan kita kurang. Tapi kalau penambahan di bawah kayaknya berat. Pembebasan tanahnya itu sulit. Itu yang sejajar BKT saja sampai sekarang pembebasan lahannya belum selesai," ungkapnya.

[URL="http://news.detik..com/read/2012/12/24/040316/2125751/10/ditegur-jokowi-soal-macet-dan-banjir-ini-jawaban-kadis-pu-dki?991104topnews"]sumber[/URL]

dari jamannya maknyos kumis banjir dan macet sudah jadi satu keutuhan