Illustrasi: mahasiswa baru saat penerimaan oleh Rektornya.
Dana Abadi Pendidikan Naik Rp 1 Triliun per Tahun
Rabu, 26 September 2012 | 13:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dana Pengembangan Pendidikan Nasional alias Dana Abadi Pendidikan tahun depan diperkirakan mencapai Rp 15 triliun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh mengatakan tersedia Rp 1 triliun untuk beasiswa S-2 dan S-3 non-pegawai negeri sipil dan non-dosen, penelitian skala nasional, serta pembangunan infrastruktur pendidikan pascabencana.
"Rp 1 triliun itu bisa dari hasil deposito atau yang lain," kata Nuh sebelum rapat kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah di Jakarta, Rabu, 26 September 2012. Dana tersebut nantinya akan dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Dana Pengembangan Pendidikan Nasional.
Badan itu akan beroperasi mulai awal 2013. Nuh mengatakan, BLU menjadi lembaga yang tepat untuk mengelola karena badan ini tidak memprioritaskan keuntungan dan didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Ia mencontohkan, banyak universitas dan rumah sakit pemerintah yang berstatus BLU.
Nuh menyesalkan adanya kritik dari DPR yang menanyakan adanya dana abadi. "Tiap tahun, yang membuat anggaran pendidikan itu pemerintah dan DPR," kata mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November ini. Ia berharap DPR segera menyetujui sehingga program ini bisa diwujudkan tahun depan.
Dana abadi pada 2010 ditandai dengan penyisihan Rp 1 triliun dari anggaran fungsi pendidikan. Jumlahnya menjadi Rp 3,6 triliun setelah pada 2011 pemerintah mengalokasikan Rp 2,6 triliun untuk dana abadi. Tahun ini, aliran yang masuk mencapai Rp 7 triliun sehingga jumlahnya melonjak tajam menjadi Rp 10,6 triliun. Tahun depan, bakal ada penyisihan dana sekitar Rp 5 triliun.
http://www.tempo.co/read/news/2012/0...liun-per-Tahun
Idea yang bermula dari saran Menkeu Pertama KIB II, Sri Mulyani ...
Quote:
DANA ABADI PENDIDIKAN
Sri Mulyani Meminta Ada Dana Abadi Pendidikan
Senin, 15 Maret 2010 | 10:25 WIB
Sri Mulyani
JAKARTA. Menteri Keuangan meminta kepada pemerintah untuk menyisihkan sebagian dana pendidikan nasional dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penyisihan dana itu untuk dana abadi pendidikan yang akan dipergunakan untuk beasiswa dan berbagai program penelitian yang menunjang dunia pendidikan.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati bilang, masalah utama sektor pendidikan saat ini adalah bagaimana menyerap alokasi belanja yang sudah dianggarkan. Maklum berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, anggaran pendidikan minimal sebesar 20% dari total anggaran belanja negara.
"Jadi, sektor ini bukan soal kekurangan dana, tapi bagaimana membelanjakannya. Kalau tidak benar, duitnya bisa habis tapi tidak berdampak pada peningkatan SDM," ujar Sri Mulyani, akhir pekan lalu. Itulah sebabnya, Sri Mulyani perlu menghadap Presiden Yudhoyono untuk meminta sebagian dari anggaran pendidikan mulai tahun ini untuk dana abadi pendidikan. Dana abadi ini nantinya dikelola komite pendidikan yang bakal dibentuk.
Salah satu opsi penempatan dana abadi pendidikan tersebut adalah menginvestasikan pada Surat Berharga Negara (SBN). Investasi di SBN sudah dilakukan sebelumnya oleh Kementerian Agama yang menempatkan Dana Abadi Umat (DAU) dan Dana Haji dengan nama Surat Dana Haji Indonesia (SDHI) sejak 2009
http://nasional.kontan.co.id/news/sr...adi-pendidikan
Wow... Rp 2,4 Triliun untuk Dana Abadi Pendidikan
Selasa, 9 Maret 2010 | 11:54 WIB
Mendiknas M Nuh
JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, dana pendidikan nasional yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan disimpan sebagai dana abadi sehingga pemerintah memiliki dana beasiswa yang terus tersedia. Penggunaan dana abadi ini akan dikelola oleh sebuah Komite Pendidikan yang pembentukannya masih dalam proses persiapan.
Dana abadi yang dialokasikan dalam APBN 2010 senilai Rp 2,4 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal itu di Jakarta, Senin (8/3/2010), saat memimpin jumpa pers terkait Perkembangan Ekonomi Terkini dan Rancangan APBN Perubahan 2010.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Anny Ratnawati menyebutkan, pada APBN-P 2010 akan ada tambahan anggaran belanja pendidikan nasional sebesar Rp 11,869 triliun. Anggaran itu akan dibagi-bagi menjadi tiga bagian. Pertama, menambah anggaran pendidikan yang dialokasikan langsung pada kementerian dan lembaga nonkementerian Rp 9,35 triliun. Kedua, transfer ke daerah Rp 119 miliar. Ketiga, dana abadi pendidikan Rp 2,4 triliun.
Menurut Anny, dana abadi tersebut akan dialokasikan untuk mendanai anggaran beasiswa. Pilihan program beasiswa sebagai sasaran penggunaan dana abadi ini karena pemerintah ingin menunjukkan pertanggungjawabannya atas pengelolaan anggaran pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya. "Penggunaan dana abadi ini akan dikelola oleh sebuah Komite Pendidikan yang pembentukannya masih dalam proses persiapan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, salah satu opsi penempatan dana abadi pendidikan tersebut adalah menginvestasikan pada Surat Berharga Negara (SBN). Investasi di SBN sudah dilakukan sebelumnya oleh Kementerian Agama yang menempatkan Dana Abadi Umat (DAU) dan Dana Haji dalam obligasi negara dengan nama Surat Dana Haji Indonesia (SDHI) sejak 2009.
Dana penelitian
Secara terpisah di Yogyakarta, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan, Kementerian Pendidikan Nasional mengalokasikan dana Rp 625 miliar untuk penelitian tahun 2010. Prioritas penelitian untuk perubahan iklim karena dampaknya dirasakan langsung masyarakat.
Empat bidang penelitian memperoleh perhatian utama terkait hal ini, yakni pangan, energi alternatif, pengelolaan sumber air, dan keanekaragaman hayati. "Proposal penelitian pada empat bidang itu akan memperoleh bobot penilaian lebih besar," kata Fasli Jalal seusai konferensi internasional perubahan iklim dan peran perguruan tinggi untuk mengatasinya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dari total dana penelitian Rp 625 miliar, sebanyak Rp 400 miliar dikelola Ditjen Pendidikan Tinggi, sedangkan Rp 225 miliar lainnya dibagikan ke sejumlah badan penelitian.
http://edukasi.kompas.com/read/2010/...adi.Pendidikan
----------------
Coba kalau perusahaan yang besar-besar yang dikenal paling banyak nyedot kekayaan alam di Indonesia, macam Freeport, Newmont, Exxon, Bumi Resources, Sinar Mas, Gudang Garam, mereka juga mau nyumbang sebagian keuntungannya itu untuk dana abadi pendidikan, pasti jumlahnya akan besar pula!