dear Thelma,
Cinta adalah ciptaan tuhan, semua dan setiap butir pasir di dalamnya. Cintailah setiap daun, setiap sinar terang Tuhan. Cintailah binatang, cintailah tanaman, cintailah semuanya. Jika mencintai semuanya, kau akan melihat misteri ilahi dalam setiap mahluk. Begitu melihatnya, kau akan mulai memahaminya lebih baik setiap hari. Dan kau akhirnya akan bisa mencintai seluruh dunia dengan kasih yang merengkuh segalanya.
Hati manusia mungkin tidak pernah mengerti yang akan terjadi, yang ada di hadapannya, yang sudah tergariskan.
Tapi apa yang bisa manusia sebagai “manusia” bisa lakukan, dia bukan TUHAN.
Dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya, dia… bukan “DIA”.
Manusia menerima, TUHAN memberi…
Anugerah…mungkin,
berkah…juga mungkin,
tapi yang pasti cinta itu indah…

The Things Men Do For Women,…
Wanita. Mahluk yang mampu membuat pria jungkir – balik. Wanita. Mahluk yang indah dalam dan luar. Mahluk yang membuat pria bertekuk lutut tak berdaya.
Cuma butuh waktu yang sangat singkat. Mungkin satu bulan, satu minggu, atau bahkan mungkin satu menit pertama.
Klik! Pria – pria buta cinta bakalan langsung memuja, menyanjung, bahkan menyembah sang wanita pujaan. Truss…kenapa? Lah kok bisa? Kenapa begitu? Masa sih? Emang bisa begitu? ... ga tau! Ya bisa! Ya begitu! Iya! Ya emang! Mau di Tanya seribu kali, di jawab seribu kali juga, tetep sama…. Nggak pernah ada yang bisa tau kenapa bisa begitu.
Yang pasti itu namanya cinta!! Dari jaman dewa – dewa dari cerita Hercules, cerita Romeo sama Juliet, Rojali sama Juleha, ceritanya Dian Sastro sama Nicolas Saputra di film “ADA APA DENGAN CINTA” sampai ceritanya bi Inah sama Mang Jaja (kisah tragis pembantu tetangga sebelah rumah, sama tukang sayur keliling yang biasa mangkal di pos satpam, cinta mereka harus kandas karena sang majikan melarang). Nggak ada yang pernah bisa ngerti, nggak pernah bisa di mengerti. Dan emang bukan untuk dimengerti,,
Yang lebih hebat lagi, efek yang di timbulkan. Pernah denger yang namanya Psycho Analisis? Nah, jadi dahulu kala pernah ada ahli psychology yang nggak sengaja meneliti perilaku Abnormal pria – pria “normal” dikala mereka sedang jatuh cinta.
Setelah beberapa tahun meneliti, mengkaji dan menyimpulkan… akhirnya sang peneliti membuat laporan tertulis yang di kasih judul “The Things Men Do For Women, If They Falling In Love” yang isinya kira – kira begini ;

1) Perilaku sangat mendasar :
a) Di menit pertama ; sang pria menyadari kalau ia telah jatuh cinta pada wanita di hadapannya.
b) Lima menit kemudian ; sang pria mencoba tenang, bahasa kerennya JAIM, atau biasa disebut “jaga image”
c) Sepuluh menit kemudian ; timbul perilaku salah tingkah, si pria mulai berprilaku aneh, duduk nggak tenang kayak penderita ambyen (penyakit kronis yang tidak menular), lalu mencoba tenang kembali.
d) Tiga puluh menit berlalu ; gejolak dalam diri sang pria makin berdebar kencang, telapak tangan mulai basah, jantung berdebar cepat.
e) Menjelang satu jam ; merasa dirinya sudah tak bisa lagi menahan gejolak dalam jiwanya, sang pria pamit pulang.
f) Satu hari berlalu ; si pria mulai sering melamun sendirian, terkadang juga senyum – senyum sendirian,

2) Tahap berikut dalam menghadapi badai cinta ;
a) Pertemuan kedua dengan sang wanita pujaan ; dengan bekal tubuh wangi kayak mau pergi kondangan, bawa ongkos secukupnya (bikin budgeting dulu pastiin duit yang di bawa gak kurang, biar nggak malu sama do’i), si pria yang sedang jatuh cinta ini berangkat dari rumah dengan penuh semangat yang membara. Satu lagi, cari tempat ketemuan yang murah meriah tapi romantis… bikin strategi keuangan yang jitu, jangan sampe kebobolan, apalagi ini tanggal tua!!
b) Akhirnya sang wanita pujaan pun ada dihadapan ; disini bakalan timbul gejala – gejala awal sangat normal yang sering di derita oleh para pria penderita penyakit cinta; mulut terkunci rapat kayak orang gagu, wajah mulai membiru pucat, lutut mendadak lemas, hati cemas, organ tubuh mengalami gagal fungsi.
c) Di menit ke tiga ; si penderita “cinta” ini mencoba untuk bersikap tenang, mulai membuka percakapan yang isinya tak lain dan tak bukan 99,99% adalah basa – basi, “Apa kabar?” “Kamu udah makan?” “Udara disini Enak yah!” “Hari ini cerah banget!” (walau mereka di dalam sebuah ruangan ber-AC dan cuaca di luar sedang di selimuti awan tebal), “Baju kamu bagus!”, “Bunganya bagus yah!” “Kamu udah makan?” (mengingat tempat ketemuan adalah sebuah restoran, yah udah pasti mau makan…masa mau jualan!!!) “Udaranya enak, hari ini cerah banget!” (nggak tau mesti ngomong apalagi), “Mmmm, baju kamu bagus deh cocok sama kamu!” “Ngomong – ngomong kamu udah makan?” … Dankk!!!
d) Lima menit kemudian ; akhirnya si pria mulai bisa mengendalikan diri, situasi menjadi kondusif. Percakapan mulai mengalir seperti air. Dua sejoli saling mengenal diri mereka masing – masing.
e) Setengah jam berlalu ; sang pria makin jatuh cinta kepada sosok wanita pujaannya. Dalam hati mulai bertanya – tanya apakah kiranya dia punya kesempatan.
f) Setelah dua jam pertemuan singkat : hari ini cukup bagi si pria untuk membuat hatinya berbunga – bunga, pertemuan di akhiri dengan sangat manis.
g) Minggu berikutnya : gejolak rasa cinta tumbuh berkembang, mekar, intensitas jadwal bengong sama senyum – senyum sendirian makin sering. Wajah sang wanita pujaan selalu membayangi. Biasanya gejala – gejala ini wajar terjadi pada tahap awal bagi penderita penyakit kronis yang biasa didiagnosis oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai penyakit “cinta” stadium I, belum berbahaya dan tidak menular. Ini gejala normal, dan sering di alami oleh pria – pria penderita penyakit “cinta” pada masa – masa awal menderita penyakit ini.

3) Middle syndrome, ciri – ciri pria penderita penyakit “cinta” stadium II, biasanya sakit ini berlanjut setelah memasuki minggu kedua masa “immune” adalah sebagai berikut:
a) Pria – pria buta cinta ini akan lebih intensif dalam menjalin hubungan dengan sang pujaan hati, mulai dari isi pulsa yang banyak. Gunanya buat sering – sering nelpon pujaan hatinya, mulai rutin senam jempol biar nggak keseleo waktu sering – sering SMS, cari rute angkot yang efektif biar nggak berat saat sering – sering mengunjungi sang dewi pujaan hati, juga sampai sering datang berkunjung ke “kantor” si wanita tumpuan hatinya, dengan maksud mengajak makan siang bersama (tergantung tanggalnya, biasanya hal – hal seperti ini terjadi pada tanggal 28 s/d tanggal 5 bulan berikutnya. Karena setelah tanggal itu biasanya kantong sudah mulai “tipis”, tergantung pada welas asih sang atasan atau sukur – sukur dapet bonus.
b) Cemburu, ini hal wajar… manusia di ciptakan mempunyai “hati”. Biasanya ada cinta ada cemburu, tapi masih dalam tahap kecemburuan “buta” dalam arti yang sebenarnya, secara si wanita sama sekali belum menjadi milik si pria yang “buta” cinta ini. Yang hanya bisa di lakukan adalah bete, banting pintu kamar, maki – maki anjing tetangga, bengong, meratapi nasib, bengong lagi, pas ada SMS dari sang pujaan hati langsung senyum – senyum sendirian, hati lega.
c) Protektif, tapi nggak terlalu over. Pertama, efek dari timbulnya sikap cemburu tadi, biasanya mulai timbul pertanyaan – pertanyaan yang mungkin untuk sebagian wanita, agak sedikit menggangu, misal; “Kamu mau pergi sama siapa?” “SMS dari siapa tuh?” “Telpon dari siapa sih?” lalu, “Siapa Sih!?!?” dan biasa di jawab, “Sama temen” “Temen” “Dari Temen!!” lalu, “Gebetan Gue! Emang kenapa?!?!”. Dan yang kedua, segi positifnya, bisa di bilang begitu, tergantung siapa yang menilai. Sebagian besar pria diciptakan mempunyai sikap dasar yang sangat kelelakian, melindungi yang lemah, membela yang benar, memberantas kejahatan, otot kawat tulang besi….haalaaah!!! maksudnya, si pria cenderung mencoba bersikap “gentle” di hadapan impian hatinya. Selalu mencoba melindungi, menjaga, bahkan membela kepentingan sang wanita pujaan. “Aku anter kamu pulang yah!”, “Boleh”. “Sini aku bukain pintunya”, “Makasih yah”. “Kamu kenapa?”, “Nggak apa –apa”. “Siapa yang bikin kamu jadi begini? Bilang sama aku”, “Udah, aku nggak apa –apa kok”. “Siapa sih dia?!? berani – beraninya dia bikin kamu sampai kayak gini!!”, “Bukan urusan loe!!!”.
d) Yang terakhir, gejala immune mendekati masa kritis. Rasa rindu tak terpendam. Di masa ini si penderita akan mengalami gejolak hebat dalam hidupnya. Rasa kangen hebat menyelimuti. Apa pun akan di lakukan agar bisa selalu bertemu, atau sekedar melihat, bahkan sekedar mendengar suara dari sang dewi pujaan.
i) “Sore ini ketemuan mau nggak, ada film baru tuh”
ii) “Loh, kamu ngapain siang – siang di kantor aku?”, “Ah, eh enggak, anu, aku kebetulan lewat depan kantor kamu, jadi sekalian mampir…kamu udah makan siang? Makan bareng yuks” (ketangkep basah lagi makan gado – gado persis di depan kantor si wanita pujaan)
iii) “Hallo… selamat siang, bisa bicara dengan pak Broto?”, “Hah, Broto…kamu ngigo yah!?! Ini aku!”, “Eh, sori salah pencet…maksud aku, aku mau telpon Pak Broto…kok jadi kamu yah….ngomong – ngomong kamu apa kabar?”

berlanjut ke next thread
maap ga muat