Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wonkjunty90Avatar border
TS
wonkjunty90
four lions: film komedi tentang mujahid


Awalnya saya tertarik untuk menonton film Four Lions buatan Inggris dan disutradari oleh Chris Morris ini karena adanya nama Benedict Cumberbatch, sang pemeran Sherlock Holmes di serial TV. Rupanya dia baru muncul dekat akhir film, namun ini tidak mengurangi ketertarikan saya terhadap film ini.

Film dibuka dengan adegan pembuatan rekaman video oleh empat orang sahabat: Omar, diperankan oleh Riz Ahmed, paling pandai di kelompok itu, sehingga dianggap sebagai pemimpin; Waj, diperankan oleh Kayvan Novak, sahabat terdekat Omar; Barry, diperankan oleh Nigel Lindsay, merupakan seorang mualaf; dan Faisal, diperankan oleh Adeel Akhtar. Mereka adalah pemuda muslim radikal yang tinggal di Inggris. Video yang direkam dibuat untuk mengirimkan pesan kepada dunia, mengenai tujuan mereka menjadi teroris bom bunuh diri. Sayangnya, terkecuali Omar, praktis bisa dibilang kepandaian mereka di bawah rata-rata, dan ini menjadi plot kelucuan di sepanjang film.

Barry sebenarnya tidak sebodoh Vaj maupun Faisal, hanya saja tindak-tanduknya tidak mencerminkan hal itu. Dia yang punya ide untuk meledakkan mesjid dengan berpakaian ala orang ‘Kuffar’ (kafir), dengan harapan para muslim moderat terkecoh dan bangkit melawan. Namun walaupun punya ide seperti itu, tetap saja saat melakukan rekaman video teroris, dia memakai atribut Islam, yang dipertanyakan oleh Omar. Barry juga sangat paranoid terhadap penyadapan dan pengamatan dari pemerintah, sehingga menerapkan berbagai cara agar bisa menghindarinya, antara lain mengeluarkan simcard dari telpon genggam lalu menelannya, juga menggeleng-gelengkan kepala ketika keluar rumah dengan harapan bagian wajah tidak terekam.

Omar selaku pemimpin de facto berusaha untuk mendapatkan pelatihan teroris langsung dari perbatasan Pakistan, dan pada suatu hari mendapatkan undangan ‘pernikahan’, kode yang biasa dipergunakan oleh teroris bom bunuh diri. Karena perbedaan pendapat dengan Barry, akhirnya yang jadi berangkat adalah Omar dan Vaj, sementara Barry dan Faisal menunggu di Inggris sambil mengumpulkan bahan keperluan rumah tangga sehari-hari yang bisa diolah menjadi bahan peledak. Saat Omar dan Vaj berada di Pakistan, Barry berhasil merekrut seorang pemuda muslim bernama Hassan, diperankan oleh Arsher Ali, yang sebenarnya bukan radikal, namun akibat doktrin dari Barry, ikut bergabung ke dalam kelompok.

Sekembalinya Omar dan Vaj dari Pakistan, mereka berlima memformulasikan rencana mereka untuk meledakkan bom di Inggris. Omar sangat menentang ide Barry untuk meledakkan mesjid, namun ide lain yang muncul juga tidak masuk akal, seperti usulan Vaj yang ingin meledakkan ‘internet’. Vaj sendiri walaupun memang sangat bodoh (di Pakistan dia mengira ayam itu adalah kelinci), namun sebenarnya adalah yang paling mempunyai nurani. Sampai akhir film, pembangunan karakter tiap tokohnya menjadikan film ini bisa menjalin hubungan emosional pemirsa ke masing-masing tokoh, walaupun seberapa idiotnya mereka.

Film ini juga seimbang saat menggambarkan ketidak-kompetenan pemerintah Inggris, yaitu menangkap tersangka teroris yang salah, dan bahkan sampai menembak seseorang yang disangka teroris karena tidak bisa membedakan antara kostum beruang dengan kostum Wookie dari cerita Star Wars. Di konferesi pers pun pihak pemerintah bersikeras tidak ada kesimpang-siuran, mereka “sudah menembak orang yang tepat, hanya saja orang yang salah yang meledak. Cukup jelas?”

Benedict Cumberbatch sendiri baru muncul dekat akhir film, sebagai Ed, negosiator dari kepolisian. Di sini dia juga tidak terlihat terlalu pintar sewaktu malah membuat Vaj marah saat berkomunikasi lewat telpon. Akhir dari film ini sendiri juga tidak saya sangka, karena pada awalnya saya pikir ini adalah film komedi, namun ternyata merupakan komedi satire yang cukup serius, tidak terasa dibuat-buat, dan sangat mungkin terjadi di dunia nyata: manusia dengan segala kelemahannya, baik itu teroris maupun bukan.

ane emoticon-Ngakak liat film ini gan,terorisnya bego hehe,, oya difilm ini ga ada unsur pelecehan terhadap islam kok, ane dah nonton
0
5K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.