- Beranda
- The Lounge
Tahun 2237 : Seusai Indonesia - Lahirnya negara baru di Indonesia Timur
...
TS
cocorohideung
Tahun 2237 : Seusai Indonesia - Lahirnya negara baru di Indonesia Timur
WELCOME TO MY THREAD
Selamat membaca
saran TS: sediain cemilan
saran TS: sediain cemilan
Quote:
Pada tahun 2237 telah terjadi perubahan besar di tatanan politik, sosial, ekonomi , budaya dll di kawasan Asia Tenggara, khususnya di wilayah yang dulu dikenal sebagai Indonesia, dimana sekarang telah terbagi menjadi dua negara di barat dan timur Indonesia. Dua kutub yang sebelumnya sangat berbeda kekuatan ekonomi dan human knowledgenya pada awal abad 21. Penduduk di kedua wilayah ini telah mencapai 827 juta orang, dimana barat dan timur sudah mencapai titik perimbangan di segala bidang, khususnya setelah revolusi Jayapura pada tahun 2041.
Sejak berdiri megahnya jembatan penghubung pulau Jawa dan Sumatera, jembatan ini telah melejitkan pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau Sumatera. Bila dilihat dengan satelit-satelit mutahir turunan dari teknologi Defense Meteorological Satellites Program (DMSP) yang semakin detail di tahun 2030an, lampu-lampu jalanan di Sumatera saat malam hari terlihat sangat jelas dengan hiruk-pikuknya manusia untuk mengais rejeki dari kemajuan daerah ini. Pelabuhan-pelabuhan di sepanjang Samudera Hindia dan selat Malaka hingga laut Jawa semakin menyemarakkan perekonomian di kepulauan ini. Di siang hari bila diamati dengan menggunakan sistem satelit real-time upgrading dari Ikonos dan Quickbird yang pada tahun 2010an merupakan teknologi mutakhir, saat ini telah mencapai resolusi sub-milimeter, maka terlihat jelas perubahan drastis kesibukan manusia di wilayah ini dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya. Mereka berlalulalang untuk menyelesaikan hajat masing-masing. Mobilisasi manusia dan telekomunikasi dapat diamati dengan cepat dan kegiatan kriminal antar bangsapun dapat diawasi dengan cepat lewat teknologi turunan dari RFID yang sudah ditanamkan ke tubuh manusia bersamaan dengan suntikan vaksin saat lahir sejak tahun 2015.
Pada saat salah satu satelit monitoring melewati gang-gang sempit kota Bandar Lampung yang telah dipenuhi orang-orang Jawa perantauan, terekam seorang ibu yang mengenakan konde sedang naik mobec alias nama keren dari motor becak elektronik, yaitu kendaraan pintar karya anak Indonesia tahun 2014 yang menciptakan kendaraan dimana para pemakai dapat menikmati entertainment di layar yang dulunya untuk kerudung anti panas becak. Kanan kiripun penuh dengan panel dan tombolnya, sehingga tinggal pencet ini itu untuk mendapatkan program satelit terkini hingga pembelian saham dari dalam mobec yang energinya disupply dari solar panel terbaru. Pembayaran mobec tidak seperti jaman dulu dengan uang, credit card atau sidik jari, tapi semua sudah terekam sesuai dengan sistem DNA yg dipancarkan oleh gelombang otak manusia dan turunan teknologi RFID. Sistem ini sudah menjadi sistem pembayaran standar di wilayah ini, sehingga pergi kemana-mana tidak perlu membawa dompet, dompetpun sudah masuk museum saat ini.
Museum keindonesiaan dapat ditemukan di kota tua, Jakarta, bekas Ibukota Indonesia yang dipakai sampai tahun 2032 dan sekarang telah pindah ke ibu kota baru di kota yang dulunya bernama Palangkaraya. Kota bekas Palangkaraya adalah kota di tengah Borneo yang relatif stabil terhadap gempa dibanding pulau Jawa yang pada tahun 2010an sering terjadi gempa dan terjadinya gempa yang cukup besar ini merusak infrastruktur pulau Jawa termasuk jalan tol Jawa utara dan selatan. Alasan ini yang menyebabkan dipindahkannya ibukota Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya pada tahun 2032.
