Sekedar berbagi tips aja buat teman-teman semua yang lg pengen beli kamera digital.. Terkadang saat akan membeli kamera di toko, pegawai toko akan menawarkan beberapa hal yang bisa jadi membuat Anda mengeluarkan dana ekstra yang tidak seharusnya Anda keluarkan..
1. Megapixel = Kualitas
Ya, mari memulai dengan kebohongan yang paling populer, yaitu bahwa megapixel lebih tinggi, lebih baik. Megapixel adalah satuan resolusi sensor, dan memang nilai ini merupakan hal pertama yang disebut pada setiap spesifikasi kamera. Pada suatu masa, memang produsen saling mengadu nilai megapixel tertinggi. Namun, jika ada yang mengatakan, Kamera ini lebih baik karena memiliki 14 megapixel, kamera itu hanya 12 megapixel maka Anda perlu waspada.
2. ISO 5000! ISO 10000!
Setelah melewati fasa Perang Megapixel, produsen kamera kini memasuki fasa Perang ISO. Ya, ISO, yang merupakan satuan sensitivitas kamera, didorong sampai batas-batas tidak masuk akal. Salvo pertama dimulai oleh Nikon dengan D3S yang dapat memotret sampai ISO 102.400, sekitar 32x lipat lebih tinggi dari kamera normal. Semakin ke sini, semakin banyak kamera saku yang menjanjikan pemotretan sampai ISO 3200 atau ISO 6400.
3. Anda butuh lensa telephoto
Setelah membeli DSLR Anda, seorang petugas toko yang baik akan menawarkan tambahan lensa telephoto. Baik dalam arti baik dalam menjual, bukan berarti baik ke pelanggan. Jika Anda termakan bujukan ini, kemungkinan besar Anda akan menukar lensa tersebut dalam beberapa bulan dengan lensa yang lebih mahal lagi.
4. Dengan Anti Shake pasti tajam
Image Stabilizer, Vibration Reduction, SteadyShot. Itu adalah julukan sebagian produsen untuk sebuah sistem serupa: peredam getar. Peredam getar meredam goncangan tangan Anda sehingga memberikan hasil tajam. Feature ini dapat dibilang wajib dimiliki jika Anda ingin menggunakan lensa tele karena saat menggunakan lensa tersebut setiap gerakan kecil berpengaruh berkali lipat. Dan semua sistem peredam getar produsen kamera dapat bekerja dengan baik.
5. Ini lensa Jerman
Carl-Zeiss, Leica, Schneider-Kreuznach. Ini adalah beberapa merek Jerman yang sukses merambah ke era digital. Banyak merek Jerman menikmati posisi sebagai merek premium saat fotografi film (analog), tetapi gagal bersaing dengan perkembangan teknologi Jepang di era digital. Lalu, yang sukses berarti produknya bagus dong? Satu hal yang perlu Anda ketahui, rahasia kesuksesan merek Jerman di era digital adalah dengan bekerja sama dengan
produsen Jepang.
6. 15x zoom! 30x zoom!
Akhir-akhir ini ada beberapa lensa ultrazoom yang cukup baik, tetapi lensa tersebut tidak murah. Generasi pertama lensa ultrazoom memiliki banyak masalah, termasuk ketiadaan sistem peredam getar pada beberapa merek. Silahkan saja memilih tipe lensa ini, tetapi yakinkan bahwa lensa tersebut adalah tipe terbaru.
7. Ini sudah mirip SLR
DSLR menjadi pilihan jurnalis bukan karena kualitas gambarnya karena untuk kualitas cetak koran, kamera saku masih bisa menyamai DSLR. Sebaliknya, jurnalis membutuhkan kecepatan DSLR. Padahal, kecepatan shot-to-shot, zooming, dan AF kamera SLR-like belum bisa menyamai DSLR sejati.
8. Screen protector & Filter
Layar LCD kamera kelas menengah ke atas sudah dilengkapi lapisan yang scratch resistant. Sampai batas tertentu, lapisan ini dapat menahan goresan. Yang lebih penting, kebanyakan layar LCD kamera telah dilengkapi lapisan anti refleksi sehingga layar lebih visible saat digunakan outdoor. Pemasangan anti gores dapat menganulir fungsi lapisan anti refleksi ini.
9. Tas kamera untuk penyimpanan
Tas kamera biasanya kedap air, tetapi bukan berarti tas tersebut tidak lembab dan baik untuk penyimpanan. Busa dalam tas kamera dapat menyerap kelembaban dari udara, dan hal ini dapat mempercepat tumbuhnya jamur. Sebaiknya pilih tas yang nyaman dan cukup kecil untuk dibawa2.
Source:
http://www.jagatreview.com/2010/09/9...kamera-part-1/
http://www.jagatreview.com/2010/09/9...-kamera-final/