hbhbhb2008Avatar border
TS
hbhbhb2008
Kenapa Nama Hewan Dipakai Orang Jawa?
Sebenarnya sudah lama ketertarikan saya tentang ini: mengapa orang Jawa jaman dulu banyak juga yang depannya menggunakan nama hewan?

Di desa saya saja orang-orang tua seangkatan simbah, banyak yang awalannya masih menggunakan nama hewan. Sebut saja, ada Dipo, Simo, dan Suro. Untuk yang terakhir boleh jadi bukan nama hewan, tetapi nama salah satu bulan Jawa.

Baiklah, Dipo dan Simo saja. Ada Dipotaruno, Dipojoyo, Dipoyono, Dipodirjo, Simojoyo, Simotaruno, dll.
Dipo artinya gajah. Simo berarti juga harimau. Memang tidak semua nama hewan dipakai. Hanya hewan tertentu saja.

Merunut lebih ke belakang lagi dalam sejarah, ada nama Gajah Mada dan Lembu Sora. Dalam fiksi sejarah, ada juga Mahesa Jenar.
Nah, Gajah dan Lembu artinya sudah jelas. Mahesa sendiri artinya sapi / lembu.

Dan sepertinya saya terlalu mengada-ada jika nama Hayam Wuruk, awalan Hayam diartikan ayam.

Berarti nama-nama hewan yang lazim dipakai oleh orang-orang tua jaman dulu, antara lain: Gajah / Dipo, Lembu / Mahesa, dan Harimau / Simo.
Barangkali ada tambahan?

Berdasarkan perkiraan saja, nama-nama hewan tersebut digunakan menjadi umumnya nama depan orang Jawa jaman dulu, karena :

1. Mencintai alam dan lingkungan.

2. Bermakna kebesaran, kegagahan, dan ksatria.

3. Lebih menonjol dan mempunyai daya tarik.

4. Apalagi? Apa mungkin karena masih kurangnya perbendaharaan nama?

Untuk generasi sekarang, nampaknya menggunakan nama hewan sudah kurang lazim. Pilihan nama sudah banyak sekali. Namun bagaimana jika nama hewan itu dilestarikan lagi?
0
3.3K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.