TS
gung.pasuruan
Coban Jahe - saksi bisu perjuangan kemerdekaan
minggu 18 nopember 2012... akhirnya saya punya kesempatan utk 'soloriding' lagi.
kali ini tujuan saya ke Coban Jahe,
sebuah air terjun di tempat yg terpencil & sepi pengunjung.
nama Coban Jahe bukan berarti disini banyak 'wedang jahe', 'ronde' & 'STMJ'.
nama Coban Jahe diambil dari kata 'pejahe'.
kata 'pejahe' berasal dr kata 'pejah' yg artinya meninggal dunia.
nah lho... siapa yg meninggal dunia??
dulu pd jaman perang kemerdekaan.. Belanda memborbardir wilayah ini dgn pesawat udara.
serangan membabi-buta itu menewaskan banyak pejuang dan meluluh-lantakkan daerah perbukitan ini.
lalu masyarakat mengumpulkan jenazah para pejuang utk dikebumikan di dekat air terjun.
lama-kelamaan kata 'pejahe' berganti menjadi 'jahe'
air terjun itu disebut 'Coban Jahe'
sungai yg mengalir disitu disebut 'kali Jahe'
dan makam pejuang itu diberi nama Makam Pahlawan Kali Jahe.
kata orang2... dulu pemerintah pernah berusaha memindahkan jenazah para pejuang ke tempat lain.
anehnya.. mobil2 yg membawa tulang2 jenazah itu tiba2 mogok,
setelah tulang2 jenazah itu diturunkan... mesin2 mobil2 bisa dinyalakan lagi.
mungkin itu pertanda bahwa para pejuang ingin dimakamkan disini dan tidak mau dipindahkan.
air terjun Coban Jahe terletak di desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
sebenarnya kawasan ini masih masuk wilayah Perhutani... tapi anehnya.. gak ada sarana prasarana.
gak seperti Wana Wisata lain yg dikelola perhutani... Coban Jahe dibiarkan alami & offroad.
anehnya lagi... ada petugas menarik tiket 2000 per orang & 1000 per motor
Coban Jahe merupakan air terjun setinggi 40 m (menurut perkiraan saya) dgn debit air cukup banyak.
dikelilingi oleh tebing yang sangat tinggi serasa di dasar sebuah lembah yg dalam.
sebenarnya saya pengen explore dr mana asal mata air Coban Jahe... tapi saya urungkan niat saya,
krn saya gak mungkin mendaki tebing batu cadas yg curam ini
di sisi kiri & kanan Coban Jahe ada beberapa aliran air diantara batu2 cadas.
sepertinya tebing ini memiliki kandungan air tanah yg sangat banyak,
hampir semua sisi tebing terdapat rembesan2 air.
memang benar.. air beriak tanda tak dalam,
tapi aliran Kali Jahe cukup deras... mesti ekstra hati2 menyebrangi sungai kecil ini.
bagaimana perjalanan saya menuju kesana??
saya tulis di 'ride report' berikut ini
berbekal info dr Wikimapia, Google Earth dan Google Map... saya memacu Revo ke wilayah Jabung.
namun ternyata Google gak 100% benar... banyak persimpangan jalan yg gak sesuai Google Map.
yo-wis-lah... abaikan saja petunjuk Google... lebih baik saya bertanya ke warga masyarakat,
petunjuk dr warga.. saya harus melalui jalur Jabung - Sukolilo - bareng - Sukopuro - Pandansari Lor.
dr Singosari menuju ke arah timur.. ke arah Jabung
dr Masjid ini belok kanan
sampai Masjid Sukolilo belok kiri
di pertigaan ini belok kanan,
ngikutin jalur aspal yg semakin jauh semakin rusak
semakin jauh semakin parah... hingga menyisakan batu2 tanpa aspal
sampai pertigaan di tengah sawah... bingung mesti kemana?
akhirnya saya tanya seorang petani dan beliau menunjukkan arah Bareng
di pertigaan berikutnya ada petunjuk ke arah Bareng
sampai di Masjid Bareng belok kiri
nah.. ini dia gapura desa Sukopuro
dr sini aspal masih tetap rusak parah
di perempatan berikutnya saya bertanya ke pemuda yg lgi nongkrong bersama 2 gadis di kios bensin.
mengikuti pesan yg tertulis di tembok itu... saya matikan mesin, turun dr motor,
lepas helm, & bertanya 'nuwun sewu... nderek tangklet.. Coban Jahe dalane liwat pundi?'
luar biasa.. kalo kita sopan bertanya.. jawaban yg kita dapatkan melebihi apa yg kita harapkan,
pemuda itu gak hanya memberi arah jalan.. namun.. langsung menunggangi Mio meninggalkan 2 gadis itu,
dia memandu saya menuju desa Pandansari Lor
dr perempatan kios bensin tadi belok kiri.. wus..wus..wus.. melaju di aspal mulus,
eeaallaahh... ternyata aspal mulus cuma beberapa ratus meter saja.
akhirnya ketemu aspal rusak lagi...
di pertigaan ini ada petunjuk ke Pandansari Lor... ambil jalur kiri
dibawah tugu yg berada di pertigaan ini ada petunjuk ke Coban Jahe.. ambil jalur kanan
di sebelah kiri pertigaan ini ada sungai yg terlalu seronok & terlalu fulgar utk difoto.
saya bertanya pd sepasang suami istri yg br selesai mandi.. mereka menunjuk ke jalur kiri.
di pertigaan ini... lurus saja
dr Masjid ini.. belok kiri
dr sekolahan ini belok kanan
pertigaan berikutnya... ikutin jalur kiri sepanjang sungai & sawah
aspal rusak ternyata berakhir di pertigaan ini... disebelah kanan ada jalan dr beton.
sebelah kiri adalah jalan ke Coban Jahe yg offroad... gak ada aspal... gak ada paving.
jalan tanah disepanjang sungai.. tebing sungai cukup dalam dengan batu2 besar di dasar sungai
mengikuti jalan tersebut sampailah saya di Taman Makam Pahlawan Kali Jahe
kemudian jalan semakin menanjak & semakin terjal dgn batu2 yg gak beraturan di sepanjang jalan.
aliran air diatas tanah merah ini membuat jalan semakin licin... apalagi Revo pake ban standar.
beberapa pipa air yg melintang di jalan menjadi tantangan tambahan.
mesti turun dr motor biar leher knalpot Revo gak menghantam pipa air.
jalan double-track akhirnya menjadi single-trak
di hutan ini saya bertemu beberapa orang yg berburu buah alpukat.
betapa susahnya melewati jalur ini naik bebek dgn 2 keranjang penuh alpukat
di tengah hutan ada persimpangan lagi... tengok kiri kanan gak ada orang... mau tanya siapa??
yo-wis-lah... coba ambil jalur kanan ternyata jalan buntu... putar balik ambil jalur kiri
ujug-ujug... mak bedunduk... dr balik pepohonan muncul seorang bapak membawa 1 bendel tiket.
gak ada pos & gak ada gerbang tapi ada tiket??... aneh..
beberapa meter kemudian sampailah saya tepat di depan Coban Jahe.
gak ada toilet... gak ada warung... benar2 alami..
bahkan saya bisa parkir motor sangat dekat dgn air terjun.
overall... 7 km jalan berbatu yg saya lewati... cukup menyenangkan,
kalau saja Revo saya pake shock YSS... akan lebih menyenangkan,
seandainya Revo saya diganti KLX... pasti super menyenangkan
kali ini tujuan saya ke Coban Jahe,
sebuah air terjun di tempat yg terpencil & sepi pengunjung.
Spoiler for video Coban Jahe:
nama Coban Jahe bukan berarti disini banyak 'wedang jahe', 'ronde' & 'STMJ'.
nama Coban Jahe diambil dari kata 'pejahe'.
kata 'pejahe' berasal dr kata 'pejah' yg artinya meninggal dunia.
nah lho... siapa yg meninggal dunia??
dulu pd jaman perang kemerdekaan.. Belanda memborbardir wilayah ini dgn pesawat udara.
serangan membabi-buta itu menewaskan banyak pejuang dan meluluh-lantakkan daerah perbukitan ini.
lalu masyarakat mengumpulkan jenazah para pejuang utk dikebumikan di dekat air terjun.
Spoiler for :
lama-kelamaan kata 'pejahe' berganti menjadi 'jahe'
air terjun itu disebut 'Coban Jahe'
sungai yg mengalir disitu disebut 'kali Jahe'
dan makam pejuang itu diberi nama Makam Pahlawan Kali Jahe.
Spoiler for :
kata orang2... dulu pemerintah pernah berusaha memindahkan jenazah para pejuang ke tempat lain.
anehnya.. mobil2 yg membawa tulang2 jenazah itu tiba2 mogok,
setelah tulang2 jenazah itu diturunkan... mesin2 mobil2 bisa dinyalakan lagi.
mungkin itu pertanda bahwa para pejuang ingin dimakamkan disini dan tidak mau dipindahkan.
Spoiler for :
air terjun Coban Jahe terletak di desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
sebenarnya kawasan ini masih masuk wilayah Perhutani... tapi anehnya.. gak ada sarana prasarana.
gak seperti Wana Wisata lain yg dikelola perhutani... Coban Jahe dibiarkan alami & offroad.
anehnya lagi... ada petugas menarik tiket 2000 per orang & 1000 per motor
Spoiler for :
Coban Jahe merupakan air terjun setinggi 40 m (menurut perkiraan saya) dgn debit air cukup banyak.
dikelilingi oleh tebing yang sangat tinggi serasa di dasar sebuah lembah yg dalam.
sebenarnya saya pengen explore dr mana asal mata air Coban Jahe... tapi saya urungkan niat saya,
krn saya gak mungkin mendaki tebing batu cadas yg curam ini
Spoiler for :
di sisi kiri & kanan Coban Jahe ada beberapa aliran air diantara batu2 cadas.
sepertinya tebing ini memiliki kandungan air tanah yg sangat banyak,
hampir semua sisi tebing terdapat rembesan2 air.
Spoiler for :
memang benar.. air beriak tanda tak dalam,
tapi aliran Kali Jahe cukup deras... mesti ekstra hati2 menyebrangi sungai kecil ini.
Spoiler for :
bagaimana perjalanan saya menuju kesana??
saya tulis di 'ride report' berikut ini
Spoiler for ride report:
berbekal info dr Wikimapia, Google Earth dan Google Map... saya memacu Revo ke wilayah Jabung.
namun ternyata Google gak 100% benar... banyak persimpangan jalan yg gak sesuai Google Map.
yo-wis-lah... abaikan saja petunjuk Google... lebih baik saya bertanya ke warga masyarakat,
petunjuk dr warga.. saya harus melalui jalur Jabung - Sukolilo - bareng - Sukopuro - Pandansari Lor.
dr Singosari menuju ke arah timur.. ke arah Jabung
dr Masjid ini belok kanan
sampai Masjid Sukolilo belok kiri
di pertigaan ini belok kanan,
ngikutin jalur aspal yg semakin jauh semakin rusak
semakin jauh semakin parah... hingga menyisakan batu2 tanpa aspal
sampai pertigaan di tengah sawah... bingung mesti kemana?
akhirnya saya tanya seorang petani dan beliau menunjukkan arah Bareng
di pertigaan berikutnya ada petunjuk ke arah Bareng
sampai di Masjid Bareng belok kiri
nah.. ini dia gapura desa Sukopuro
dr sini aspal masih tetap rusak parah
di perempatan berikutnya saya bertanya ke pemuda yg lgi nongkrong bersama 2 gadis di kios bensin.
mengikuti pesan yg tertulis di tembok itu... saya matikan mesin, turun dr motor,
lepas helm, & bertanya 'nuwun sewu... nderek tangklet.. Coban Jahe dalane liwat pundi?'
luar biasa.. kalo kita sopan bertanya.. jawaban yg kita dapatkan melebihi apa yg kita harapkan,
pemuda itu gak hanya memberi arah jalan.. namun.. langsung menunggangi Mio meninggalkan 2 gadis itu,
dia memandu saya menuju desa Pandansari Lor
dr perempatan kios bensin tadi belok kiri.. wus..wus..wus.. melaju di aspal mulus,
eeaallaahh... ternyata aspal mulus cuma beberapa ratus meter saja.
akhirnya ketemu aspal rusak lagi...
di pertigaan ini ada petunjuk ke Pandansari Lor... ambil jalur kiri
dibawah tugu yg berada di pertigaan ini ada petunjuk ke Coban Jahe.. ambil jalur kanan
di sebelah kiri pertigaan ini ada sungai yg terlalu seronok & terlalu fulgar utk difoto.
saya bertanya pd sepasang suami istri yg br selesai mandi.. mereka menunjuk ke jalur kiri.
di pertigaan ini... lurus saja
dr Masjid ini.. belok kiri
dr sekolahan ini belok kanan
pertigaan berikutnya... ikutin jalur kiri sepanjang sungai & sawah
aspal rusak ternyata berakhir di pertigaan ini... disebelah kanan ada jalan dr beton.
sebelah kiri adalah jalan ke Coban Jahe yg offroad... gak ada aspal... gak ada paving.
jalan tanah disepanjang sungai.. tebing sungai cukup dalam dengan batu2 besar di dasar sungai
mengikuti jalan tersebut sampailah saya di Taman Makam Pahlawan Kali Jahe
kemudian jalan semakin menanjak & semakin terjal dgn batu2 yg gak beraturan di sepanjang jalan.
aliran air diatas tanah merah ini membuat jalan semakin licin... apalagi Revo pake ban standar.
beberapa pipa air yg melintang di jalan menjadi tantangan tambahan.
mesti turun dr motor biar leher knalpot Revo gak menghantam pipa air.
jalan double-track akhirnya menjadi single-trak
di hutan ini saya bertemu beberapa orang yg berburu buah alpukat.
betapa susahnya melewati jalur ini naik bebek dgn 2 keranjang penuh alpukat
di tengah hutan ada persimpangan lagi... tengok kiri kanan gak ada orang... mau tanya siapa??
yo-wis-lah... coba ambil jalur kanan ternyata jalan buntu... putar balik ambil jalur kiri
ujug-ujug... mak bedunduk... dr balik pepohonan muncul seorang bapak membawa 1 bendel tiket.
gak ada pos & gak ada gerbang tapi ada tiket??... aneh..
beberapa meter kemudian sampailah saya tepat di depan Coban Jahe.
gak ada toilet... gak ada warung... benar2 alami..
bahkan saya bisa parkir motor sangat dekat dgn air terjun.
overall... 7 km jalan berbatu yg saya lewati... cukup menyenangkan,
kalau saja Revo saya pake shock YSS... akan lebih menyenangkan,
seandainya Revo saya diganti KLX... pasti super menyenangkan
0
2.3K
11
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
10.2KThread•3.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru