JAKARTA--MICOM: Terminal Bus Pulogebang, Jakarta Timur, akan tetap dioperasikan pada Desember nanti. Meski pembangunan fly over akses dari terminal ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) atau sebaliknya belum rampung.

"Namun untuk tahap pertama terminal dalam kota dulu yang dioperasikan. Sedangkan terminal bus untuk luar kota yakni antar provinsi dan antarpulau (AKAP) menyusul," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Udar Pristono, di Jakarta, Minggu (11/11).

Proyek pembangunan Terminal Bus Terpadu Pulogebang digarap PT Jaya Konstruksi dan PT Wijaya Karya. Saat ini para pekerja sudah selesai melakukan finishing. Antara lain melakukan pengecatan railing, dinding dan sejenisnya.

"Jika kontrak sudah selesai, pihak kontraktor juga masih bertanggungjawab untuk masa pemeliharaan selama enam bulan ke depan dari Desember nanti," jelas Pristono.

Dia menyebutkan, saat ini masih ada lahan yang belum dibebaskan untuk akses menuju terminal tersebut. Namun urusan pembebasan lahan merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI.

Menurut Pristono, luas lahan yang dipergunakan untuk areal terminal ini sebanyak 14,01 hektare. Dari jumlah tersebut, lahan yang sudah dibebaskan seluas 9,08 hektare dan sisanya 4,93 hektare belum. Lahan yang belum dibebaskan itu adalah milik PT Perum Perumnas, Rensi Simbolon, dan Emil.

Di kawasan Terminal Bus Pulogebang itu diketahui nilai jual objek pajak (NJOP) sebesar Rp1,147 juta per meter persegi. Nantinya, jika sudah dioperasionalkan, Terminal Pulogebang secara umum akan dikelola operator dari pihak swasta.

Namun pengelola itu tetap di bawah kendali Dishub DKI. Dilibatkannya pihak ketiga agar pengoperasian terminal lebih maksimal. Para pengemudi dan pengunjung dapat disiplin, sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi semua pihak. (Ssr/OL-8)

sumber