- Beranda
- Supranatural
Second Opinion : Ramalan 7 Satri Ronggowarsito
...
TS
9feet
Second Opinion : Ramalan 7 Satri Ronggowarsito
Agan pasti ada pernah membaca tafsiran ramalan Ronggowarsito yang ini tapi pernahkah membaca pendapat tandingannya ? berikut tafsiran pertama
RAMALAN 7 SATRIO RONGGOWARSITO
Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah bekas kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :
1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.
2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.
3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.
4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH.Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.
5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.
6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.
7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.
SECOND OPINION:RAMALAN 7 SATRIO RONGGOWARSITO
Untuk tafsiran satria pertama dan kedua saya rasa memang demikian adanya tetapi untuk yang ke-3 sampai ke-7 saya rasa tafsiran di atas belum memfaktorkan ramalan Ronggowarsito lainnya bahwa sebelum Indonesia memasuki masa keemasan Indonesia harus melewati Notonagoro. Di mana Notonagoro ini selaras dengan suku kata yang mengidentifikasi satriya satriya ini. Secara realisits setelah kepemimpinan SBY nanti apakah mungkin Indonesia langsung masuk ke zaman keemasan ? Saya rasa belum saatnya. Notonagoro seharusnya adalah dua kata yang menjadi satu artinya “Menata Negara”. Jadi sesuai jeda dua kata tersebut setelah periode Noto (Sukarno Suharto) akan terjadi masa jeda yang cukup panjang sebelum pemimpin berikut yang berakhiran “Na” muncul. Apabila kita menelisik sejarah SBY di Wikipedia, disitu tertulis bahwa SBY memilih nama Yudhoyono dalam rangka kemiliteran karena kebanyakan orang Jawa tidak mempunyai nama belakang hanya memiliki satu nama saja. “Yudhoyono comes from the words yuddha -meaning battle, fight; and yana, meaning journey.[2] Thus his name roughly translates to `well behaved knight”[Wikipedia on SBY] jadi sebenarnya satria ke 4 Satrio Lelono Tapa Ngrame seharusnya adalah SBY. Kemudian kalau kita cermati Notonagoro yang hanya enam suku kata dan ramalan bahwa Indonesia akan menuju jaman keemasan setelah melewati Notonagoro (enam pemimpin) Ronggowarsito hanya menyiratkan enam satriya. Tentang yang ke tujuh Yang dia ungkapkan hanya terang benderangnya Indonesia di zaman tersebut dan dia melihat pemimpin yang sosoknya “Pinandhita Sinisihan Wahyu”. Karena itu tafsiran atas ramalan di atas saya revisi sebagai berikut.
1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967. (No)
2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998. (To)
3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie.
Ketiga tafsiran di atas merupakan contekan langsung dari tafsiran pertama dan memang seperti itu tampaknya. Asumsi penafsiran ini tujuh satriya akan mengalir sesuai dengan urutan Presiden RI. Yang harus dicermati adalah Ronggowarsito meramalkan “Satriya” yang artinya “Pemimpin” bukan siapa Presiden RI. Mr Assad pernah menjadi Presiden RI tetapi kurang signifikan untuk disebut sebagai “Satriya” atau “Pemimpin” seperti telah saya paparkan di atas berikut Satriya Lelono Topo Ngrame adalah SBY
4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang berwawasan luas, pergi ke luar negeri mengenyam pendidikan (Lelono) gaya kepemimpinannya sering dianggap banyak diam (tapa) tetapi dibelakang sebenarnya pemimpin ini banyak melakukan upaya dan lobi dalam menyelesaikan beragam masalah. Seperti seorang pertapa menghadapi keramaian. SBY dihadapkan dengan ramai macam permasalahan, ketenangannya menyelesaikan masalah sering dianggap sebagai pendiaman. Sesuai dengan notonagoro maka SBY bisa ditafsirkan sebagai satria yang ke-4. (Na)
