DENPASAR, KOMPAS.com - Dua organisasi masyarakat (ormas) di Denpasar terlibat bentrok di Desa Padang Sambian, Denpasar, Minggu (23/12/2012) malam. Sampai saat ini situasi di sekitar lokasi bentrok masih mencekam dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Warga setempat pun merasa ketakutan dan tidak berani keluar rumah. Toko-toko dan warung makan juga menutup tempat usahanya lebih awal.
"Jalan di depan perumahanku ditutup, tadi mau beli makan pada tutup semua, lampu pada mati," ujar salah seorang warga Padang Sambian yang rumahnya sangat dekat dengan lokasi bentrok.
Sebuah posko milik salah satu kelompok dibakar saat terjadi bentrok. Kedua kelompok masih berjaga dengan membawa senjata tajam dan seluruh akses jalan masuk menuju lokasi bentrok saat ini sudah ditutup.
Original Posted By 0ralucu►Bentrok Ormas di Bali Gara-gara Petasan
TRIBUNNNEWS.COM, DENPASAR - Bentrok dua ormas di Desa Padang Sambian, Denpasar antara Laskar Bali dengan Pemuda Padangsambian Bersatu, Minggu (23/12/2012) malam dipicu masalah kembang api.
Pemuda Padang Sambian Bersatu menutup sebuah toko yang menjual kembang api di wilayah mereka karena kebijakan Desa yang melarang penjualan kembang api.
Awalnya pihak toko sudah diperingatkan untuk tidak berjualan kembang api di wilayah Desa Padang Sambian. Namun saat Pemuda Padangsambian Bersatu melakukan patroli, toko tersebut masih tetap berjualan dan pemilik diminta menutup tokonya.
Karena merasa sudah mengantongi izin dari polisi, pemilik toko tidak terima dan melaporkan kejadian ini kepada Laskar Bali. Masalah ini kemudian memicu kesalahpahaman antara Laskar Bali dengan Pemuda Padang Sambian Bersatu.
"Kita masih menelusuri dan menyelidiki informasi tersebut," ujar Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Made Sarjana yang dihubungi beberapa saat lalu.
Belum ada laporan korban jiwa akibat bentrokan ini dan polisi masih berjaga di TKP.
Seperti diberitakan, dua ormas terlibat bentrok di Desa Padang Sambian Denpasar Minggu malam. Sebuah posko milik Laskar Bali, tujuh unit motor dibakar massa dan dua unit mobil dirusak dalam bentrok tersebut.
http://www.tribunnews.com/2012/12/24...
2 Ormas yang Bentrok di Bali Dimediasi, Korban Nihil
Gede Suardana - detikNews
Denpasar - Pasca bentrok yang terjadi di antara dua ormas, personel TNI sejak pagi datang ke lokasi untuk melakukan pengamanan dan melakukan aksi bersih-bersih di lokasi.
Sejumlah warga juga terlihat mendatangi lokasi untuk melihat sisa-sisa kejadian. Saat bentrok, suasana mencekam. Warga sekitar bahkan tidak berani keluar rumah.
Senin (24/12/2012) siang ini, upaya perdamaian kedua belah pihak mulai dilakukan. "Sampai siang ini proses mediasi masih berlangsung yang dipimpin oleh Karo Ops Polda Bali (Kombes Alit Widana) dan Walikota Denpasar (IB Rai Dharmawijaya Mantra) hadir juga Dandim 1611 Badung," kata Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP IB Sarjana, kepada detikcom melalui telepon, Senin (24/12/2012).
Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat serta Komisi I DPRD Provinsi Bali juga terlibat dalam mediasi tersebut. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sejumlah personel masih disiagakan di lokasi.
"Untuk korban jiwa nihil," imbuh dia.
Dua ormas bersitegang pada Minggu (23/12) hingga Senin dini hari di Desa Padang Sambian, Denpasar. Posko salah satu ormas dibakar. Kedua anggota ormas juga terlihat saling menenteng senjata tajam.
[URL=http://news.detik..com/read/2012/12/24/132923/2125954/10/2-ormas-yang-bentrok-di-bali-dimediasi-korban-nihil](gds/try)[/URL]
Kronologi Bentrok Dua Ormas di Tabanan Bali
VIVAnews – Hari Raya Kuningan bagi umat Hindu Bali, Sabtu 11 Februari 2011, sedikit terusik. Pasalnya pada hari itu dua organisasi kemasyarakatan justru bentrok di Desa Luwus, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.
Kedua ormas yang terlibat bentrok itu adalah Laskar Bali dan Baladika. Bentrok dipicu ketika salah seorang toloh Baladika di Desa Luwus menggelar pesta saat perayaan Kuningan.
“Tokoh Baladika bernama Suwena mengundang anggotanya minum-minum. Namun karena di sana juga terdapat ormas Laskar Bali, maka timbul ketersinggungan,” kata Kasat Reskrim Polres Tabanan Ajun Komisaris Polisi Nyoman Wirajaya kepada VIVAnews, Minggu 12 Februari 2012.
Akibatnya, ujar Wirajaya, bentrok pun tak terhindarkan. Apalagi saat peristiwa bentrok terjadi, Suwena si empunya rumah justru sedang keluar bersama istri. Aksi lempar batu antar kedua pihak pun tak terelakkan.
Beruntung tak ada korban dalam peristiwa yang berlangsung sekitar pukul 17.00 Wita itu. Namun rumah Suwena harus rusak akibat terkena lemparan batu. Mobil pick-up Suzuki Carry yang terparkir di depan rumahnya pun rusak terkena lemparan batu.
“Kami langsung turun ke lapangan untuk mencegah bentrok berlanjut. Kami mengevakuasi ormas Baladika. Kami mendorong mereka untuk bernegosiasi,” ujar Wirajaya. Saat ini situasi sudah kembali kondusif. Namun polisi masih terus memantau perkembangan di lapangan.
Wirajaya menjelaskan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa bentrokan tersebut. Polisi pun tidak menahan satu orang pun dari kedua belah pihak yang terlibat bentrok.
(adi)