- Beranda
- The Lounge
Affandi,tokoh seni lukis Abstrak Indonesia yang Mendunia
...
TS
enyonkk
Affandi,tokoh seni lukis Abstrak Indonesia yang Mendunia
sebelumnya jangan lupa ya gan
sekian trit dari ane semoga bisa menggugah diri kita akan seni-seni yang ada di jogja dan bukan hanya di jogja saja tetapi di seluruh indonesia agar kualitas dan kuantitas seni kita bisa bersaing di kancah dunia.
yang suka sama trit ane jangan lupa cendolnya ya..hehe.. makasih sekali lagi.
Spoiler for bukti no repost:
Affandi,tokoh seni lukis Abstrak Indonesia yang Mendunia
Quote:
Siapa tak kenal Affandi? . Affandi merupakan seorang nama yang tak asing bagi pecinta seni lukis di tanah air hingga mancanegara. Pelukis dengan aliran ekspresionis atau abstrak ini lahir di Cirebon Jawa Barat pada tahun 1907. Meski bukan pelukis asli Yogyakarta,beliau mendirikan sebuah rumah yang kini menjadi museum atas segala macam hasil karya seninya selama hidup. Affandi melahirkan lebih dari 2000 karya lukis yang beberapa sudah berada ditangan kurator-kurator tanah air hingga di dunia.
Bandung adalah juga sabuah kota yang menjadikan Affandi sebagai pelukis yang terkenal di Indonesia. Pada sekitar tahun 30-an Affandi bergabung dengan kelompok Lima Bandung , yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Bersama kelompoknya ini memberikan pengaruh perkembangan seni lukis di Indonesia. Affandi melakukan pameran tunggal pertamanya pada tahun 1943 di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia.
Affandi pernah mendapatkan beasiswa pendidikan di sebuah akademi melukis di Santiniketan,India , namun Ia merasa bahwa Ia sudah tidak perlu lagi untuk mengenyam pendidikan tersebut. Uang beasiswa tersebut di pergunakannya untuk pameran berkeliling India. Karena berbagai kelebihan dan keistimewaan karya-karyanya, para pengagumnya sampai menganugerahinya berbagai sebutan dan julukan membanggakan antara lain seperti julukan Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia bahkan julukan Maestro. Adalah Koran International Herald Tribune yang menjulukinya sebagai Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia, sementara di Florence, Italia dia telah diberi gelar Grand Maestro. Ia telah melakukan pameran di benua Eropa,Asia,Amerika,hingga Australia. Beliau wafat pada 23 Mei 1990.
Saat ini karya-karya beliau cukup banyak berada dalam museum Affandi yang berada di Yogyakarta,di pinggir sebuah kali yang bernama Kali Gajah Wong. Di kawasan jalan solo,dekat dengan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Karya yang luar biasa di mata dunia,seorang maestro yang sederhana dan bersahaja dalm hidupnya mewarnai perkembangan seni lukis di Indonesia,beliau menunjukan bahwa Indonesia juga punya maestro seperti beliau.
Bandung adalah juga sabuah kota yang menjadikan Affandi sebagai pelukis yang terkenal di Indonesia. Pada sekitar tahun 30-an Affandi bergabung dengan kelompok Lima Bandung , yaitu kelompok lima pelukis Bandung. Mereka itu adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok. Bersama kelompoknya ini memberikan pengaruh perkembangan seni lukis di Indonesia. Affandi melakukan pameran tunggal pertamanya pada tahun 1943 di Gedung Poetera Djakarta yang saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara Jepang di Indonesia.
Affandi pernah mendapatkan beasiswa pendidikan di sebuah akademi melukis di Santiniketan,India , namun Ia merasa bahwa Ia sudah tidak perlu lagi untuk mengenyam pendidikan tersebut. Uang beasiswa tersebut di pergunakannya untuk pameran berkeliling India. Karena berbagai kelebihan dan keistimewaan karya-karyanya, para pengagumnya sampai menganugerahinya berbagai sebutan dan julukan membanggakan antara lain seperti julukan Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia bahkan julukan Maestro. Adalah Koran International Herald Tribune yang menjulukinya sebagai Pelukis Ekspressionis Baru Indonesia, sementara di Florence, Italia dia telah diberi gelar Grand Maestro. Ia telah melakukan pameran di benua Eropa,Asia,Amerika,hingga Australia. Beliau wafat pada 23 Mei 1990.
Saat ini karya-karya beliau cukup banyak berada dalam museum Affandi yang berada di Yogyakarta,di pinggir sebuah kali yang bernama Kali Gajah Wong. Di kawasan jalan solo,dekat dengan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Karya yang luar biasa di mata dunia,seorang maestro yang sederhana dan bersahaja dalm hidupnya mewarnai perkembangan seni lukis di Indonesia,beliau menunjukan bahwa Indonesia juga punya maestro seperti beliau.
EKSPRESIONIS Gaya Khas Pelukis Yogya, Affandi
Quote:
Nama Affandi sudah tidak lagi asing di telinga kita, setiap telinga ( orang Indonesia) pasti sudah akrab dengan nama tersebut. Bahkan suaranya juga menyeruak di kalangan masyarakat luar negara. Seorang pelukis kenamaan kota Yogyakarta yang sudah diakui dunia dengan karya-karya lukisannya yang artistik. Lukisan karya Affandi dikenal dan disukai oleh banyak orang karena gaya dan teknik melukis yang ia gunakan tergolong dalam gaya ekspresionis.
Gaya ekspresionis sendiri merupakan gaya atau aliran dalam melukis yang lebih mengutamakan curahan perasaan dan emosi seorang pelukis dan bersifat bebas, bebas dalam menggali atau menggambarkan objek sesuai dengan emosi, imajinasi, dan perasaan yang muncul dari si pelukis.
Dalam melukis, Affandi menggorekan kuas sebisanya, mengikuti alur suasana hatinya. Ia mengesampingkan kaidah-kaidah dalam melukis yang formal (teori) yang biasanya dipertimbangkan dan digunakan oleh kebanyakan pelukis. Unsur-unsur penting dalam melukis pun tidak sarat dalam karya-karyanya, ia tidak menghiraukan komposisi, keseimbangan, bentuk, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya. Ia hanya melukis sesuai dengan perasaan dan alunan suara hatinya ketika berhadapan dengan kanvas yang terhampar di depannya.
Affandi tidak pernah tertarik untuk melukiskan atau menggambarkan sebuah kemapanan, perempuan cantik, maupun laki-laki tampan. Ia lebih tertarik untuk menggambarkan sebuah potret yang tersudutkan, seperti orang-orang kecil, pengemis, nelayan, petani, orang tua, maupun objek-objek yang menggambarkan ketimpangan. Sebab, baginya ketimpangan-ketimpangan tersebut memiliki daya ketertarikan tersendiri untuk di angkat ke permukaan kehidupan yang semua orang memimpikan kemapanan.
Tidak hanya itu, Affandi juga tidak mengenal istilah revisi dalam hasil lukisannya. Karena lukisan yang dihasilkan tersebut merupakan gambaran hatinya yang teerwujud dalam sebuah lukisan. Lukisan yang tidak pernah bohong dan untuk jujur tidaklah perlu lukisan tersebut direvisi ataupun di ganti.
Gaya melukis yang dimiliki setiap pelukis menunjukkan kreatifitas, watak, kegemaran serta ciri khas yang dimilikinya, dan tentu diantara gaya melukis satu pelukis dengan pelukis lainnya terdapat perbedaan. Gaya melukis Affandi merupakan gaya yang sangatlah unik dan natural. Ia tidak perlu memakai palet untuk mencampur warna, dan tidak pun kuas untuk menorehkan cat.
Ketika melukis, ia langsung menggoreskan warna-warna cat dari plototan ke permukaan kanvas dengan menggunakan jari-jemari tangannya untuk mengusap dan memoleskan cat pada kanvas. Percampuran warna pun ia lakukan langsung di atas kanvas. Lelehan maupun goresan-goresan liar cat pada permukaan kanvas basah menghasilkan efek artistik dengan nilai naturalistik nya. Setiap objek yang ia lukis didominasi oleh nuansa warna dari gelap yang kemudian disusul dengan warna terang yang menjadikan kombinasi warna yang sangat apik. Kesan warna yang dihasilkan dari kombinasi warna tersebut membelalakkan mata dengan kekontrasan yang dihasilkan, namun menarik mata untuk menulusuri karya lukisan tersebut.
Gaya ekspresionis sendiri merupakan gaya atau aliran dalam melukis yang lebih mengutamakan curahan perasaan dan emosi seorang pelukis dan bersifat bebas, bebas dalam menggali atau menggambarkan objek sesuai dengan emosi, imajinasi, dan perasaan yang muncul dari si pelukis.
Dalam melukis, Affandi menggorekan kuas sebisanya, mengikuti alur suasana hatinya. Ia mengesampingkan kaidah-kaidah dalam melukis yang formal (teori) yang biasanya dipertimbangkan dan digunakan oleh kebanyakan pelukis. Unsur-unsur penting dalam melukis pun tidak sarat dalam karya-karyanya, ia tidak menghiraukan komposisi, keseimbangan, bentuk, bidang, warna, dan unsur-unsur lainnya. Ia hanya melukis sesuai dengan perasaan dan alunan suara hatinya ketika berhadapan dengan kanvas yang terhampar di depannya.
Affandi tidak pernah tertarik untuk melukiskan atau menggambarkan sebuah kemapanan, perempuan cantik, maupun laki-laki tampan. Ia lebih tertarik untuk menggambarkan sebuah potret yang tersudutkan, seperti orang-orang kecil, pengemis, nelayan, petani, orang tua, maupun objek-objek yang menggambarkan ketimpangan. Sebab, baginya ketimpangan-ketimpangan tersebut memiliki daya ketertarikan tersendiri untuk di angkat ke permukaan kehidupan yang semua orang memimpikan kemapanan.
Tidak hanya itu, Affandi juga tidak mengenal istilah revisi dalam hasil lukisannya. Karena lukisan yang dihasilkan tersebut merupakan gambaran hatinya yang teerwujud dalam sebuah lukisan. Lukisan yang tidak pernah bohong dan untuk jujur tidaklah perlu lukisan tersebut direvisi ataupun di ganti.
Gaya melukis yang dimiliki setiap pelukis menunjukkan kreatifitas, watak, kegemaran serta ciri khas yang dimilikinya, dan tentu diantara gaya melukis satu pelukis dengan pelukis lainnya terdapat perbedaan. Gaya melukis Affandi merupakan gaya yang sangatlah unik dan natural. Ia tidak perlu memakai palet untuk mencampur warna, dan tidak pun kuas untuk menorehkan cat.
Ketika melukis, ia langsung menggoreskan warna-warna cat dari plototan ke permukaan kanvas dengan menggunakan jari-jemari tangannya untuk mengusap dan memoleskan cat pada kanvas. Percampuran warna pun ia lakukan langsung di atas kanvas. Lelehan maupun goresan-goresan liar cat pada permukaan kanvas basah menghasilkan efek artistik dengan nilai naturalistik nya. Setiap objek yang ia lukis didominasi oleh nuansa warna dari gelap yang kemudian disusul dengan warna terang yang menjadikan kombinasi warna yang sangat apik. Kesan warna yang dihasilkan dari kombinasi warna tersebut membelalakkan mata dengan kekontrasan yang dihasilkan, namun menarik mata untuk menulusuri karya lukisan tersebut.
Quote:
sekian trit dari ane semoga bisa menggugah diri kita akan seni-seni yang ada di jogja dan bukan hanya di jogja saja tetapi di seluruh indonesia agar kualitas dan kuantitas seni kita bisa bersaing di kancah dunia.
Quote:
yang mau tau tentang lebih mendalam seni-seni dijogja silahkan kunjungi blog ane di sinigan. tar yang kasih testi di blog ane lempar cendol dah,jgn lupa cantumkan id kaskusnya ya gan . makasih.....
yang suka sama trit ane jangan lupa cendolnya ya..hehe.. makasih sekali lagi.
0
4.5K
Kutip
15
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.3KThread•87.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya