AdanWAvatar border
TS
AdanW
Ketegangan Istana Berlanjut


JAKARTA - Istana Kepresidenan terus reaktif merespons pernyataan Ketua MK Mahfud MD. Substansi pernyataan Mahfud direduksi dengan pernyataan lingkar dalam Istana yang emosional dan tak mencerahkan.

Substansi pernyataan Ketua MK Mahfud MD yang berisi kegelisahan atas kemungkinan adanya mafia yang masuk dalam memberi pertimbangan grasi kepada direduksi oleh kalangan lingkar dalam Istana dengan pernyataan kebencian dan permsuhan yang mengarah ke personal.

Pernyataan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi yang mempersoalkan keprofesoran Mahfud MD di bidang hukum sama sekali tak menjawab kegelisahan Mahfud MD dan publik pada pemberian grasi Presiden kepada Meirika Franola (Ola). "Namanya dugaan, dugaan diumbar itu pantas tidak? Seorang ahli hukum, profesor, masalah dugaan itu diumbar ke pers," sesal Sudi di Istana Negara, Jakarta.

Ketua MK Mahfud MD tidak mempersoalkan pernyataan Sudi Silalahi yang mempertanyakan keprofesoran dirinya. "Ya tak apa-apa. Saya kan juga bilang bahwa dia Jenderal yang sudah lulus Lemhanas tapi ngumbar emosi untuk berkelit," ujar Mahfud kepada wartawan di Jakarta

Dia menuding pernyatan Sudi Silalahi merupakan pernyataan orang yang ingin menyenangkan atasannya. "Padahal, atasannya mungkin risih," kata Mahfud. Mahfud mempertanyakan mengapa Istana tidak pernah menjelaskan bagaimana bisa masuk pertimbangan, sehingga Presiden mengeluarkan grasi dengan alasan Ola merupakan kurir. "Harusnya dijelaskan bagaimana bisa masuk pertimbangan sehingga Presiden mengeluarkan grasi dengan alasan Ola itu kurir," ujar Mahfud.

Padahal, menurut Mahfud, tiga tingkat keputusan MA dan pertimbangan MA menyatakan Ola merupakan pengedar. "Mengapa itu tak pernah dijelaskan? kok bergerak pada istilah menduga-duga melulu," sesal Mahfud.

Lebih lanjut Mahfud menilai, para pembantu Presiden SBY tidak mau masuk pada substansi untuk menjelaskan tentang pertimbangan grasi Ola kepada Presiden yang menyebut Ola hanya menjadi kurir. "Rupanya para menteri itu tidak mau masuk pada substansi," terang Mahfud.

Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika meminta agar Mahfud MD membuktikan pernyataannya. Jika Mahfud MD tidak membuktikan ucapannya, Pasek menilai Mahfud hanya mencari populartas belaka.

Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq menilai saat ini "lingkaran" Istana Presiden kerap melemparkan isu panas ke DPR. Hal ini menyusul pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang menyebut ada ketua fraksi yang merancang proyek dan mengamankan alokasi anggaran yang sudah digelembungkan.

"Saya tidak tahu kebenaran pernyataan Pak Dipo. Istana sangat rajin lempar isu panas ke parlemen," kata Mahfudz di Jakarta, hari ini.

Misalnya saja, kata Mahfudz, bisa dilihat dari kasus Hambalang dan Century yang semakin tidak jelas. Belakangan, lanjut Mahfudz, publik ramai dengan pemberitaan pemberian grasi kepada gembong narkoba Meirika Franola alias Ola yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ini (kasus Ola) bikin sibuk Istana. Apalagi dengan pernyataan Pak Mahfud MD. Pola membalikkan isu perkara yang tidak jelas juntrungannya sama seperti Dahlan Iskan. Setor nama tanpa bukti kan sama saja fitnah. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan," kata Mahfudz

Quote:


____
DPR Bergoyang .. Istana pun Ikut Bergoyang.. emoticon-Peace

makin rame dah acara di TV emoticon-Cendol (S)
0
655
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.