kesepian311Avatar border
TS
kesepian311
Dahlan Iskan: Problem Susu Etawa di Bukit Menoreh
Referensi : [url]http://finance.detik..com/read/2012/09/24/074331/2031619/4/dahlan-iskan-problem-susu-etawa-di-bukit-menoreh?[/url]

Jakarta - Sudah terlalu malam ketika saya tiba di Sumowono, sebuah desa di gugusan Bukit Menoreh, Purworejo, Jawa Tengah. Sudah terlalu gelap untuk bisa melihat kandang-kandang kambing di desa itu.

Saya salah perhitungan. Berbekal alamat saja ternyata tidak cukup. Rencana untuk tiba di desa itu pukul 17.00 pun meleset.

Jarak Jogja-Purworejo yang diperkirakan bisa ditempuh satu jam ternyata harus tiga jam. Untuk bisa keluar dari Jogja saja sudah memerlukan waktu satu jam sendiri. Proyek fly over di ujung ring road Jogja itu membuat lalu-lintas sore hari macet-cet.

Tapi, itu bukan menyebab utama. Kesalahan fatalnya karena saya salah memilih jalan: untuk ke desa Sumowono ternyata bisa lewat Godean. Tidak perlu masuk kota Purworejo. Tapi nafsu besar untuk bisa menikmati dawet hitam yang terkenal itu membuat saya ingin masuk kota Purworejo.

Akhirnya saya baru masuk desa itu pukul 20.30. Sepi. Gelap. Pak Lurah Maryono pun tidak di rumah. Untung bisa dicari untuk segera pulang. Sudah lama saya ingin ke desa ini karena keistimewaan kambingnya. Tapi tidak mungkin di kegelapan seperti itu saya bisa melihat di mana letak kecantikan kambing-kambing Sumowono.

Maka saya putuskan saja bermalam di desa itu. Baru pagi-pagi keesokan harinya keinginan melihat kambing istimewa itu terlaksana. Sambil menikmati hawa sejuk pagi hari di Bukit Menoreh.

Malam itu, di rumah Pak Maryono yang belum sepenuhnya jadi, kami bisa ngobrol lesehan dengan beberapa penduduk yang memelihara kambing bantuan BUMN. Saya ingin melihat sendiri kenyataan di lapangan apakah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN itu benar-benar sebaik yang dilaporkan.

Kian malam obrolan kian menarik. Suguhan singkong goreng dan pisang rebusnya enak sekali. Apalagi Bu Lurah Maryono juga menyuguhkan susu hangat dari kambing etawa, yang manisnya berasal dari gula aren produksi desa sendiri.

Obrolan di lantai malam itu kian lengkap karena Pak Bupati Purworejo, Drs Mahsun Zain, tiba-tiba muncul ikut lesehan. Inilah obrolan yang penuh canda karena banyak juga membicarakan masalah seks! Terutama hubungan seks antar kambing.

"Kalau terjadi hubungan seks, di sini, pihak wanitanya yang harus bayar," ujar Warman, seorang penerima bantuan kambing etawa BUMN PT Jasa Raharja (Persero). "Sekali hubungan Rp 50.000," tambahnya.

Waktu itu, 1,5 tahun lalu, Warman bersama 23 orang penduduk Sumowono menerima pinjaman Jasa Raharja masing-masing Rp 15 juta. Bunganya hanya 6% setahun. Tiap orang bebas menentukan strateginya sendiri. Boleh membeli lima kambing kecil-kecil, boleh juga membeli tiga kambing yang sudah besar. Marwan membeli tiga kambing etawa: dua induk dan satu calon induk.

Sabtu kemarin, ketika saya di sana, kambing Warman sudah 14 ekor! Hanya dalam waktu 1,5 tahun.

Warman termasuk warga yang cerdas dalam menentukan strategi mengenai jenis kambing yang harus dibeli dengan uang Rp 15 juta itu.

Sama-sama dapat pinjaman Rp 15 juta, ada yang saat ini baru memiliki 10 ekor kambing. Program ini memang sangat berhasil. Dari 23 orang yang tergabung dalam kelompok Ngudi Luwih, tidak satu pun yang gagal. Semua kambing mereka berkembang. Semuanya mampu membayar cicilan pertama sebesar Rp 5 juta.

Kalau toh ada yang belum memuaskan, program ini belum menyentuh penduduk yang termiskin di desa itu.

Soal inilah yang malam itu kami obrolkan sampai malam: bagaimana penduduk yang termiskin bisa dientas lewat program yang sama. Menurut Pak Lurah, masih ada 100 KK (dari 350) yang sangat miskin. Seratus KK tersebut kami kelompokkan: mana yang bisa segera ditangani dan mana yang harus tahap berikutnya.

Ternyata ada 40 KK yang bisa segera dibikinkan program yang sama. Pak Lurah bersama penduduk yang sudah terbukti mampu mengembangkan kambing, sepakat untuk bersama-sama menuntun 40 orang itu. “Baik Pak. Kami akan ikut membina mereka,” ujar Pak Lurah.

Awalnya, bantuan tersebut ditawarkan kepada siapa saja di desa itu. Tentu harus untuk membeli kambing etawa. Ini karena memelihara etawa sudah mendarah mendaging di pegunungan itu. Sudah sejak zaman Belanda. Tapi, ternyata, mereka yang tergolong termiskin tersebut tidak mau mendaftar.

Mengapa? “Mereka pada takut. Takut punya utang dan takut tidak bisa mengembalikan,” ujar Pak Lurah. Tapi setelah melihat banyak penduduk yang berhasil, sebagian dari 100 orang tersebut kini mulai berani.

Misalnya Pak Habib Abdul Rosyid.

Habib adalah imam di masjid kecil di desa itu. Bacaan ayat-ayat Al Qurannya sangat baik. Habib hanyalah tamatan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP), yang karena kemiskinannya tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih atas. Sehari-hari Habib (42 tahun) menjadi buruh tani, mencangkul atau mencari rumput. Habib juga memelihara 6 ekor kambing tapi milik orang lain. Habib hanya menggadu.

Usai salat subuh yang dia imamnya, saya ngobrol lesehan dengan seluruh jamaah di teras masjid. Tentu obrolan mengenai kambing etawa. Habib tiba-tiba mengajukan diri untuk mendapatkan bantuan Jasa Raharja.

“Mengapa tidak ikut kelompok yang pertama dulu?” Tanya saya.

“Waktu itu saya takut Pak. Ternyata bapak-bapak ini berhasil semua,” ujarnya.

“Sekarang sudah berani?” Tanya saya.

“Berani Pak. Saya harus berhasil. Saya harus maju. Dan lagi anak saya tiga. Sudah mulai ada yang masuk SMP. Sudah mulai memerlukan banyak biaya,” tambahnya.

Habib juga segera ingin berubah. Dari memelihara kambing biasa milik orang lain menjadi memelihara kambing etawa milik sendiri. Kambing biasa, kata Habib, memerlukan makan sangat banyak. “Dua kali lipat dari kambing etawa,” tambahnya. “Kambing etawa hanya sekali makan. Kambing biasa tidak henti-hentinya makan. Menjelang tidur pun masih makan,” kata Habib.

“Di musim kemarau seperti ini saya harus cari rumput sampai lima kilometer jauhnya,” katanya.

(ang/ang)


Mari budayakan membaca berita yang positif agar kita bisa berpikir positif terhadap kerja orang lain. Ga cuma berpikir pencitraan.
0
2.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.