Jika aksi korporasi ini terealisasi, Persib mencatatkan namanya sebagai klub sepakbola di Indonesia yang mencatatkan di lantai bursa.
Rencana PT Persib Bandung Bermartabat, pemilik klub sepakbola Persib Bandung melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) gagal tahun ini.
Masih banyaknya perusahaan yang mensponsori klub menjadi pemicunya.
"Target melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) memang tidak sesuai target," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf, usai acara halal bihalal dengan Menko Koordinator Perekonomian dengan dunia usaha di Bandung Jawa Barat, Jumat (14/9) malam.
Persib Bandung Bermartabat sejatinya ngebet listing di bursa pada kuartal tiga tahun ini. Keseriusaan tersebut dilihat dengan telah ditunjuknya tiga calon penjamin pelaksana emisi (underwriter), antara lain PT dengan lead underwriter Mandiri Sekuritas.
Wagub mengatakan, perusahaan masih akan mengkonsolidasikan secara internal. Selain itu, klub berjuluk Maung Bandung ini masih menjadi magnet bagi sponsor.
"Sekarang kita solidkan di dalam tahun ini, target tahun ini tidak tercapai. Kami masih banyak sponsor, selama sponsor kami kuat maka kami masih akan mengandalkan sponsor," kata Dede.
Dede mengatakan, saat ini kondisi keuangan Persib Bandung terbilang sehat. Terbukti, penjualan sejumlah klub di Tanah Air selalu ditawarkan kepada pengurus Persib.
Dede menambahkan, rencananya Persib akan melakukan IPO pada tahun depan. Dana IPO akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur seperti pembangunan stadion.
"Kalau kita butuh sekali untuk fund raising baru kita IPO, tahun depan kita berharap bisa karena ke depan kami ingin memiki stadion sendiri untuk home base," ujarnya.
Sebagai informasi, Persib Bandung akan melepas sekitar 45 persen sahamnya ke publik dengan target dana mencapai US$20 juta.
Jika aksi korporasi ini terealisasi, Persib mencatatkan namanya sebagai klub sepakbola di Indonesia yang mencatatkan di lantai bursa.
Penulis:
Ivan Dasa Saputra/ Whisnu Bagus
[CENTER]SUMBER[/CENTER]