5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tidak seperti tafsiran empat satria sebelumnya tidak ada jabaran arti piningit hamong tuwuh dalam tafsiran pertama padahal deskripsi ini turut andil menggambarkan kepempimpinan satria tersebut seperti apa. Piningit artinya pemimpin ini berasal dari kedinastian . Untuk sementara tokoh ini masih belum muncul tetapi saya cenderung setuju dengan tafsiran pertama bahwa Megawati adalah kandidat yang kuat. Satriya yang membawa nama besar ayahnya Presiden Sukarno. Tokoh lain yang saya anggap berpotensi adalah Sandiaga Uno yang membawa nama besar ibunya Mien Uno tetapi sepertinya yang bersangkutan tidak terlalu tertarik untuk masuk ke politik. Antara Mega dan Sandiaga adakah tokoh lain yang seirama dengan (Go) ? Sepertinya tidak. Hamong Tuwuh artinya mengawal pertumbuhan. Sesuai perkembangan jaman Indonesia saat ini telah bangkit dari krisis 98 oleh karena itu satriya piningit ini akan memerintah dalam ekonomi yang bertumbuh. Megawati memang pernah menjadi presiden RI tetapi tidak dalam arti sebagai pemimpin yang kuat,
6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Penafsir pertama menulis “Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro)”. Arti boyong ini cukup luas bisa saja pemimpin ini boyongan dari luar pulau ? Saatnya non-Jawa memimpin ? Atau seperti penafsir pertama menulis pindah jabatan dari menteri ke presiden yang jelas dia akan membuka gapura menuju zaman keemasan dan pemimpin ini akan berirama akhir (Ro)
7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Ronggowarsito tidak memberi petunjuk apa apa selain “Pinandito Sinisihan Wahyu” tetapi saya cenderung setuju dengan penafsir pertama bahwa orang ini memiliki kemoralan dan keagamaan yang tinggi. Siapakah dia bahkan Ronggowarsito tidak berani atau tidak bisa membuka rahasia besar ini..
Quote:
RAMALAN 7 SATRIO RONGGOWARSITO
Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah bekas kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ke-tujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :
1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.
2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.
3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.
4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH.Abdurrahman Wahid, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.
5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.
6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.
7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada Allah SWT, Insya Allah, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.
Quote:
SECOND OPINION:RAMALAN 7 SATRIO RONGGOWARSITO
Untuk tafsiran satria pertama dan kedua saya rasa memang demikian adanya tetapi untuk yang ke-3 sampai ke-7 saya rasa tafsiran di atas belum memfaktorkan ramalan Ronggowarsito lainnya bahwa sebelum Indonesia memasuki masa keemasan Indonesia harus melewati Notonagoro. Di mana Notonagoro ini selaras dengan suku kata yang mengidentifikasi satriya satriya ini. Secara realisits setelah kepemimpinan SBY nanti apakah mungkin Indonesia langsung masuk ke zaman keemasan ? Saya rasa belum saatnya. Notonagoro seharusnya adalah dua kata yang menjadi satu artinya “Menata Negara”. Jadi sesuai jeda dua kata tersebut setelah periode Noto (Sukarno Suharto) akan terjadi masa jeda yang cukup panjang sebelum pemimpin berikut yang berakhiran “Na” muncul. Apabila kita menelisik sejarah SBY di Wikipedia, disitu tertulis bahwa SBY memilih nama Yudhoyono dalam rangka kemiliteran karena kebanyakan orang Jawa tidak mempunyai nama belakang hanya memiliki satu nama saja. “Yudhoyono comes from the words yuddha -meaning battle, fight; and yana, meaning journey.[2] Thus his name roughly translates to `well behaved knight”[Wikipedia on SBY] jadi sebenarnya satria ke 4 Satrio Lelono Tapa Ngrame seharusnya adalah SBY. Kemudian kalau kita cermati Notonagoro yang hanya enam suku kata dan ramalan bahwa Indonesia akan menuju jaman keemasan setelah melewati Notonagoro (enam pemimpin) Ronggowarsito hanya menyiratkan enam satriya. Tentang yang ke tujuh Yang dia ungkapkan hanya terang benderangnya Indonesia di zaman tersebut dan dia melihat pemimpin yang sosoknya “Pinandhita Sinisihan Wahyu”. Karena itu tafsiran atas ramalan di atas saya revisi sebagai berikut.
1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967. (No)
2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998. (To)
3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ Habibie.
Ketiga tafsiran di atas merupakan contekan langsung dari tafsiran pertama dan memang seperti itu tampaknya. Asumsi penafsiran ini tujuh satriya akan mengalir sesuai dengan urutan Presiden RI. Yang harus dicermati adalah Ronggowarsito meramalkan “Satriya” yang artinya “Pemimpin” bukan siapa Presiden RI. Mr Assad pernah menjadi Presiden RI tetapi kurang signifikan untuk disebut sebagai “Satriya” atau “Pemimpin” seperti telah saya paparkan di atas berikut Satriya Lelono Topo Ngrame adalah SBY
4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang berwawasan luas, pergi ke luar negeri mengenyam pendidikan (Lelono) gaya kepemimpinannya sering dianggap banyak diam (tapa) tetapi dibelakang sebenarnya pemimpin ini banyak melakukan upaya dan lobi dalam menyelesaikan beragam masalah. Seperti seorang pertapa menghadapi keramaian. SBY dihadapkan dengan ramai macam permasalahan, ketenangannya menyelesaikan masalah sering dianggap sebagai pendiaman. Sesuai dengan notonagoro maka SBY bisa ditafsirkan sebagai satria yang ke-4. (Na)
5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tidak seperti tafsiran empat satria sebelumnya tidak ada jabaran arti piningit hamong tuwuh dalam tafsiran pertama padahal deskripsi ini turut andil menggambarkan kepempimpinan satria tersebut seperti apa. Piningit artinya pemimpin ini berasal dari kedinastian . Untuk sementara tokoh ini masih belum muncul tetapi saya cenderung setuju dengan tafsiran pertama bahwa Megawati adalah kandidat yang kuat. Satriya yang membawa nama besar ayahnya Presiden Sukarno. Tokoh lain yang saya anggap berpotensi adalah Sandiaga Uno yang membawa nama besar ibunya Mien Uno tetapi sepertinya yang bersangkutan tidak terlalu tertarik untuk masuk ke politik. Antara Mega dan Sandiaga adakah tokoh lain yang seirama dengan (Go) ? Sepertinya tidak. Hamong Tuwuh artinya mengawal pertumbuhan. Sesuai perkembangan jaman Indonesia saat ini telah bangkit dari krisis 98 oleh karena itu satriya piningit ini akan memerintah dalam ekonomi yang bertumbuh. Megawati memang pernah menjadi presiden RI tetapi tidak dalam arti sebagai pemimpin yang kuat,
6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Penafsir pertama menulis “Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro)”. Arti boyong ini cukup luas bisa saja pemimpin ini boyongan dari luar pulau ? Saatnya non-Jawa memimpin ? Atau seperti penafsir pertama menulis pindah jabatan dari menteri ke presiden yang jelas dia akan membuka gapura menuju zaman keemasan dan pemimpin ini akan berirama akhir (Ro)
7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Ronggowarsito tidak memberi petunjuk apa apa selain “Pinandito Sinisihan Wahyu” tetapi saya cenderung setuju dengan penafsir pertama bahwa orang ini memiliki kemoralan dan keagamaan yang tinggi. Siapakah dia bahkan Ronggowarsito tidak berani atau tidak bisa membuka rahasia besar ini..
0
8.8K
Kutip
47
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
15.6KThread•10.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru