- Beranda
- Liga Inggris
» [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2024/25 - Endings and Beginnings «
...
TS
viniest
» [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2024/25 - Endings and Beginnings «
![» [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2024/25 - Endings and Beginnings «](https://dl.kaskus.id/farm6.staticflickr.com/5473/10183537524_6853e895b8_o.png)
Quote:
Quote:
thebloez dan 30 lainnya memberi reputasi
25
190.2K
6K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Liga Inggris
3.5KThread•14.5KAnggota
Tampilkan semua post
Flasharpoon
#1585
🔴 KOLOM KOEZ ARRAIHAN 🔴
■LIVERPOOL DAN PERGESERAN PERSPEKTIF BISNIS DI LAPANGAN HIJAU■
Saya jadi ingat, beberapa bulan yang lalu, seusai Leverkusen menyelesaikan match away ke Anfield di UCL, Liverpool secara resmi mengundang dan mempersilahkan seluruh tim Bayer Leverkusen melakukan latihan di AXA Training, dan menggunakan semua fasilitas di dalamnya.
Kita tidak paham maknanya, yang kita tahu waktu itu, mungkin hanya utk menghormati Xabi Alonso, sang pelatih Leverkusen yang merupakan legenda Liverpool.
Tetapi, belakangan kita baru menyadari, begitulah cara Liverpool menjalani bisnis dengan menguatkan hubungan persahabatan, hubungan yang bisa mempererat ikatan emosional, sepakbola bisa didasarkan atas persahabatan bukan semata pertarungan.
Tetapi ada nilai lain yang dibingkai Liverpool adalah bahwa di masa depan Liverpool butuh ikatan emosional ini untuk berbisnis yang penuh dengan saling pengertian dan keterikatan rasa. Maka ketika Liverpool, dua tahun yang lalu memasukkan nama Frimpong dan Firtz dalam daftar pemain yang suatu saat dibeli, ada jalan yang bisa dibuka karena sudah didasarkan atas keterikatan emosional yang telah terbangun itu.
Liverpool licik? Oh tidak. Tetapi sampai sedetail itulah cara Liverpool mempersiapkan segala hal dalam mencapai tujuan. Jadi, disiapkan dulu jalan dan rutenya, perlahan tetapi intensitasnya menguat. Maka terjalinlah hubungan kuat itu. Frimpong dengan mudah di nego untuk dibeli. Lalu Firtz ini, kenapa begitu mudah Liverpool masuk race dengan mampu mengundang Firtz dan kedua orangtuanya untuk datang, dan diijinkan oleh Leverkusen, Firtz keluar klub sehari di masa libur latihan. Ini adalah hasil dari bentangan ikatan emosional yang telah terbangun.
Liverpool tidak pernah dalam hubungan di pasar bursa, berselisih paham dengan klub lain. Jika ada pesaing yang sampai "jor-joran" menawar pemain yang juga diincar Liverpool, maka Liverpool mempersilahkan klub tersebut duluan dan Liverpool mengalah. Bukan untuk kalah, tetapi itulah etika bisnis Liverpool ini dijalankan. FSG memiliki frame yang sekeras apapun arena bisnis ini, tetap dijalani dengan "smart and smooth". Ini bukan soal kalah dan menang di arena pasar bursa, tetapi soal bisnis yang lebih bernilai, beretika dan bermartabat.
Dalam perjalanannya, Liverpool tetap menghormati semua regulasi yang ditetapkan FIFA dan UEFA serta dari FA sendiri. Bahkan, yang dinilai banyak pihak bahwa Liverpool dirugikan atas keputusan wasit sekalipun, Liverpool nyaris tak pernah mengajukan protes dan banding ke FA. Menerima semua hukuman dan bahkan meminta maaf secara terbuka.
Jadi, masalah pasar bursa yang kini tengah kembali membara menjelang berakhirnya musim ini, Liverpool tetap dengan cara elegan melakukan pendekatan dan action. Frimpong adalah contoh bagaimana pendekatan yang "smart and smooth" Liverpool mampu menjadikan si pemain tidak mau melihat tawaran klub lain. Tetapi langsung memilih Liverpool.
