- Beranda
- Berita dan Politik
Kelompok FSMI Resah Atas Kebijakan dan Statemen Penertiban Parkir Pemkot Surabaya
...
TS
ranggadias12
Kelompok FSMI Resah Atas Kebijakan dan Statemen Penertiban Parkir Pemkot Surabaya

Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) menyatakan sikap keras terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terkait video penertiban juru parkir resmi di minimarket yang beredar luas di media sosial. Aksi penertiban tersebut dilakukan pada Jumat (13/6/2025) dan dinilai menyakiti hati masyarakat Madura.
Melalui video yang diunggah akun TikTok @SurabayaTerkiniOfficial, FSMI menyuarakan protes secara terbuka dan mengancam akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Kota Surabaya.
“Kami dari FSM akan menggelar aksi demo besar-besaran sebagai bentuk protes, peringatan terhadap Pemerintah Kota Surabaya,” ujar salah satu anggota FSMI dalam video yang dilihat redaksi beritajatim.com, Jumat (13/6/2025).
Dalam video tersebut, ia juga menilai bahwa kegaduhan justru ditimbulkan oleh pihak pemerintah kota. “Jangan hanya mengeluarkan statement Surabaya gaduh, yang membuat gaduh adalah Pemkot Surabaya,” lanjutnya.
Aksi unjuk rasa rencananya akan digelar selama lima hari, mulai Senin hingga Jumat, 16–20 Juni 2025. Dalam dokumen tuntutan yang diterima beritajatim.com, FSMI menyampaikan lima poin aspirasi utama mereka:
1. Meminta wali kota Surabaya Stop mencederai hati seluruh masyarakat Madura
2. Stop bikin kegaduhan di Kota Surabaya
3. Stop membangun pencitraan dan lebih baik Membangun Kota Surabaya dari segi Pendidikan dan Insfratruktur Kota Surabaya
4. Stop jadi tiktoker dan selebgram.
5. Stop merasa diri sebagai Raja di Kota Surabaya.
INFO LENGKAPNYA DI SINI
aldonistic dan wendless613514 memberi reputasi
2
838
45
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.5KThread•56.8KAnggota
Tampilkan semua post
walid.nak.dewi
#4
Quote:
Orang2 Madura itu salah bukan berarti pemkot pasti benar
Yang dilakukan pemkot menyegel minimarket dan menyerahkan urusan menggaji tukang parkir dsb ke minimarket itu SANGAT T0L0L
Pilihan pemkot itu cuma 2:
- merekrut para tukang parkir ini jadi pegawai tetap dengan gaji UMR tapi harus ikut aturan, dan pembayaran parkir harus non tunai
atau
- berantas tukang parkir dari ormas2 dan rekrut tukang parkir profesional dari kalangan ASN atau dari luar, digaji UMR tapi harus ikut aturan yang berlaku, pembayaran parkir non tunai langsung masuk kas pemkot & tukang parkir gak boleh terima uang dari pengendara
Minimarket harusnya lepas tangan soal parkir ini, ini kok malah jadi dibebankan ke minimarket dan minimarketnya disegel kalau gak mau merekrut tukang parkir padahal harusnya itu urusan pemerintah
aldonistic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup