Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khalempongAvatar border
TS
khalempong
lagi2 warga negara kita ditembak polisi malaysia dan organ tubuhnya diambil

Santi (kiri) menunjukkan foto suaminya, Osnan, yang ditembak polisi Diraja Malaysia, Devi (kanan) pun harus kehilangan suamai, Joni, yang ditembak Polisi Diraja Malaysia.. Foto: Dalil harahap/Batam Pos

Devi Trista, 28, dan Fitra Susanti, 27, warga Bengkong, berkaca-kaca. Mereka mengaku suami mereka bersama tiga warga Negara Indonesia lainnya ditembak mati oleh polisi diraja Malaysia karena dituduh terlibat perampokan di Ipoh Perak Pulau Penang Malaysia, Jumat (7/9) pukul 02.00 waktu Malaysia.

Yang menyedihkan, lima jazad tersebut dikabarkan diambil organ tubuhnya.

“Kami tahu penembakan suami saya dan organ tubuhnya diambil dari kabar istri Osnan dan Diden yang ada di Malaysia,” kata Devi dan Fitra di Batuampar kepada wartawan, tadi malam.

Lima WNI yang tewas itu adalah Osnan alias Simon, Diden, Hamid, Muhammad Noh dan Joni. Joni adalah suami Devi, sedangkan Osnan adalah suami Fitra Susanti.

Osnan, Diden, Hamid, dan Joni, adalah warga Batam. Sedangkan Muhammad Noh warga Madura, Jawa Timur.

Devi dan Fitra sangat menyayangkan sikap polisi diraja Malaysia. Yang disesalkan bukan penembakannya. Namun, jazad suami mereka organ tubuhnya seperti jantung, hati, mata dan ginjalnya diambil.

“Apalagi setelah dikirim foto jazad suami yang nampak bola matanya sudah nggak ada. Ada bekas garis jahitan di dada makin meyakinkan saya,” ujar Devi dan Susan panggilan Fitra Susanti kepada Batam Pos.

Kabar tersebut didapatnya sehari setelah suami mereka ditembak mati polisi diraja Malaysia pada hari Jumat (7/9) siang. Namun, kabar itu belum bisa meyakinkan kedua istri korban. Minggunya (9/9) istri korban lainnya yang berada di Malaysia mengirimkan foto jazad kedua suami, Susan dan Devi baru yakin kalau suaminya tewas ditembak dan organ tubuh jazadnya diambil.

Devi, istri Joni mengatakan, sehari sebelum dapat kabar suaminya tewas tertembak, Joni masih sempat saling berkirim pesan lewat SMS. Kutipan pesannya mengatakan, Joni saat itu lagi menunggu jemputan pulang di pinggir Highway dari Ipoh menuju Kuala Kansar.

“Dia balas SMS saya ‘dik, abang lagi tunggu jemputan pulang ke mess di Kuala Kansar, saya balas SMS nya dengan kata hati-hati. Setelah itu tak ada kabar sama sekali. Padahal tiap hari suami saya itu selalu ber SMS kasih kabar baik berangkat kerja maupun pulang ke mes,” ujar Devi.

Saat ini jazad kelima korban di tempatkan di Rumah Sakit Raja Permaisuri Bainon Ipo di Perak Pulau Pinang Malaysia. Atas kabar tewasnya suami di Malaysia karena ditembak polisi Diraja Malaysia, kedua istri korban saat ini sudah menempuh cara agar jazad suaminya bisa dibawa ke Batam.

“Kami sudah melapor ke Imigrasi tentang tewasnya suami saya di Malaysia. Keinginan saya supaya jasad sami saya ini bisa dikembalikan kerumah, itu saja. Saya juga tak mau organ tubuh suami saya diambil tanpa ada persetujuan dari saya sebagai istrinya,” kata kedua istri korban.

Joni sendiri kerja di Malaysia sudah enam tahun lamanya sejak 2006 silam. Sedangkan Osnan malah lebih dahulu masuk Malaysia sejak 2003 atau sembilan tahun lamanya. Keduanya bekerja jadi satu di perkebunan sawit. Tiap tiga minggu sekali keduanya pulang ke Batam, menafkahi istri dan anaknya. (gas) (61)

http://www.batampos.co.id/index.php/...raja-malaysia/

malaysia oh malaysia, sebegitu kejamnya dikau memperlakukan warga negara kami...???
0
1.4K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.