Welcome to the My First Thread !!!!


Tradisi Ulur – ulur yang bertujuan melestarikan mata air di telaga Buret untuk pengairan sawah di Kecamatan Campurdarat Tulungagung, setiap tahun terus dilakukan warga. Warga berharap telaga terus mengalir terus ke sawah baik dimusim kemarau maupun penghujan.

Tradisi pelestarian sumber mata air di telaga ini di lakukan warga diempat desa, yakni Desa Sawo, Desa Ngentrong, Desa Gedangan dan Desa Gamping Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulunggaung Jawa Timur menggelar tradisi ulur-ulur di sumber mata air Telaga Buret


Sesepuh dari empat desa melakukan ritual kirim doa kepada para arwah leluhur dihadapan dua arca perwujudan Dewi Sri perlambang Dewi Pertanian atau Dewi Kesuburan dan Joko Sedono dengan dilengkapi berbagai macam sesaji berupa makanan hasil bumi.

Bersamaan ritual kirim doa para sesepuh desa melakukan penjamasan atau memandikan dua arca tersebut dengan memakai air Telaga Buret yang dilakukan oleh seorang wanita yang tidak mendapatkan menstruasi lagi.

Menurut Sugito Binarso sesepuh desa tradisi ulur-ulur ini sebagai wujud ungkapan rasa syukur kapada yang maha kuasa dengan limpahan air telaga buret warga empat desa khususnya petani dapat hidup sejahtera.

Ritual tradisi Ulur-Ulur ini diakhiri dengan pelepasan kura-kura dan ikan ke tengah telaga yang di lakukan oleh puluhan siswa sekolah dasar harapannya agar habitat dan ekosistem telaga tersebut tetap terjaga dan lestari.