zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
Yulianis Ungkap Nama2 Politisi Nazaruddin Connection" di DPR. Dari PKS juga ada!

Yulianis

Inilah Nama-Nama Politisi DPR ''Kaki Tangan" Nazaruddin di DPR, menurut pengakuan Yulianis.
Thu, 04/10/2012 - 13:00 WIB

RIMANEWS- Nazaruddin ternyata pemain lama, masih muda dan koruptor tamak, dan dia menyeret sejumlah politisi yang diduga bermental buruk di DPR pula. Pemilik Permai Grup Muhammad Nazaruddin ternyata ‘pemain lama' dalam mendapatkan proyek-proyek pemerintah. Hal itu diungkpakan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup, Yulianis saat memberikan kesaksian untuk terdakwa Angelina Sondakh di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/10/12). Ia mengungkapkan, sejak perusahaan berdiri, Nazaruddin sudah aktif mengejar proyek-proyek negara. Bahkan, dikatakan Yulianis sejak tahun 2009, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu, telah memiliki banyak ‘makelar’ di setiap komisi di DPR. Inilah orang-orangnya di DPR.

Di hadapan hakim, Yulianis mengungkapkan nama-nama yang dianggapnya sebagai kaki tangan Nazaruddin di DPR. "Untuk proyek di Kejaksaan itu ada Azis Syamsuddin (Komisi III). Lalu Zulkarnaen Djabar, Pak Karding (Abdul Kadir Karding Fraksi PKB) di komisi Agama, lalu proyek di Kementerian Kesehatan saya lupa tapi dia dari PKS, lalu ada juga pak Olly Dondokambey," kata Yulianis. Selain itu, lanjut Yulianis, Nazaruddin juga menggunakan jasa Agelina Sondakh dan I Wayan Koster. Namun keduanya baru digaet suami Neneng Sri Wahyuni itu pada tahun 2010. "Kalau bu Angie dan Pak Wayan baru tahun 2010," kata Yulianis.

Terpidana suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin mempertajam pernyataannya mengenai keterlibatan sejumlah petinggi partai Demokrat dalam kasus korupsi pengadaan PLTS di Kemenakertrans tahun 2008. Nazaruddin menegaskan pertemuan di kediaman Mantan Menakertrans, Erman Suparno diatur oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Pertemuan itu membahas proyek pengadaan PLTS senilai Rp8,9 miliar. " Saya lupa itu kapan, tapi yang pasti terjadinya malam. Waktu pertemuan itu yang mengatur semua mas Anas, waktu itu ketemu saya, Erman Suparno, terus Saan Mustopha," ungkap Nazaruddin sebelum memasuki kantor KPK, Jakarta, rabu (3/10).

Sementara yang mengatur proyek yang memakan biaya sebesar Rp8,9 miliar itu adalah Wasekjen DPP Partai Demokrat, Saan Mustopha. "Yang ngatur proyek PLTS itu mas Saan (Mustopha)," tandas Nazaruddin. Pada pemeriksaan sebelumnya, Kamis (13/9), mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu kembali "bernyanyi" soal kasus dugaan korupsi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2008. Selain kembali menyebut keterlibatan Anas Urbaningrum dalam proyek tersebut, Nazaruddin mengatakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi saat itu menerima aliran dana proyek.

Menurut Nazaruddin, ada pertemuan antara dirinya, Anas, Saan Mustofa, dan Menakertrans untuk membahas proyek tersebut. Pertemuan itu berlangsung di rumah dinas Menakertrans. "Ini zamannya sebelum Muhaimin, ada pertemuan Menaker, saya, Anas, Saan Mustofa di rumah dinas Menaker," ungkapnya waktu itu. Imbas nyanyian Nazaruddin ini, KPK juga melakukan pemeriksaan terhadap Saan Mustopha. Tapi, Saan menyangkal ikut dalam pertemuan itu. Saan bahkan mengaku tak mengenal mantan Menakertrans Erman Suparno. Dalam kasus ini, Neneng Sri Wahyuni telah ditetapkan sebagai tersangka untuk kasus yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 3,8 miliar. Dalam kasus ini, diduga Neneng sebagai perantara dalam proyek PLTS di Kemenakertrans tahun 2008. Proyek itu memakan biaya sebesar Rp 8,9 miliar.
http://www.rimanews.com/read/2012100...urut-pengakuan


