TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Idris Laena dan Sumaryoto dalam beberapa hari ini menjadi pembicaraan hangat diberbagai media. Pasalnya, keduanya diduga telah melakukan pemerasan sebagaimana diungkapkan Menteri Negara BUMN, Dahlan Iskan.

Dari kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tribun mencari tahu jumlah harta kekayaan kedua legislator tersebut, yang pernah dilaporkan.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atas nama Idrus Laena, tertanggal 27 Januari 2010, tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp15.995.834.209. Dari total harta tersebut, separuh lebih harta politisi Partai Golkar itu, berasal dari harta tidak begerak. Jumlahnya mencapai Rp 11.335.233.000 miliar.

Adapun harta begerak Idris hanya sebesar Rp 1.305.000.000 miliar terdiri dari empat mobil yang masing-masing berjenis Toyota Kijang Inova (2007), Suzuki Swift (2009), Mercedes Benz (2004), dan Honda Jazz (2006).

Sisanya sebesar Rp 3.355.601.209 milar berasal dari usaha sampingan dan juga surat berharga dan logam mulia.

Sedangkan politisi PDIP, Sumaryoto dalam laporan KPK Nomor Harta Kekayaan (NHK) 10309, tercatat melaporkan hasil kekayaannya tertanggal 6 Desember 2004 dan 11 Januari 2010 kepada KPK.

Adapun rincian harta kekayaan Sumaryoto terdiri dari harta tidak bergerak pertanggal 6 Desember 2004 sebesar Rp 3.516.777.000.

Sedangkan untuk pelaporan tanggal 13 Januari 2010, harta tidak bergerak Sumaryoto menjadi Rp 11.862.210.000.

Dari harta tidak bergerak ini, seluruhnya harta Sumaryoto dalam bentuk rumah.

Adapun total rumahnya hingga 11, mulai dari rumah di Jakarta Pusat, Karawang, hingga di Wonogiri.

Sementara untuk harta bergerak, Sumaryoto mencatat penurunan aset. Untuk laporan pertanggal 6 Desember 2004, jumlah harta bergerak Sumaryoto mencapai Rp 17.460.000.000 miliar.

Sedang dalam pelaporan pertanggal 11 Januari 2010, harta bergerak Sumaryoto menyusut hingga menjadi Rp 5.775.000.000 miliar.

Total keseluruhan harta kekayaan Sumaryoto pertanggal 11 Januari 2010 adalah 17.362.610.560 miliar.

Dari total harta Sumaryoto, yang patut mendapat perhatian adalah jumlah harta bergerak berupa kendaraan.

Dalam laporan di KPK, sejak 6 Desember 2004 sampai 11 Januari 2010, Sumaryoto tercatat memiliki kendaraan yang jumlahnya sangat banyak, yakni 36 buah. Namun belakangan diketahui bahwa Sumaryoto selain menjadi anggota dewan, dia juga aktif sebagai bos perusahaan bus bernama PO. Tunggal Dara.

Sumber : http://www.tribunnews.com/2012/11/07...uga-peras-bumn

Brengsex brengsex...gila tu harta buaaanyak sangat