Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) mengimbau pengelola Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) menggunakan jasa pengawalan kepolisian saat menyetorkan uang dalam jumlah besar ke bank.


"Beberapa kejadian perampokan saat karyawan SPBU menyetorkan uang tanpa pengawalan kepolisian," kata Direktur Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yossi Hariyoso kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/12/2012).

Yossi mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan pengelola SPBU untuk memberikan pengarahan dan pembinaan terkait ancaman tindak pidana pencurian kekerasan saat menyetor uang tanpa pengawalan petugas kepolisian.

Polda Metro Jaya mencatat aksi perampokan terhadap nasabah bank cukup menonjol selama kurun waktu dua bulan terakhir.

Selama Operasi Sikat Jaya sejak 1-20 Desember 2012, Polda Metro Jaya menganalisa terjadi 44 kasus pencurian dengan kekerasan atau perampokan.

Data Polda Metro Jaya juga menunjukkan Operasi Sikat Jaya pada penghujung 2012 mengamankan 1.673 orang terkait berbagai tindak kejahatan.

Pihak kepolisian juga sempat mengamankan 1.673 orang terdiri dari 107 orang tersangka target operasi, 1.566 orang tersangka non target operasi, sebanyak 715 orang menjalani penahanan dan 958 orang mendapatkan pembinaan.

Sebanyak 958 orang yang mendapatkan pembinaan akan disalurkan untuk mengikuti program Polisi Peduli Pengangguran sehingga mendapatkan keterampilan.

Aparat Polda Metro Jaya juga mengungkap 864 kasus terdiri dari 78 kasus target operasi dan 786 kasus non target selama Operasi Sikat Jaya 2012.

Selain mengamankan tersangka, petugas juga menyita barang bukti berupa uang tunai Rp175.036.850, 91 pucuk senjata api, 92 bilah senjata tajam, 77 unit sepeda motor, 29 unit mobil, 178 unit telepon selular, 2.490 botol minuman keras, dan 288 barang bukti lainnya.

sumber