Yulianis Beberkan Politikus Senayan Penggiring Proyek
Kamis, 04 Oktober 2012 13:10 WIB

JAKARTA--MICOM: Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis menyebut nama sejumlah anggota DPR yang bekerja sama dengan Permai Grup milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin. "Untuk wilayah Kejaksaan Agung, Aziz Syamsuddin (Wakil Ketua Komisi III DPR) yang pegang," ujar Yulianis saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (4/10).

Yulianis hadir di persidangan selaku saksi di pengadilan dengan terdakwa mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat Angelina Sondakh (Angie). Yulianis juga menyebutkan nama lain untuk menggiring proyek negara agar bisa dipegang oleh Permai Grup. "Di Kemenag ada Pak Zulkarnaen Djabar. Ada juga Karding, Olly Dondokambey, Said di Kemenag. Namun, nama-nama mereka itu hanya ditulis komisinya. Misal Komisi 8, Komisi 3. Ada juga untuk di Kemenkes, orang PKS yang pegang tapi saya lupa siapa namanya," beber Yulianis.

Yulianis menjelaskan, proyek kementerian banyak yang dipegang oleh Permai Grup, seperti di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dulu Kementerian Pendidikan Nasional), Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan Kejaksaan Agung. "Penggiring proyek berbeda-beda. Untuk Ibu Angie dan Pak Wayan (politikus PDIP I Wayan Koster) menjadi penggiring baru sejak 2010," tutupnya.
http://www.mediaindonesia.com/read/2...ggiring_Proyek


Yulianis Sebut Angie Terima 13 Kali Sogokan dari Permai Group
Thu, 04/10/2012 - 13:29 WIB

JAKARTA, RIMANEWS-Posisi terdakwa Angelina Sondakh (Angie) makin terancam dengan adanya kesaksian mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis. Yulianis membenarkan seluruh dakwaan dari jaksa penuntut umum perihal pemberian uang sebesar US$2,35 juta dan Rp12,5 miliar dari perusahaan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin itu. Saat memberikan kesaksian untuk terdakwa Angie di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (4/10), Yulianis mengatakan uang tersebut diberikan kepada Angie untuk memuluskan proyek Kementerian Pendidikan Nasional di banyak universitas negeri di Indonesia.

Yulianis mengatakan, pihaknya (Permai Grup) telah memberikan sejumlah uang kepada Angie dan politikus PDIP I Wayan Koster. Yulianis membeberkan Angie menerima 13 kali kiriman uang dari perusahaan milik Nazaruddin. "Ada total sebanyak 13 kali pemberian uang support untuk Ibu Angie dan Pak Wayan Koster untuk menggiring Permai Grup. Karena Ibu Angie anggota DPR X yang membawahi pendidikan," ujar Yulianis.

Berdasarkan data yang ada di eksternal hard disk miliknya, Yulianis menjelaskan, pemberian uang kepada berlangsung Angie pada periode 12 Maret - 3 November 2010. Ia menambahkan, total uang yang diberikan kepada Angie adalah US$2,350 juta dan Rp12,5 miliar. Yulianis menjelaskan jika uang itu diberikan untuk memuluskan Permai Grup untuk mendapatkan proyek pengadaan laboratorium di 12 universitas negeri. Nilainya bervariasi, mulai dari Rp70 juta sampai Rp5 miliar. Uang itu ada yang diantar ke kantor keduanya di Gedung DPR atau disampaikan lewat staf kedua anggota dewan. "Yang pasti, proses negosiasi selalu dilakukan oleh Ibu Rosa (Rosalina Manullang), sedangkan eksekusi dilakukan oleh Pak Nazar," ujar Yulianis

--------------

KPK tinggal panen satu persatu, tinggal pilih yang paling pas untuk di media-massakan! ... emoticon-Big Grin
0
2.1K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.