- Beranda
- The Lounge
[PERANG TUMBANG TITI] Perjuangan Suku Dayak & Melayu Melawan Belanda
...
TS
chilika
[PERANG TUMBANG TITI] Perjuangan Suku Dayak & Melayu Melawan Belanda
Quote:
PENDAHULUAN
Tumbang Titi sekarang ini merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Ane sendiri pernah besar di sana gan, dari kelas 2 SD sampai kelas 1 SMP CAW II, CAW III ane pindah ke ibu kota kabupaten.
Di tengah kota kecamatan, ane sering melewati sebuah kuburan tua yang dikeliling rantai. Kata orang, itu makam kapten Belanda yang tewas ketika perang di daerah dekat Tumbang Titi.
Ketika ane udah kuliah, ane mulai mencoba mencari info tentang perang tersebut. Di tread ini, ane ingin berbagi pengetahuan dengan agan-agan sekalian.
Spoiler for "PERANG TUMBANG TITI":
Pada tahun 1914 kerajaan matan telah terlibat menandai tangani momok rakyat yang terkenal di kalimantan barat korte veklaring (pelekat pendek). Isinya memaksa rakyat harus membayar blasting kepada Belanda. Pada waktu itu rakyat sangat merasa keberatan, karena sifatnya sangat memaksa tanpa pikir kesusahan rakyat. Rasa keadilan dari rakyatdan rasa kemanusian dari kompeni belanda, bersama sekali tidak ada. Selalu bertindak keras tak punya kasihan.
Hal ini telah membawa rakyat kje alam gelisah. Pengemuka-pengemuka rakyat lebih tertekan perasaan, karena tindakan kerajaan yang begitu ceroboh, tanpa berunding terlebih dahulu telah menanda tanganinya. Siang malam telah menjadi buah mulut berunding. Mereka bersatS E N S O Rengatursiasat untuk berontak terhadap penjajah yang tak tahu malu, tak terbayarkan. Kita harus bangun membela rakyat yang terindas. Dibentukalah pasukan-pasukan tempur, pasukan penghadang dan pasukan bertahan.
Pasukan penyerang dipimpin oleh Uti Usman alias Uti unggal pembantunya, uti makhmud, daeng uti tentamak dll. Pusat pertahanan ditetapkan di kampung kedang hilir tumbang titi. Di tempat ini akan dibuat benteng bambu bercampur tanah. Segala macam senjata disiapkan. Barupa senapan lantak, tombak, utar-utar (persial), memandau parang dan lain sebagainya.
Sedang mereka mengadakan persiapan tersebut, belanda telah menciumnya. Tak dapat disangkal, bahwa kaki tangan belanda juga tak kurang mengintai dan mempelajari situasi.
Pasukan belanda yang terkenal dengan sebutan kompenie, pimpinan kapten Frendrik Alexander Brans, segera dikerahkan menyerang. Untunglah pasukan tumbang titi selalu waspada. Selalu mengadakan pengintaian dan penyelidikan serta penjaga dari segala penjuru yang ada kemungkinan masuknya pasukan musuh. Pasukan tumbang titi sangat berhati-hati sekali, mengahadapi musuhnya. Tiba-tiba berita menjangkau pendengaran mereka.
Pasukan sedang datang hendak menyerang. Pimpinan pasukan tumbang titi dengan tegas memerintahkan agar segera menempatkan pasukan penghadang. Segala penjuru yang dikirakan musuh akan masuk, kesanalah pasukan penghadang diberangkatkan. Beberapa lokasi penghadangan ditunjuk khusus, seperti di matai bedug, sesuatu tempat padang lalang melulu, pasukan lain ditempatkan ke pebihinga, kecamatan tumbang titi juga. Yang lain tetap di tempat mengatur siasat (pos komando) ditumbang titi. Pimpinan telah menyerahkan segala kebijaksanaan penghadangan kepada komandan tentemak.
Pada tanggal 22 mei 1914, sedang sang surya memancarkan sinar keemasan di ufuk timu yang cemerlang menarik telah mengajak ria akan pasukan pimpinan tentamak mengangkat mata memandang musuhnya. Belanda yang sedang masuk daerah kantongnya dinatai bedug. Kapten brans berjalan didepan memimpin pasukan dengan gagahnya. Lagak langkah-langkahnya mengharapkan kemenangan yang gemilang. Tanpa disadarinya laras lantak senapan, tentemak telah menjurus ke dahinya siap memuntahkan pelurunya.
Dengan teriakan bersemangat tentamak berseru sekuat tenaga terimalah belasting tiga suku. Sekaligus pelurunya telah menembusi dahi kapten brans. Kapten brans gugur seketika itu juga, tanpa perlawanan sedikitpun. Pasukan kompenie belanda kocar kacir, tak menentu lari berlindung. Spontan timbul perasaan tak puas tentemak dengan kematian kapten berans jika kepala kapten berans tidak dibawanya pulang sebagai adat menang perang. Tanpa pikir panjang melombatlah tentemak ke tubuh yang sedang terpakar tak berdaya dengan mandau terhunus siap memenggal leher kapten brans. Sedang tentemak meletakkan mandaunaya ke leher kapten Brans melayangkan sebatang peluru pistol musuh menyelinap ke dadanya dan telah merenggut nyawanya bersusunlah kedua tubuh pemimpin musuhan itu dan telah gugur ditelan maut.
Pasukan Tumbang Titi mendengar ledakan yang bersahutan itu yang telah mengajakmereka serentak membakarpadang lalang dari segala jurusan. Nyala api pembakaran padang lalang berkobar – berkobar telah membungkus rapat pasukan Belanda, sehingga kompeni Belanda jadi kelabakan lari mau menyelamatkan dirinya masing – masing.
Setelah pertempuran redah, sang pemimpin Tentemak dicari anak buahnya, tapi tak diketemukan janazahnya. Entah kemana hilangnya, hingga kini tak dijumpai seorangpun.
sumber
Quote:
Kisah perang ini juga udah dijadiin novel sama teman. Judulnya Perang Kedang
Spoiler for "Cover Buku":
[img][/img]
Spoiler for "trit yang wajib dibuka":
Jika Rhoma Menjadi Presiden
Agan-Agan Pernah di Kerjain Kayak Gini Gak?
Ahok Tantang DPRD
Faedah Sholawat Nabi
Choel Menangkis KPK
KONTES KETERLALUAN
MEGA VS SBY
BUAH PENGUSIR TIKUR
Diubah oleh chilika 20-12-2012 11:10
0
3.2K
Kutip
4
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya