JAKARTA - Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Joko Widodo-Basuki T Purnama, hingga kini belum dapat dipastikan akan berjalan sesuai rencana atau tidak.

Sekertaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Mangara Pardede, memperkirakan pelantikan Jokowi-Ahok akan molor sampai tanggal 11 Oktober yang semula dijadwalkan akan dilangsungkan pada 7 Oktober mendatang.

"Dari hasil rapat komisi A DPRD DKI Jakarta, diperkirakan pelantikan akan dilakukan sekitar tanggal 11 Oktober. Karena diperkirakan tidak bisa dilakukan sesuai jadwal yakni tanggal 7 Oktober bersamaan dengan habis masa jabatan gubernur," ujar Mangara Pardede di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, hari ini.

Mangara menyatakan, hal tersebut disebabkan adanya proses panjang dalam mengurusi administratif sebelum hari pelantikan. "Dari penetapan tersebut masih ada waktu untuk mengajukan gugatan atau sanggah selama tiga hari kerja. Kemudian jika tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), maka proses selanjutnya bisa berjalan," jelasnya.

Selain itu, kata Mangara, kemungkinan surat pemberitahuan dari MK akan dikirimkan besok ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, yang akan dilanjutkan ke DPRD.

"Setelah dapat dari KPU langsung kita kirim ke Kemendagri. Tapi Sabtu dan Minggu bukan hari kerja, kemungkinan baru Senin (8/10) diurus," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Pokja Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU DKI, Sumarno berpendapat, meski tidak ada gugatan ke MK dari tim sukses Foke-Nara, pelantikan Jokowi-Ahok kemungkinan akan tertunda.

"Melihat ritme proses yang berjalan sekarang memang berpotensi untuk mundur," ujar. Sumarno di kantornya.

Kemungkinan mundurnya pelantikan Jokowi-Ahok, terangnya, disebabkan proses birokrasi yang berbelit-belit. Menurutnya, proses birokrasi yang panjang diperkirakan tidak akan selesai pada sebelum hari Minggu.

sumber : KLIK