Kembali menyoal pendekatan Liverpool ke Florian Wirtz (FW) adalah bagian dari cara Liverpool ingin mengubah cara pandang bisnisnya yang paling mendasar. Tidak radikal tetapi Liverpool ingin keluar dan beranjak dari zona nyaman mereka selama ini. Mo. Salah dan Van Dijk, kontrak mereka diperpanjang bahkan dengan tetap menaikkan gaji mereka secara signifikan, padahal usia keduanya sudah melewati ambang batas psikologis bisnis Liverpool yaitu usia 30 tahun. Liverpool tetap berani mengambil langkah tersebut. Liverpool berani meninggalkan keyakinan dan logika bisnis yang mereka anggap benar dalam belasan tahun terakhir ini.
Liverpool akhirnya dengan gagah berani mengundang FW dan keluarganya dengan menyediakan pesawat jet pribadi dan hanya bicara 1 jam lebih di bandara Blackpool, mengemukakan keseriusan mereka untuk merekrut FW bila FW dan keluarga sudah mengijinkan FW berkarir di EPL. Liverpool akan membayar semua harga dan biaya yang dibutuhkan untuk FW ke Liverpool. Hanya 2 poin besar itu yang disampaikan.
Lalu, apa yang sesungguhnya yang ingin disampaikan dan diberitahu Liverpool kepada dunia tentang ini? Liverpool ingin dunia dan siapapun tahu bahwa Liverpool sudah cukup lama menempatkan FW dalam daftar pemain yang suatu saat harus direkrut. Lalu berani mengundang FW dan meyakinkan keluarganya bahwa Liverpool akan memenuhi harga dan semua biaya, ini menunjukkan bahwa Liverpool adalah klub yang sangat sehat dalam menajemen keuangan, klub yang sangat layak untuk tujuan bisnis secara global serta tetap menjadi klub yang hebat sampai saat ini.
Disisi lain, Liverpool berani menantang harga pemain diatas 100 juta adalah bentuk pesan yang jelas bahwa Liverpool berani beranjak dari zona nyaman mereka untuk meninggalkan stigma mereka selama ini bahwa harga 100 juta pound hanya untuk satu pemain tidak akan masuk dalam logika bisnis Liverpool. Mereka bertarung dengan prinsip dasar bisnis mereka.
Dalam soal FW sangat berbeda situasinya ketika saat Liverpool menawar Ceicedo beberapa musim yang lalu. Saat itu Liverpool masuk race perburuan setelah Ceicedo menandatangani prakontrak di bulan Mei, sementara Liverpool masuk di awal bulan Juli. Artinya Liverpool terlambat masuk race dan terlambat melakukan action awal. Sehingga Liverpool waktu itu dinilai banyak pihak, ingin enaknya sendiri. Klub lain yang sudah berbulan-bulan bekerja, Liverpool ingin memotong jalur di akhir race. Artinya Ceicedo benar dan bersikap profesional, dia sudah berkomitmen dengan Chelsea jauh sebelum Liverpool memberikan tawaran.
Dalam konsep FW ini Liverpool memulai dari sangat awal, sudah sejak 2 tahun yang lalu kabarnya membangun komunikasi yang intens dengan Leverkusen lewat Xabi Alonso juga. Jadi, menyediakan pesawat jet pribadi itu bukan secara tiba-tiba, jadi pertemuan di Blackpool itu memang sudah dirancang sejak awal dan lama.
Semuanya masih sebuah proses yang panjang. Ini bukan siapa akhirnya yang dipilih FW. Klub manapun nanti yang dipilih FW untuk dia berlabuh, itu lebih dominan pada pilihan si pemain, bukan kehebatan yang gemilang dari si klub tersebut. Ini tentang pilihan FW. Tetapi dari perjalanan cerita saga FW ini, kita jadi paham bagaimana Liverpool telah mengubah mindset bisnisnya, walau tetap sangat cerdas. Liverpool beranjak meninggalkan banyak prinsip yang selama ini dianutnya dan dianggapnya mutlak benar. Gaji Mo. Salah dan Van Dijk adalah gambaran bahwa Liverpool juga akan mengubah struktur gaji pemain secara perlahan dan terukur. Liverpool tidak akan gegabah, tetapi tetap dengan perhitungan yang cerdas dalam menjalani bisnis sepakbola yang keras ini.
Liverpool dengan gagah berani melangkah dan membuat lompatan besar dalam bisnis ini. Lihat saja nilai total klub Liverpool ini. Tahun 2015 klub Liverpool dinilai hanya seharga 1 milyar poundsterling. Tetapi dalam 10 tahun ini, terjadi lompatan besar yaitu tahun 2025 ini nilai klub Liverpool mencapai nilai 6 milyar poundsterling. Sebuah lompatan besar dalam 10 tahun Liverpool dari masa Jurgen Klopp dan kini era Arne Slot, secara bisnis ini adalah gambar jelas Liverpool adalah salah satu klub paling gemilang di dunia dalam 10 tahun terakhir.
