lmfalbiAvatar border
TS
lmfalbi
Di JUAL...!!! TKI + TKW
“TKI +TKW: Siapa Mau Beli....”

Senin, 12 November 2012
Setelah heboh di Malaysia, pekan ini kembali ditemukan iklan obral TKI dan TKW di Singapura.

Serta-merta, banyak orang kebakaran jenggot (lagi!). Dan, Kementerian Luar Negeri lagi-lagi didesak untuk memprotes kepada Pemerintah Singapura. Pasalnya, bak di Malaysia, praktik penjualan TKW di sana dinilai layaknya perbudakan.

Lewat pesan singkat, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, Selasa (6/11), mengadu telah menerima informasi perihal banyaknya iklan penjualan TKW asal Jawa di Bukit Timah Plaza, Singapura. Tak hanya iklan, para TKW pun diminta duduk berjajar dengan menggunakan seragam, layaknya barang dagangan yang dipajang untuk dipilih para pembeli.

“Iklan itu juga memuat sistem pembelian TKW Jawa dengan cara tidak memberi gaji selama enam bulan. Cara penjualan TKW seperti itu dilakukan oleh banyak agensi di mal-mal di Singapura," ungkap Eva.

Eva menilai, praktik penjualan TKW tersebut kontradiktif, mengingat semua negara sepakat menghapus perbudakan. Kini, komodisasi manusia dikemas lebih modern. "Bagaimana mungkin KBRI di Singapura tidak terganggu dengan iklan itu?" katanya.

Sebelumnya, iklan promosi TKI juga ditempelkan di sejumlah ruang publik di Malaysia. "Indonesian maids now on SALE. Fast and Easy Application!! Now your house work and cooking come easy. You can rest and relax, Deposit only RM 3,500! Price RM 7,500 nett", demikian bunyi petikan iklan tersebut, yang langsung bikin panas hati banyak pihak. Bahkan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, sejak jauh-jauh hari, sudah ikut-ikutan protes keras.

Protes memang penting, harus malah. Tapi, protes saja tidak cukup. Kudu ada program nyata dari Pemerintah untuk melindungi hak, martabat dan kehormatan TKI saat mereka mengadu nasib di negeri orang. Kan bukan rahasia lagi saat akan berangkat ke luar negeri, para (calon) TKI itu sudah lebih dulu ”dikerjai”, dipalak, bahkan diperas oleh agen perusahaan yang memberangkatkan mereka.

Nah, kalau sesama kita saja bisa ”setega” itu, mungkin warga bangsa lain pun (Malaysia dan Singapura, misalnya) jadi merasa tak salah jika kemudian melecehkan para tenaga kerja asal Indonesia.

Itu sebabnya banyak orang bolak-balik mempertanyakan, kenapa sih bukan tenaga profesional dan terlatih saja yang dikirim ke luar negeri? Kalaupun muncul dalih mengirimkan tenaga kerja sekelas pembantu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat..., eh, rakyat yang mana dulu nih? Apakah memang sebanding risiko yang akan diterima para TKI pembantu itu dengan reward yang kemudian mereka  bawa pulang ke tanah air?

Intinya, sebetulnya, memang bukan di situ sih; tapi di sini: Banyak orang ”terpaksa” jadi TKI dan merantau ke luar negeri karena mereka tak punya pekerjaan di Indonesia. Kegagalan negara menciptakan lapangan pekerjaan bagi seluruh rakyat inilah yang seharusnya dikaji.

Sumber : http://www.tnol.co.id/komunitas-bica...-mau-beli.html

Masihkah kita ingin mengirim TKI & TKW yg di perlakukan seperti iniemoticon-Sorry..?
0
1.5K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.