Disamping sebagian kota Jakarta yang telah tenggelam akibat penurunan tanah di sekitar pantai Jakarta utara akibat penggunaan lahan yang tidak mempertimbangkan tatanan tanah di wilayah tersebut dan penggunaan air tanah yang tak terkontrol. Hal serupa juga terjadi di kota-kota besar sepanjang pantura, dimana proses sedimentasi tidak seimbang dengan perkembangan kota sendiri. Ditambah semakin miringnya pulau Jawa akibat hunjaman (subduction) di selatan pulau Jawa yang mengakibatkan pergeseran tanah di pulau jawa sekitar 1.32 meter dibanding tahun 2010an, belum dipertimbangkan pula semakin miringnya permukaan pulau Jawa ke arah utara. Walau fenomena pengangkatan dan pergerakan pulau Jawa ini sebenarnya sudah terjadi terus menerus sejak 20 juta tahun yll, saat lempeng Australia menghunjamkan ke bawah lempeng Asia yang mengakibatkan ratusan ribu hingga jutaan kali gempa di sekitar wilayah selatan pulau Jawa. Sekitar 10-20 juta tahun lagi sebenarnya wilayah Indonesia bagian barat, tepatnya di sekitar selatan pulau Jawa dan barat Sumatera akan bertambah kurang lebih 200 km. Hal ini adalah berkah dari hunjaman lempeng tersebut sehingga menciptakan perluasan pulau Sumatera dan Jawa. Kondisi ini sangat mirip dengan kondisi pulau dulu yang dikenal sebagai negara Jepang yang tercipta karena subduction juga.
Dalam museum keindonesiaan ini dapat kita temukan juga mata uang Rupiah yang dipakai oleh Indonesia sampai tahun 2042, dan sekarang diganti menjadi mata uang Asia. Pemilihan nama “Asia” karena Indonesia ingin “setidaknya” menguasai seluruh Asia. Mata uang Rupiah tidak dipakai oleh masyarakat Indonesia lagi karena nilainya tidak karuan dan sulit mengontrolnya, dimana pada tahun 2042 harga beras jatah pegawai negeri per liter telah mencapai 102,000 Rupiah, dimana rata-rata pendapatan saat itu 6,825,000 rupiah. Warganegara Indonesia selalu dipusingkan dan disibukkan dengan angka yang panjang untuk menghitung segala kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk beli bandeng pepes beberapa ekor dan satu mangkuk bakso saja harus memakai memori kepala sepanjang 5 digit. Pihak pedagangpun semakin repot untuk urusan dagang, karena harus menyesuaikan diri terus menerus dan bolak-balik beli kalkulator baru, karena jumlah digit semakin bertambah untuk mengekspresikan nilai barang yang semakin menyusut jumlahnya. Tepatnya semakin capek saja menghitung barang yang tidak seberapa. Sebaliknya pabrik kalkulator dan komputer khusus untuk wilayah Indonesia terus dapat mengeruk keuntungan dengan penjualan kalkulator model baru dan upgrading memori komputer. Efek lain cepatnya inflasi keuangan Indonesia adalah cepatnya penuh memori komputer, demikian juga semakin banyak energi listrik yang dipakai dan semakin tidak efisien saja, antara energy yang disediakan negara dengan perhitungan yang harus dilakukan. Semakin banyak digit yang dipakai, maka semakin banyak energy yang harus digunakan untuk mengingat dan memproses angka-angka rupiah di seluruh negara ini, fenomena ini meningkatkan efek pemanasan global dari pihak Indonesia. Akhirnya mata uang Rupiah diruwat dengan mengganti namanya menjadi “Asia” pada tahun 2042.
Majunya Indonesia mengubah kebiasaan hidup masyarakat dan membuat semakin tidak karuan kebutuhan listrik Indonesia, karena industri dan jumlah penduduk yang terus bertambah pesat, sehingga dibutuhkan pasokan listrik yang stabil dan aman. Semakin stress dan kegeraman masyarakat karena pemadaman bergilir tanpa pemberitahuan dan tanpa kompensasi terhadap hilangnya data olahan kerja, kerusakan perangkat elektronik, hilangnya kesempatan berbisnis dan bekerja, sehingga kondisi ini membuat kemarahan rakyat mencapai ubun-ubun. Maka terjadilah protes besar-besaran di seluruh Indonesia pada tahun 2015. Sifat masyarakat Indonesia yang lebih mengedepankan otot daripada otak, membuat mereka bertambah beringas dengan penghancuran fasilitas pemerintahan, khususnya fasilitas perusahaan listrik negara, karena perangkat jaringan listrik ada atau tidak sama saja tidak tersedianya listrik yang stabil, malah adanya jaringan listrik yang semrawut menambah stress masyarakat saja selama ini, belum masalah buruknya pemandangan karena kabel listrik yang semakin semrawut. Demikian juga pengerjaan proyek galian listrik yang seharusnya dapat dikerjakan saat malam hari agar dapan dihindari terjadinya kemacetan, malah selama ini pimpro tidak pernah berpikir sedikitpun untuk mengatasi masalah-masalah demikian. Kemacetan di mana-mana terjadi dan membuat masyarakat semakin butek pikirannya. Memuncaknya kemarahan rakyat terhadap masalah listrik, pengrusakan lingkungan karena prioritas eksploitasi tambang mineral selama ini yang merugikan masyarakat daerah, akhirnya mengambil korban Menteri ESDM yang digebugi oleh rakyat di jalanan saat kunjungannya menjelang tahun baru 2016 di perjalanan menuju peresmian proyek baru pertambangan tembaga dan emas yang dikelola oleh perusahaan asing. Peristiwa ini baru berakhir setelah turunnya Presiden yang kurang tahu kebutuhan kestabilan energi dan pemeliharaan lingkungan hidup saat itu, dimana kebijakan saat itu hanya mengeksploitasi terus sumber daya alam Indonesia dan menjual murah ke negara lain. Beberapa saat Indonesia mengalami kemunduran, tapi akhirnya terjadi revolusi energi dengan pembangunan reaktor nuklir di beberapa daerah untuk mencukupi kebutuhan listrik wilayah ini, dimana seharusnya pada tahun 2010 saja membutuhkan sekitar 50 reaktor nuklir untuk mendukung industri dan penduduk yang berjumlah sekitar 230 juta orang.
Sejak berdiri megahnya jembatan penghubung pulau Jawa dan Sumatera, jembatan ini telah melejitkan pertumbuhan ekonomi di seluruh pulau Sumatera. Bila dilihat dengan satelit-satelit mutahir turunan dari teknologi Defense Meteorological Satellites Program (DMSP) yang semakin detail di tahun 2030an, lampu-lampu jalanan di Sumatera saat malam hari terlihat sangat jelas dengan hiruk-pikuknya manusia untuk mengais rejeki dari kemajuan daerah ini. Pelabuhan-pelabuhan di sepanjang Samudera Hindia dan selat Malaka hingga laut Jawa semakin menyemarakkan perekonomian di kepulauan ini. Di siang hari bila diamati dengan menggunakan sistem satelit real-time upgrading dari Ikonos dan Quickbird yang pada tahun 2010an merupakan teknologi mutakhir, saat ini telah mencapai resolusi sub-milimeter, maka terlihat jelas perubahan drastis kesibukan manusia di wilayah ini dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya. Mereka berlalulalang untuk menyelesaikan hajat masing-masing. Mobilisasi manusia dan telekomunikasi dapat diamati dengan cepat dan kegiatan kriminal antar bangsapun dapat diawasi dengan cepat lewat teknologi turunan dari RFID yang sudah ditanamkan ke tubuh manusia bersamaan dengan suntikan vaksin saat lahir sejak tahun 2015.
Pada saat salah satu satelit monitoring melewati gang-gang sempit kota Bandar Lampung yang telah dipenuhi orang-orang Jawa perantauan, terekam seorang ibu yang mengenakan konde sedang naik mobec alias nama keren dari motor becak elektronik, yaitu kendaraan pintar karya anak Indonesia tahun 2014 yang menciptakan kendaraan dimana para pemakai dapat menikmati entertainment di layar yang dulunya untuk kerudung anti panas becak. Kanan kiripun penuh dengan panel dan tombolnya, sehingga tinggal pencet ini itu untuk mendapatkan program satelit terkini hingga pembelian saham dari dalam mobec yang energinya disupply dari solar panel terbaru. Pembayaran mobec tidak seperti jaman dulu dengan uang, credit card atau sidik jari, tapi semua sudah terekam sesuai dengan sistem DNA yg dipancarkan oleh gelombang otak manusia dan turunan teknologi RFID. Sistem ini sudah menjadi sistem pembayaran standar di wilayah ini, sehingga pergi kemana-mana tidak perlu membawa dompet, dompetpun sudah masuk museum saat ini.
Museum keindonesiaan dapat ditemukan di kota tua, Jakarta, bekas Ibukota Indonesia yang dipakai sampai tahun 2032 dan sekarang telah pindah ke ibu kota baru di kota yang dulunya bernama Palangkaraya. Kota bekas Palangkaraya adalah kota di tengah Borneo yang relatif stabil terhadap gempa dibanding pulau Jawa yang pada tahun 2010an sering terjadi gempa dan terjadinya gempa yang cukup besar ini merusak infrastruktur pulau Jawa termasuk jalan tol Jawa utara dan selatan. Alasan ini yang menyebabkan dipindahkannya ibukota Indonesia dari Jakarta ke Palangkaraya pada tahun 2032.
Disamping sebagian kota Jakarta yang telah tenggelam akibat penurunan tanah di sekitar pantai Jakarta utara akibat penggunaan lahan yang tidak mempertimbangkan tatanan tanah di wilayah tersebut dan penggunaan air tanah yang tak terkontrol. Hal serupa juga terjadi di kota-kota besar sepanjang pantura, dimana proses sedimentasi tidak seimbang dengan perkembangan kota sendiri. Ditambah semakin miringnya pulau Jawa akibat hunjaman (subduction) di selatan pulau Jawa yang mengakibatkan pergeseran tanah di pulau jawa sekitar 1.32 meter dibanding tahun 2010an, belum dipertimbangkan pula semakin miringnya permukaan pulau Jawa ke arah utara. Walau fenomena pengangkatan dan pergerakan pulau Jawa ini sebenarnya sudah terjadi terus menerus sejak 20 juta tahun yll, saat lempeng Australia menghunjamkan ke bawah lempeng Asia yang mengakibatkan ratusan ribu hingga jutaan kali gempa di sekitar wilayah selatan pulau Jawa. Sekitar 10-20 juta tahun lagi sebenarnya wilayah Indonesia bagian barat, tepatnya di sekitar selatan pulau Jawa dan barat Sumatera akan bertambah kurang lebih 200 km. Hal ini adalah berkah dari hunjaman lempeng tersebut sehingga menciptakan perluasan pulau Sumatera dan Jawa. Kondisi ini sangat mirip dengan kondisi pulau dulu yang dikenal sebagai negara Jepang yang tercipta karena subduction juga.
Dalam museum keindonesiaan ini dapat kita temukan juga mata uang Rupiah yang dipakai oleh Indonesia sampai tahun 2042, dan sekarang diganti menjadi mata uang Asia. Pemilihan nama “Asia” karena Indonesia ingin “setidaknya” menguasai seluruh Asia. Mata uang Rupiah tidak dipakai oleh masyarakat Indonesia lagi karena nilainya tidak karuan dan sulit mengontrolnya, dimana pada tahun 2042 harga beras jatah pegawai negeri per liter telah mencapai 102,000 Rupiah, dimana rata-rata pendapatan saat itu 6,825,000 rupiah. Warganegara Indonesia selalu dipusingkan dan disibukkan dengan angka yang panjang untuk menghitung segala kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk beli bandeng pepes beberapa ekor dan satu mangkuk bakso saja harus memakai memori kepala sepanjang 5 digit. Pihak pedagangpun semakin repot untuk urusan dagang, karena harus menyesuaikan diri terus menerus dan bolak-balik beli kalkulator baru, karena jumlah digit semakin bertambah untuk mengekspresikan nilai barang yang semakin menyusut jumlahnya. Tepatnya semakin capek saja menghitung barang yang tidak seberapa. Sebaliknya pabrik kalkulator dan komputer khusus untuk wilayah Indonesia terus dapat mengeruk keuntungan dengan penjualan kalkulator model baru dan upgrading memori komputer. Efek lain cepatnya inflasi keuangan Indonesia adalah cepatnya penuh memori komputer, demikian juga semakin banyak energi listrik yang dipakai dan semakin tidak efisien saja, antara energy yang disediakan negara dengan perhitungan yang harus dilakukan. Semakin banyak digit yang dipakai, maka semakin banyak energy yang harus digunakan untuk mengingat dan memproses angka-angka rupiah di seluruh negara ini, fenomena ini meningkatkan efek pemanasan global dari pihak Indonesia. Akhirnya mata uang Rupiah diruwat dengan mengganti namanya menjadi “Asia” pada tahun 2042.
Majunya Indonesia mengubah kebiasaan hidup masyarakat dan membuat semakin tidak karuan kebutuhan listrik Indonesia, karena industri dan jumlah penduduk yang terus bertambah pesat, sehingga dibutuhkan pasokan listrik yang stabil dan aman. Semakin stress dan kegeraman masyarakat karena pemadaman bergilir tanpa pemberitahuan dan tanpa kompensasi terhadap hilangnya data olahan kerja, kerusakan perangkat elektronik, hilangnya kesempatan berbisnis dan bekerja, sehingga kondisi ini membuat kemarahan rakyat mencapai ubun-ubun. Maka terjadilah protes besar-besaran di seluruh Indonesia pada tahun 2015. Sifat masyarakat Indonesia yang lebih mengedepankan otot daripada otak, membuat mereka bertambah beringas dengan penghancuran fasilitas pemerintahan, khususnya fasilitas perusahaan listrik negara, karena perangkat jaringan listrik ada atau tidak sama saja tidak tersedianya listrik yang stabil, malah adanya jaringan listrik yang semrawut menambah stress masyarakat saja selama ini, belum masalah buruknya pemandangan karena kabel listrik yang semakin semrawut. Demikian juga pengerjaan proyek galian listrik yang seharusnya dapat dikerjakan saat malam hari agar dapan dihindari terjadinya kemacetan, malah selama ini pimpro tidak pernah berpikir sedikitpun untuk mengatasi masalah-masalah demikian. Kemacetan di mana-mana terjadi dan membuat masyarakat semakin butek pikirannya. Memuncaknya kemarahan rakyat terhadap masalah listrik, pengrusakan lingkungan karena prioritas eksploitasi tambang mineral selama ini yang merugikan masyarakat daerah, akhirnya mengambil korban Menteri ESDM yang digebugi oleh rakyat di jalanan saat kunjungannya menjelang tahun baru 2016 di perjalanan menuju peresmian proyek baru pertambangan tembaga dan emas yang dikelola oleh perusahaan asing. Peristiwa ini baru berakhir setelah turunnya Presiden yang kurang tahu kebutuhan kestabilan energi dan pemeliharaan lingkungan hidup saat itu, dimana kebijakan saat itu hanya mengeksploitasi terus sumber daya alam Indonesia dan menjual murah ke negara lain. Beberapa saat Indonesia mengalami kemunduran, tapi akhirnya terjadi revolusi energi dengan pembangunan reaktor nuklir di beberapa daerah untuk mencukupi kebutuhan listrik wilayah ini, dimana seharusnya pada tahun 2010 saja membutuhkan sekitar 50 reaktor nuklir untuk mendukung industri dan penduduk yang berjumlah sekitar 230 juta orang.
lanjut ke bawah gan
Diubah oleh cocorohideung 08-12-2012 07:21
0
4.7K
Kutip
33
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.8KThread•82.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru