Demi mengemban tugas dari ayahnya, seorang Vampir meninggalkan perserikatan para vampir menuju tanah kelahirannya. Tugas bagi seorang vampir tingkat tinggi, yaitu menjaga kemunculan benda keramat para vampir yang dapat membangkitkan kemampuan paling mengerikan dari vampir. Kemampuan yang dapat menghancurkan dunia bila jatuh ke tangan yang salah.

\tDemi melindungi seorang yang Ia cintai, seorang Alkemis rela menyerahkan seluruh yang ia miliki. Rela membantu vampir yang mampu meluluhkan hatinya, untuk menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab sang vampir. Apa pun yang terjadi, Ia akan selalu disampingnya.

\tVampir dan Alkemis. Dua keberadaan yang saling berdampingan dengan hubungan yang sangat unik. Membiarkan takdir mempermainkan tali penghubung itu, hingga akhirnya mereka tahu, saat yang tepat untuk memainkan tali itu bersama dengan takdir yang takkan dapat mereka hindari.

Seya

Cerdik, mampu bersosialisasi dengan baik dan mampu mengamban tugas yang rata-rata sulit untuk dilakukan teman-temannya. Seya, begitulah ia memanggil dirinya, adalah panutan bagi para mahasiswa lain di kampusnya, dan tentu menjadi ladang para dosen meringankan tugas mereka. Ia adalah pria dengan rambut ikal yang siap melayani siapa saja yang membutuhkannya. Dibalik sifatnya yang tenang dan humoris, ia ternyata seorang master dalam game yang membuatnya mendapat julukan "Dewa game".

\tHingga suatu hari seorang vampir mampir ke hatinya, dengan membawa tugas yang nyaris mustahil bagi seorang manusia biasa. Namun bukanlah Seya bila ia tidak siap membantu orang lain, terutama wanita yang Ia cintai. Lagipula Ia bukan manusia biasa, Ia mengaku sebagai seorang Alkemis.

Al-Seyafuddin Haidar.

Seorang Alkemis yang terlupakan dan tidak tercatat dalam buku sejarah, bahkan banyak orang lebih menganggap bahwa ia adalah tokoh fiksional. Tak banyak yang tahu jasanya, padahal di kotanya ia menjadi alkemis nomor satu. Alkemis yang selalu membantu raja, namun tidak melupakan dimana ia berpijak, karenanya ia juga siap menolong rakyat yang membutuhkannya.

Dalam buku catatan yang tertinggal dirumahnya, lima buah jenis transmutasi telah berhasil ia lakukan. Keempat jenis transmutasi itu adalah transmutasi yang sudah sering dilakukan oleh para alkemis yang saat itu sedang dalam masa kejayaannya, sedangkan satu jenis transmutasi lagi adalah catatan kesuksesan yang membuat Al-Seyafuddin diingat. Transmutasi materi darah menjadi bentuk lain.
Transmutasi materi darah milik Al-Seyafuddin menjadi sorotan alkemis-alkemis lain, untuk dipelajari dan disebarkan ke dunia. Namun Al-Seyafuddin menolak. Mentransmutasi aliran kehidupan merupakan hal yang tabu baginya, bila ilmu ini disebar, ia tidak bisa memastikan siapa saja yang hanya akan menggunakan tranmutasi ini pada darah yang sudah berada di luar tubuh dan lagipula ia percaya masih banyak transmutasi lain yang bisa digunakan untuk kebaikan.

Para alkemis lain marah. Menurut mereka, Ilmu pengetahuan haruslah disebarluaskan kepada dunia agar manfaatnya terasa sampai anak cucu mereka. Mereka yang dulu ditolong Al-Seyafuddin ikut merasa bahwa yang dikatakan Al-Seyafuddin adalah omong kosong. Mereka merusak rumah Al-Seyafuddin, mencari petunjuk penggunaan transmutasi materi darah. Tidak ketinggalan, bahkan raja ikut andil dalam perusakan rumah Al-Seyafuddin dengan memerintahkan prajurit-prajurit mencari petunjuk itu. Setelah kejadian tersebut, Al-Seyafuddin menghilang. Raja menutup-nutupi keberadaannya karena merasa malu akan kejadian tersebut. Merasakan pengkhianatan, cukup untuk membuat keberadaan Al-Seyafuddin menghilang hingga saat ini. Tak terdengar dan tak tercatat.