Bahasa gaul terus mengalami perubahan dari masa ke masa. Bahasa ini kerap di ciptakan anak-anak remaja yang ingin mendapatkan sesuatu yang beda dalam kelompoknya. Tapi, apakah bahasa ini dapat bertahan?

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Felicia N Utorodewo, ketahanan bahasa-bahasa ini memiliki masa tersendiri dan akan hilang secara perlahan.

"Bahasa gaul tergantung pada generasinya atau angkatannya. Dulu juga ada bahasa alay, ada bahasa prokem," ujar Felicia saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (10/10).

Menghilangnya kata-kata gaul ini terjadi ketika individu atau kelompok mulai beranjak dewasa. Ketika itu, perhatian mereka akan teralihkan dengan pekerjaan atau profesi yang digeluti.

Namun, tidak menutup kemungkinan akan muncul kembali dengan kata-kata baru dan berbeda. Hal itu kerap terjadi ketika generasi pengguna kata lama itu berkurang.

Kondisi ini akan terus terjadi secara berulang-ulang, termasuk ketika Felicia masih berusia remaja. Dia pun mengaku, terkadang masih mengucapkan kata-kata gaul yang digunakan pada zamannya saat berjumpa kembali dengan teman lamanya.

"Saya dulu punya gaya, saat berkumpul dengan teman misalnya, kita kadang pakai kata gaul dan itu tidak berarti menggunakannya secara aktif," tandas wanita yang kerap disapa Ibu Sis ini.

Meski demikian, penggunaan kata-kata gaul itu tercipta secara tidak sengaja. Paling sering terjadi ketika seorang individu ingin berkumpul dengan kelompok tertentu dan menciptakannya sebagai identitas.

"Karena terciptanya kata gaul itu muncul akibat ada kebutuhan untuk bergaul dalam kelompok. Itu hanya identitas, tentu masuk individu karena mau masuk dalam kelompok tersebut," tuturnya.

Apakah munculnya bahasa baru itu akan mengganggu kaidah bahasa Indonesia? "Tidak," ucap .

Bagaimana dengan anda? Apakah punya bahasa gaul di zaman anda?

http://www.merdeka.com/peristiwa/apa...-bertahan.html

bahasa gituan mah tergantung musim saja