- Beranda
- Berita dan Politik
Mapel Dihapus, Guru TIK Resah
...
TS
majeedashop
Mapel Dihapus, Guru TIK Resah
Sejumlah guru yang mengajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Mapel TIK) mengaku cukup resah dengan adanya kurikulum baru. Pasalnya, Mapel TIK akan dihapus pada kurikulum baru SMP yang akan mulai berlaku pada awal tahun ajaran baru 2013.
Keresahan para guru ini terkait dengan penjelasan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) yang dianggap kurang memadai. Menurut mereka, seharusnya Mendikbud berpikir lebih jauh mengenai bagaimana nasib guru yang mata pelajarannya dihapus.
“Pak menteri, bagaimana nasib guru pengajar TIK yang sudah tersertifikasi. Mohon itu dipikirkan pak. Jangan hanya membuat kebijakan-kebijakan dan kurikulum baru (saja),” kata Bu Ida, guru pengajar TIK asal Sampang, Jatim, yang dikutip dari Blog Srie (15/11).
Sementara itu seorang guru TIK lainnya Bu Sri, di Kuningan, Jabar, mengaku terkejut saat mengetahui mapelnya akan dihapus mulai tahun depan. Alasannya, ia akan ganti-ganti lagi mapel yang akan dipegangnya. Bahkan, mapel TIK sekarang pun tidak sesuai dengan pendidikan yang dijalani, yakni Ekonomi.
Memang, tidak mudah bagi guru untuk beralih dari satu mapel ke mapel yang lainnya. Kemendikbud dianggap mengambil cara mudahnya saja, padahal di lapangan banyak masalah yang akan ditimbulkan pasca penghapusan mapel TIK.
Di samping masalah perlunya penyesuaian baru, juga terkait dengan masalah sertifikasi. Untuk guru TIK yang sudah tersertifikasi akan bermalasah kembali ketika mapel baru yang dipegangnya nanti tidak sesuai dengan mapel yang disertifikasi.
Belum lagi, ada kemungkinan guru kekurangan jam mengajar minimal, akibat mapel yang berkurang. Terpenuhinya hal tersebut merupakan persyaratan guru tersertifikasi. Jika tidak, maka tunjangan sertifikasi akan ditahan.
Pak Suti, guru asal Kabupaten Sidrap, Sulsel, mengingatkan Mendikbud agar tidak seenaknya mengambil kebijakan penghapusan mapel. Karena, menurutnya, akan ada pihak yang menjadi korban. Antara lain, para guru TIK dan masasiswa jurusan pendidikan TIK yang nasibnya bermasalah usai penghapusan mapel TIK.
“Pak Menteri yg terhormat...tolong berpikir yg baik, jangan asal enaknya mengambil suatu kebijakan2 yg bisa mengorbankan banyak orang,” ujar Pak Suti kepada Blog Srie.
Guru lainnya, adalah Pak Wijaya Kusumah atau lebih dikenal dengan sebutan Om Jay, salah seorang guru TIK di SMP Labcshool, Rawamangun, Jakarta.
Dalam sebuah komentarnya di salah satu situs media sosial khusus tentang pendidikan, Omjay berusaha tidak menjadikan penghapusan mapel TIK sebagai masalah bagi dirinya. Malah ia terkesan masih bisa bercanda.
“Asyik, guru TIK diangkat menjadi kepala sekolah. Hehehe.. Soalnya gak ada jam ngajar. Hehehe…” demikian komentarnya ringan.
Om Jay masih sempat berharap, agar penghapusan mapel TIK bukan merupakan keputusan Kemendiknas yang sesat dan bersifat sesaat. Selanjutnya, sebagai guru yang sudah tersertifikasi, ia mengatakan kesiapannya mengajar mapel apa saja, asalkan tidak mengganggu jam mengajar bagi guru tersertifikasi lainnya.
Sebelumnya, pihak Kemendikbud telah mengungkapkan rencana perubahan kurikulum, dimana mapel TIK merupakan salah satu mapel yang akan dihapus. Dalam draft struktur kurikulum baru, mapel TIK akan diintegrasikan pada semua mapel lainnya berdasarkan konsep pendidikan yang berbasis TIK.
Menurut Mendikbud, Muhamad Nuh, ke depan semua guru harus menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis TIK. Itulah, kata Mendikbud, salah satu alasan mapel TIK dihapus.
Namun demikian, Kemendikbud juga masih membuka peluang untuk TIK sebagai mapel muatan lokal, atau ekstra kurikuler.
Saat ini, kurikulum baru akan masuk pada tahap uji publik, di mana masyarakat dipersilakan untuk memberikan masukan, saran atau kritikan terhadap rencana pemberlakuaan baru.
Dalam berbagai kesempatan, pihak Kemendikbud menjelaskan, Kurikulum baru disusun terkait dengan rencana jangka panjang bangsa Indonesia, hingga tahun 2030
======================================
Sumber : http://www.srie.org/2012/11/mapel-di...tik-resah.html
Keresahan para guru ini terkait dengan penjelasan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) yang dianggap kurang memadai. Menurut mereka, seharusnya Mendikbud berpikir lebih jauh mengenai bagaimana nasib guru yang mata pelajarannya dihapus.
“Pak menteri, bagaimana nasib guru pengajar TIK yang sudah tersertifikasi. Mohon itu dipikirkan pak. Jangan hanya membuat kebijakan-kebijakan dan kurikulum baru (saja),” kata Bu Ida, guru pengajar TIK asal Sampang, Jatim, yang dikutip dari Blog Srie (15/11).
Sementara itu seorang guru TIK lainnya Bu Sri, di Kuningan, Jabar, mengaku terkejut saat mengetahui mapelnya akan dihapus mulai tahun depan. Alasannya, ia akan ganti-ganti lagi mapel yang akan dipegangnya. Bahkan, mapel TIK sekarang pun tidak sesuai dengan pendidikan yang dijalani, yakni Ekonomi.
Memang, tidak mudah bagi guru untuk beralih dari satu mapel ke mapel yang lainnya. Kemendikbud dianggap mengambil cara mudahnya saja, padahal di lapangan banyak masalah yang akan ditimbulkan pasca penghapusan mapel TIK.
Di samping masalah perlunya penyesuaian baru, juga terkait dengan masalah sertifikasi. Untuk guru TIK yang sudah tersertifikasi akan bermalasah kembali ketika mapel baru yang dipegangnya nanti tidak sesuai dengan mapel yang disertifikasi.
Belum lagi, ada kemungkinan guru kekurangan jam mengajar minimal, akibat mapel yang berkurang. Terpenuhinya hal tersebut merupakan persyaratan guru tersertifikasi. Jika tidak, maka tunjangan sertifikasi akan ditahan.
Pak Suti, guru asal Kabupaten Sidrap, Sulsel, mengingatkan Mendikbud agar tidak seenaknya mengambil kebijakan penghapusan mapel. Karena, menurutnya, akan ada pihak yang menjadi korban. Antara lain, para guru TIK dan masasiswa jurusan pendidikan TIK yang nasibnya bermasalah usai penghapusan mapel TIK.
“Pak Menteri yg terhormat...tolong berpikir yg baik, jangan asal enaknya mengambil suatu kebijakan2 yg bisa mengorbankan banyak orang,” ujar Pak Suti kepada Blog Srie.
Guru lainnya, adalah Pak Wijaya Kusumah atau lebih dikenal dengan sebutan Om Jay, salah seorang guru TIK di SMP Labcshool, Rawamangun, Jakarta.
Dalam sebuah komentarnya di salah satu situs media sosial khusus tentang pendidikan, Omjay berusaha tidak menjadikan penghapusan mapel TIK sebagai masalah bagi dirinya. Malah ia terkesan masih bisa bercanda.
“Asyik, guru TIK diangkat menjadi kepala sekolah. Hehehe.. Soalnya gak ada jam ngajar. Hehehe…” demikian komentarnya ringan.
Om Jay masih sempat berharap, agar penghapusan mapel TIK bukan merupakan keputusan Kemendiknas yang sesat dan bersifat sesaat. Selanjutnya, sebagai guru yang sudah tersertifikasi, ia mengatakan kesiapannya mengajar mapel apa saja, asalkan tidak mengganggu jam mengajar bagi guru tersertifikasi lainnya.
Sebelumnya, pihak Kemendikbud telah mengungkapkan rencana perubahan kurikulum, dimana mapel TIK merupakan salah satu mapel yang akan dihapus. Dalam draft struktur kurikulum baru, mapel TIK akan diintegrasikan pada semua mapel lainnya berdasarkan konsep pendidikan yang berbasis TIK.
Menurut Mendikbud, Muhamad Nuh, ke depan semua guru harus menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis TIK. Itulah, kata Mendikbud, salah satu alasan mapel TIK dihapus.
Namun demikian, Kemendikbud juga masih membuka peluang untuk TIK sebagai mapel muatan lokal, atau ekstra kurikuler.
Saat ini, kurikulum baru akan masuk pada tahap uji publik, di mana masyarakat dipersilakan untuk memberikan masukan, saran atau kritikan terhadap rencana pemberlakuaan baru.
Dalam berbagai kesempatan, pihak Kemendikbud menjelaskan, Kurikulum baru disusun terkait dengan rencana jangka panjang bangsa Indonesia, hingga tahun 2030
======================================
Sumber : http://www.srie.org/2012/11/mapel-di...tik-resah.html
0
10.3K
90
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
678.4KThread•47.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya