SosiologiURAvatar border
TS
SosiologiUR
Lima Bahasa di Kota Jayapura Terancam Punah


Jayapura (14/11) — Ada enam bahasa daerah di Kota Jayapura, ibukota Provinsi Papua ini. Dari enam bahasa itu, hanya satu yang masih kuat, yaitu, bahasa Moso, di daerah perbatasan antara RI-PNG (Papua New Guinea).

Enam bahasa di Teluk Humbold ini adalah bahasa Sentani, bahasa Nafri, bahasa Kayu Polu, bahasa Skouw, bahasa Tobati-Enggros dan bahasa Moso.

“Dari enam bahasa ini, hanya Bahasa Moso yang tidak punah, sementara 5 bahasa lainnya sudah mulai punah,” kata Kepala Balai Bahasa Sastra dan Budaya Provinsi Papua dan Papua Barat, Supriyanto Widodo, Selasa kemarin, (13/11).

Karena itu, lanjut Widodo, pemerintah berkomitmen untuk melestarikan bahasa lokal ini, semisal seminar dan mengembangkannya kepada masyarakat.

Balai Bahasa, Sastra dan Budaya Provinsi Papua dan Papua Barat berupaya mengajak warga Papua untuk melestarikan bahasa lokal, selain bahasa Indonesia dengan menggelar seminar bertema ‘Nilai-Nilai Kejuangan Dalam Bahasa, Sastra dan Budaya’ di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa.

Pemda provinsi Papua berencana membuat kamus bahasa lokal, untuk menyelamatkan bahasa daerah di ibukota provinsi paling timur Indonesia ini. Sebab Undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambangan Negara serta lagu kebangsaan menyebutkan agar bahasa lokal dilestarikan.

Kepunahan bahasa lokal, kemungkinan disebabkan berkurangnya penutur asli, selain dominasi bahasa asing dan interaksi sosial yang kian maju. (Jubi/Timo Marten)

SUMBER http://tabloidjubi.com/?p=3015
Spoiler for Jangan dibuka:
0
3K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.