- Beranda
- Berita dan Politik
Menag Nasaruddin Umar: Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Tapi Jadi Pedagang
...
TS
medievalist
Menag Nasaruddin Umar: Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Tapi Jadi Pedagang
Menag Nasaruddin Umar: Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Tapi Jadi Pedagang
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp165 miliar untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025. Angka ini tidak kecil di tengah situasi efisiensi, tetapi ini adalah investasi strategis, karena kunci pembangunan bangsa ada pada pendidikan, dan pendidikan ada pada guru.
Menag menekankan bahwa profesi guru harus dilihat dari empat kriteria penting. Guru profesional harus mampu belajar bagaimana belajar (learning how to learn), belajar bagaimana mengajar (learning how to teach), mengajar bagaimana belajar (teaching how to learn), dan mengajar bagaimana mengajar (teaching how to teach).
“Empat hal ini adalah fondasi profesionalisme guru,” pesannya saat membuka perkuliahan perdana PPG Angkatan III tahun 2025, di Ciputat, Rabu (3/9/2025).
Menag Nasaruddin juga menegaskan bahwa guru adalah profesi mulia.Namun ia menggarisbawahi bahwa menjadi guru harus mengutamakan pengabdian dan niat baik dalam proses mendidik dengan tujuan untuk berbuat baik.
Sebaliknya jika yang dikejar semata-mata adalah uang dan kekayaan, ia menyarankan agar para guru mempertimbangkan untuk melepaskan mandatnya dan beralih profesi menjadi pedagang.
"Jika yang dikejar adalah uang, hendaknya guru untuk melepas mandat dan beralih profesi menjadi pedagang," tuturnya.
Lebih jauh Nasaruddin menegaskan pentingnya penghargaan negara terhadap peran guru.
“Guru adalah profesi mulia. Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh, aku hanya diutus sebagai muallim (pengajar)'. Pekerjaan yang paling mulia itu adalah memintarkan orang yang bodoh. Itu amal jariyah. Lebih kuat amal jariyahnya guru daripada pedagang yang membangun masjid. Seorang guru itu harus suci di langit dan suci di bumi," ungkapnya. (Pram/fajar)
https://fajar.co.id/2025/09/03/menag...jadi-pedagang/
Lha di Hongkong guru les aja bisa beli lamborjini kok
Diubah oleh medievalist 03-09-2025 16:59
tepsuzot dan 2 lainnya memberi reputasi
3
672
40
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.4KThread•56.8KAnggota
Tampilkan semua post
cukaideka
#21
Spertinya pejabat memang harus belajar public speaking biar bicara nya tepat dan bijak
Guru/Dosen ada 2 tanggung jawab 2 anak. rata2, Anak sendiri dan Anak Orang. Klo cma pentingkan anak orang, anak sendiri bgmna?
jgn sampai yg dikatakan Menag jdi pertimbangan Mendikti dan kemendas dan Menkeu jga buat ambil kebijakan,
setau ane Dosen guru tidak minta gaji fantastis, ketika sudah tidak memikirkan bagaimana besok harus mencari tambahan dapur, mana bisa fokus memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.
tunjangan aparatur negara juga banyak yg keliwatan..
belum cerita guru dosen gblk.
jangan dulu cerita kualitas, apa bisa idop dengan 2 juta kalo ga nyamping..
ane pernah denger juga begaji 5 juta tapi dibayar per 6 bulan.
walau dimasa prabowo honorer dan swasta dapat bantuan juga uda mulai naik ya. tapi belum sampe kata ideal. mungkin sekitar 3 tahun lagi bisa 5 jutaan.
ane optimis bisa, kalo defisit bisa nol sesuai omongan om wowo, tahun 27 atau 28.
ane agak khawatir, soalnya anak ane ada 3, 2 putri , 1 putra, dan sering lihat tiktok juga (walau ane seting anti2nya) ane tetapkhawatir tontonannya, khan ga bisa 24 jam .. ricuh chaos.
apa ga bisa ngaskus aja ribetnya, jadikan arena ini arena tempur , panasbung, panastak, dan pemain baru, anak W-abah atau penis (Pend..anis...)
tapi real life kita bersatu.
jadi untuk guru dan dosen ane setuju dinaikan mau swasta atau negeri, sama aja ngedidik anak bangsa sendiri, juga buat guru2 kayak guru ngaji guru sekolah minggu, guru apapun.
(jadi guru khan susah, apalagi kayak ane , tabiat ngakus wkwkkw, bisa kenak semprot gampar anakknya wkwkwkw )
Guru/Dosen ada 2 tanggung jawab 2 anak. rata2, Anak sendiri dan Anak Orang. Klo cma pentingkan anak orang, anak sendiri bgmna?
jgn sampai yg dikatakan Menag jdi pertimbangan Mendikti dan kemendas dan Menkeu jga buat ambil kebijakan,
setau ane Dosen guru tidak minta gaji fantastis, ketika sudah tidak memikirkan bagaimana besok harus mencari tambahan dapur, mana bisa fokus memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.
tunjangan aparatur negara juga banyak yg keliwatan..
belum cerita guru dosen gblk.
jangan dulu cerita kualitas, apa bisa idop dengan 2 juta kalo ga nyamping..
ane pernah denger juga begaji 5 juta tapi dibayar per 6 bulan.
walau dimasa prabowo honorer dan swasta dapat bantuan juga uda mulai naik ya. tapi belum sampe kata ideal. mungkin sekitar 3 tahun lagi bisa 5 jutaan.
ane optimis bisa, kalo defisit bisa nol sesuai omongan om wowo, tahun 27 atau 28.
ane agak khawatir, soalnya anak ane ada 3, 2 putri , 1 putra, dan sering lihat tiktok juga (walau ane seting anti2nya) ane tetapkhawatir tontonannya, khan ga bisa 24 jam .. ricuh chaos.
apa ga bisa ngaskus aja ribetnya, jadikan arena ini arena tempur , panasbung, panastak, dan pemain baru, anak W-abah atau penis (Pend..anis...)
tapi real life kita bersatu.
jadi untuk guru dan dosen ane setuju dinaikan mau swasta atau negeri, sama aja ngedidik anak bangsa sendiri, juga buat guru2 kayak guru ngaji guru sekolah minggu, guru apapun.
(jadi guru khan susah, apalagi kayak ane , tabiat ngakus wkwkkw, bisa kenak semprot gampar anakknya wkwkwkw )
lubizers dan creativeslen783 memberi reputasi
2
Tutup
