- Beranda
- Berita dan Politik
Ekonom Ingatkan Pemerintah Berhati-hati Memutuskan Kenaikan Tarif Ojol
...
TS
ivoox.id
Ekonom Ingatkan Pemerintah Berhati-hati Memutuskan Kenaikan Tarif Ojol

Sejumlah pengemudi ojek daring berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/5/2025). ANTARA FOTO/Jasmine Nadhya Thanaya/rwa/am.
Ekonom Piter Abdullah meminta pemerintah untuk mengedepankan kehati-hatian sebelum memutuskan kenaikan tarif ojek daring/online (ojol) sebesar 8-15 persen.
Piter dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, menilai kebijakan tersebut belum tentu memberikan keuntungan bagi pengemudi maupun industri, serta memiliki risiko penurunan minat pengguna terhadap layanan jasa berbasis aplikasi ini.
“Kenaikan tarif harus jelas tujuannya. Untuk siapa kenaikan ini? Jika membebani penumpang, tapi tidak menjamin pendapatan pengemudi naik, maka itu bukan kebijakan yang bijak,” ujar Piter, diktuip dari Antara, Selasa (1/7/2025).
Ia mengingatkan, baik kenaikan maupun penurunan tarif memiliki dampak yang perlu dikaji secara menyeluruh.
Menurunkan tarif, lanjut Piter, bisa merugikan pengemudi, sementara menaikkan tarif bisa mengurangi jumlah penumpang, yang ujungnya juga menurunkan omzet pengemudi dan perusahaan aplikasi.
Piter pun mendorong agar pemerintah lebih berhati-hati dan menyusun kebijakan berbasis kebutuhan serta kajian yang objektif, bukan sekadar menyesuaikan permintaan salah satu pihak.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan Suhanan mengatakan kajian terkait kenaikan tarif ojol sebesar 8-15 persen sudah memasuki tahapan final.
“Untuk tuntutan terkait dengan tarif, kami sudah melakukan pengkajian dan sudah final untuk perubahan tarif, terutama roda dua, itu ada beberapa kenaikan,” kata Aan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/6/2025), dikutip dari Antara.
Finalisasi kenaikan tarif tersebut, lanjut Aan, dibuat berdasarkan kajian mendalam dan terus-menerus. Nantinya, kenaikan tarif akan bervariasi, tergantung zona masing-masing pengguna.
“Ini yang sudah kami buat, kami kaji, sesuai dengan zona yang sudah ditetapkan. Ada bervariasi, kenaikan tersebut ada 15 persen, ada 8 persen, tergantung dari tiga zona yang kita tetapkan,” ujar dia.
kakekane.cell dan kecimprink memberi reputasi
2
509
35
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.3KThread•56.6KAnggota
Tampilkan semua post
aljibo
#13
Jika pemerintah memang benar benar peduli pada nasib rakyat miskinnya yg jadi ojol..
Kenapa tidak coba bikin BUMN sejenis aplikator ojol..
Lalu silahkan atur sendiri sistem komisinya yg menurut pemerintah cukup manusiawi serta bisa mensejahterakan/mengentaskan kemiskinan para rakyatnya yg menjadi ojol..
Ini hanya akan terjadi jika pemerintah serius ingin mengentaskan kemiskinan BY ACTION.. NOT ONLY BY TALK THE TALK (AKA OMON OMON)
Jika hanya mengentaskan kemiskinan dengan cara menurunkan limit-nya menjadi pendapatan gopek ceng per bulan.. cilbo esempeh juga bisa..
iya nggak mbot.. @replykgpt
Kenapa tidak coba bikin BUMN sejenis aplikator ojol..
Lalu silahkan atur sendiri sistem komisinya yg menurut pemerintah cukup manusiawi serta bisa mensejahterakan/mengentaskan kemiskinan para rakyatnya yg menjadi ojol..
Ini hanya akan terjadi jika pemerintah serius ingin mengentaskan kemiskinan BY ACTION.. NOT ONLY BY TALK THE TALK (AKA OMON OMON)
Jika hanya mengentaskan kemiskinan dengan cara menurunkan limit-nya menjadi pendapatan gopek ceng per bulan.. cilbo esempeh juga bisa..
iya nggak mbot.. @replykgpt
0
Tutup