jamoramaAvatar border
TS
jamorama
Jeans Bandung Tembus Pasar Amerika



KABAR menggembirakan datang dari desainer celana jeans Kota Bandung. Sebuah produk jeans asal Kota Bandung kini mulai diminati oleh para penggemar jeans dari luar negeri, khusunya Amerika Serikat dan Thailand.

Adalah Chusni Zamil, seorang perancang sekaligus pembuat celana jeans asal Kota Bandung yang berhasil membuat para penggila jeans di negara pusat jeans dunia, Amerika Serikat, tertarik untuk memesannya dalam jumlah yang lumayan banyak. Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat dikenal sebagai negara pusat jeans, dimana jeans pertama di dunia lahir dari negeri Paman Sam ini dengan label bernama Levi's.

Kemudian tumbuh beberapa produk jeans lain seperti Lea. Jimmy Martin dan lain sebagainya.
Namun kini, dominasi celana jeans asal negeri sendiri di Amerika mulai diramaikan dengan produk jeans asal Kota Bandung hasil rancangan Chusni Zamil yang lebih dikenal dengan nama Emil dengan produk anyarnya yang bernama EMLTD.

Ini karena mulai adanya pesanan dari Amerika kepada Emil untuk mendesain celana jeans rancangan sendiri yang akan dipasarkan di Amerika.

"Pesanannya akan dikirim pada Desember nanti ke Amerika, makanya kami sedang membuat pesanan tersebut sejak sekarang," kata Emil saat ditemui Tribun di kantor sekaligus tempat workshop-nya di Jalan Sekelimus 7 No 6, Rabu (17/10/2012).

Emil tidak menyebutkan berapa jumlah pesanan yang dipesan oleh pedagang di Amerika sana, namun yang jelas, menurutnya, sebagai langkah awal pembuka pintu ekspor ke Amerika, jumlahnya cukup menggembirakan.

"Istilahnya langkah awal ini untuk memancing peminat jeans di sana saja dulu," ujar pria yang masih berusia muda, 27 tahun ini.

Suami dari Irma Puspayanti (26) dan ayah dari Queena Zulfa (3,5) menambahkan, awal dari ketertarikan orang Amerika memesan jeans yang dia rancang berawal dari sesi permotretan yang dia lakukan untuk mempromosikan jeans hasil desainnya belum lama ini.

Saat itu, Emil menggunakan jasa seorang model celana jeans wanita yang berasal dari Eropa namun tinggal di Thailand. Menurut Emil, saat model itu memakai celana jeans buatannya, model tersebut langsung menyatakan ketertarikannya untuk memesan dalam jumlah banyak untuk didagangkan kembali di Thailand.

"Katanya jeans buatan saya enak dipakai, meskipun bahannya sangat tebal namun tidak panas dan elastis. Makanya model itu langsung memesan dalam jumlah banyak untuk didagangkan di Thailand," katanya.

Setelah menembus Thailand itulah, kabar dari mulut ke mulut sang model membuat kalangan pedagang di Amerika tertarik memesan jeans dari Emil.

Namun memang tidak semua jenis celana jeans yang dipesan orang Amerika itu, melainkan hanya yang ukuran tertentu dengan menggunakan bahan jeans dari benang katun yang paling tebal.

"Yang dipesan hanya bahan jeans yang berukuran 18 oz, ukuran itu merupakan ukuran bahan jeans yang paling tebal. Dan memang di Amerika hanya bahan-bahan seperti itu yang laku dijual," ujarnya.

Singkat cerita, terjadilah transaksi pemesanan dari pedagang Amerika itu yang kemudian memesan dalam jumlah tertentu dan akan dikirimkan pada Desember nanti.

"Alhamdulillah, bisa mengirim barang buatan sendiri ke Amerika senangnya bukan main. Susah menembus pasar jeans di sana," katanya.

Modal Nekat

Kesuksesannya dengan label EMLTD Jeans, diakui Emil, ia rengkuh dalam waktu yang relatif singkat, hanya 2 tahun saja, yaitu dari awal 2011 hingga akhir 2012 ini. Berawal dari seorang pekerja konveksi bagian produksi di sebuah pabrik di kawasan Kiaracondong, Emil memilih keluar dari pekerjaannya pada sekitar 2010 karena alasan ingin membuka usaha jeans sendiri.

Pada awal 2011, hanya berdua bersama sang kakak, Erwan Firdaus (30), Emil merintis memproduksi celana jeans. Awalnya dia hanya menerima pesanan dari teman-temannya namun pekerjaannya dia serahkan ke pihak ketiga. Namun karena lebih sering merugi daripada untung, karena tidak semua pekerjaan pesanan berjalan mulus, Emil mulai "nekat" memaksakan diri membeli mesin sendiri, kemudian mencari pekerja jahit dan makloon sendiri.

"Waktu itu saya bingung, saya harus menggaji pegawai dari mana, pesanan aja belum ada," katanya.

Namun seiring waktu, Emil yang bertugas sebagai merketing dan kakaknya, Erwan sebagai bagian produksi, akhirnya mampu mendapatkan beberapa pesanan dalam jumlah cukup besar. Seiring itu pula Emil mampu menambah jumlah karyawan menjadi enam orang. Salah satu inovasi yang membuat celana jeans buatan Emil berkualitas dan bagus adalah karena Emil sangat selektif memilih bahan untuk celana jeans.

Di antaranya adalah selektif dalam memilih ukuran ketebalan dan kualitas jeans. "Ada beberapa bahan yang terpaksa harus impor karena tidak ada di Indonesia. Tapi ada juga yang lainnya yang murni seratus persen buatan Bandung. Sementara perpaduan impor dan lokal itu ada di celana jeans ukuran 18 oz yang diminati orang luar negeri, dari Thailand dan Amerika," katanya.

Meski sudah bisa mengekspor celana jeans buatannya, Emil mengaku dirinya juga tidak terlalu mematok harga yang mahal untuk celana jeans buatannya.

"Harganya bisa disesuaikan kok, bisa custom by order (pesan sendiri), atau yang ready stok. Harganya mulai dari 160 ribu hingga 900 ribu. Tinggal memilih saja," katanya.

source

komentar, bandung emang top klo masalah pakaian!
0
5.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.