Surabaya - Aksi perpeloncoan masih saja terjadi di dunia pendidikan. Sebuah video yang menggambarkan perpoloncoan pelajar SMA Bina Bangsa Surabaya beredar.

Video yang menggambarkan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) itu berlangsung pada 31 Agustus- 2 September 2012 di lokasi wisata Air Terjun Coban Rondo, Malang.

Dalam video yang diterima detiksurabaya.com, Selasa (2/10/2012), dengan jelas menggambarkan adegan yang
patut disesalkan.

Peristiwa itu direkam oleh seseorang mahasiswa pasca sarjana ilmu komunikasi yang saat itu kebetulan sedang berwisata di lokasi setempat.

Dalam video itu juga terekam spanduk yang menyebutkan kegiatan dan nama sekolahnya.

Beberapa adegan menggambarkan seorang siswi bercelana training warna pink menyuapkan sesuatu berwarna cokelat yang diduga tanah ke siswa yang jongkok di sungai.

Para siswa yang terlihat basah kuyub itu juga diminta meminum air warna cokelat yang diduga air sungai yang keruh. Adegan sang senior saat mengambil air sungai pun terekam.

Tak hanya itu, seorang siswi peserta LDKS yang mengenakan jilbab dengan posisi tengkurap di dasar sungai terlihat diinjak dengan salah satu kaki seniornya yang juga sesama pelajar putri itu.

Kepala Urusan Kesiswaan SMA Bina Bangsa M Sahir saat dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan terkait perilaku anak didiknya yang direkam mahasiswa bernisial 'MI' tersebut.

"Silahkan datang ke sekolah kalau ingin konfirmasi," pinta Sahir saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Surabaya - Guru SMA Bina Bangsa Surabaya telah menyangkal ada perpeloncoan dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa meskipun ada peserta dipaksa minum air sungai dan terekam video.

Giliran dua orang pelajar sekolah tersebut yang berusaha menepis adanya perpeloncoan yang terekam dalam video.

Nanik Purwaningsih, siswi kelas 11 IPA yang ditemui dengan detiksurabaya.com di sekolahannya di kawasan Siwalanketrto menyatakan senang mengikuti LDKS.

Alasan dia, selama kegiatan yang berlangsung di wisata Air Terjun Cuban Rondo pada 31 Agustus-2 September 2012 bertujuan untuk mencari pengurus baru OSIS dan melatih untuk bisa bertanggung jawab dan menghormati waktu.

"Tidak ada tekanan fisik dan mental yang saya rasakan selama ikut maupun setelah kegiatan. Malah saya merasa lebih dewasa karena bisa menghormati waktu dan punya tanggung jawab," katanya, Selasa (2/9/2012).

Sama halnya dengan Arif Alghofar, mantan Ketua OSIS dan ketua panitia LDKS. Menurutnya, seluruh kegiatan sudah dirancang panitia dari pengurus OSIS lama maupun guru.

"Tidak ada bahan yang bisa membahayakan peserta. Semua kegiatan, rencana serta bahan yang digunakan kita konsultasikan dengan guru serta mendapat persetujuan sekolah dan guru," ujarnya.

Bahkan Arif menilai selama kegiatan pihaknya sebagai panitia tidak pernah membentak yang membuat para peserta merasa tertekan.

"Ini murni kita lakukan untuk kebaikan sekolah maupun adik-adik kita," tandas Arif.

Dalam video yang direkam mahasiswa pasca sarjana ilmu komunikasi berinisial MI itu, para peserta yang kondisinya basah kuyub dengan posisi jongkok disuap sesuatu yang diduga tanah.

Namun Kaur Kesiswaan M Sahir menyatakan yang disuapkan ke peserta itu hanyalan campuran biskuit, kopi bubuk, garam dan mie instan. Demikian pula air sungai yang diminumkan ke siswa itu dianggap sebagai air yang suci.

Bahkan ada seorang senior putri yang mengenakan celana training warna pink, salah satu kakinya menginjak seorang siswi yang tengkurap di dasar sungai yang airnya dangkal itu. Namun, M Sahir juga menyangkal.