Jadi memang benar, Saya dan Anda berada di klub yang sehebat itu : LIVERPOOL FC ❤️
#YNWA
#KoezArraihanHL
#Jkt16Mei25
■LIVERPOOL DAN PERGESERAN PERSPEKTIF BISNIS DI LAPANGAN HIJAU■
Saya jadi ingat, beberapa bulan yang lalu, seusai Leverkusen menyelesaikan match away ke Anfield di UCL, Liverpool secara resmi mengundang dan mempersilahkan seluruh tim Bayer Leverkusen melakukan latihan di AXA Training, dan menggunakan semua fasilitas di dalamnya.
Kita tidak paham maknanya, yang kita tahu waktu itu, mungkin hanya utk menghormati Xabi Alonso, sang pelatih Leverkusen yang merupakan legenda Liverpool.
Tetapi, belakangan kita baru menyadari, begitulah cara Liverpool menjalani bisnis dengan menguatkan hubungan persahabatan, hubungan yang bisa mempererat ikatan emosional, sepakbola bisa didasarkan atas persahabatan bukan semata pertarungan.
Tetapi ada nilai lain yang dibingkai Liverpool adalah bahwa di masa depan Liverpool butuh ikatan emosional ini untuk berbisnis yang penuh dengan saling pengertian dan keterikatan rasa. Maka ketika Liverpool, dua tahun yang lalu memasukkan nama Frimpong dan Firtz dalam daftar pemain yang suatu saat dibeli, ada jalan yang bisa dibuka karena sudah didasarkan atas keterikatan emosional yang telah terbangun itu.
Liverpool licik? Oh tidak. Tetapi sampai sedetail itulah cara Liverpool mempersiapkan segala hal dalam mencapai tujuan. Jadi, disiapkan dulu jalan dan rutenya, perlahan tetapi intensitasnya menguat. Maka terjalinlah hubungan kuat itu. Frimpong dengan mudah di nego untuk dibeli. Lalu Firtz ini, kenapa begitu mudah Liverpool masuk race dengan mampu mengundang Firtz dan kedua orangtuanya untuk datang, dan diijinkan oleh Leverkusen, Firtz keluar klub sehari di masa libur latihan. Ini adalah hasil dari bentangan ikatan emosional yang telah terbangun.
Liverpool tidak pernah dalam hubungan di pasar bursa, berselisih paham dengan klub lain. Jika ada pesaing yang sampai "jor-joran" menawar pemain yang juga diincar Liverpool, maka Liverpool mempersilahkan klub tersebut duluan dan Liverpool mengalah. Bukan untuk kalah, tetapi itulah etika bisnis Liverpool ini dijalankan. FSG memiliki frame yang sekeras apapun arena bisnis ini, tetap dijalani dengan "smart and smooth". Ini bukan soal kalah dan menang di arena pasar bursa, tetapi soal bisnis yang lebih bernilai, beretika dan bermartabat.
Dalam perjalanannya, Liverpool tetap menghormati semua regulasi yang ditetapkan FIFA dan UEFA serta dari FA sendiri. Bahkan, yang dinilai banyak pihak bahwa Liverpool dirugikan atas keputusan wasit sekalipun, Liverpool nyaris tak pernah mengajukan protes dan banding ke FA. Menerima semua hukuman dan bahkan meminta maaf secara terbuka.
Jadi, masalah pasar bursa yang kini tengah kembali membara menjelang berakhirnya musim ini, Liverpool tetap dengan cara elegan melakukan pendekatan dan action. Frimpong adalah contoh bagaimana pendekatan yang "smart and smooth" Liverpool mampu menjadikan si pemain tidak mau melihat tawaran klub lain. Tetapi langsung memilih Liverpool.
Kembali menyoal pendekatan Liverpool ke Florian Wirtz (FW) adalah bagian dari cara Liverpool ingin mengubah cara pandang bisnisnya yang paling mendasar. Tidak radikal tetapi Liverpool ingin keluar dan beranjak dari zona nyaman mereka selama ini. Mo. Salah dan Van Dijk, kontrak mereka diperpanjang bahkan dengan tetap menaikkan gaji mereka secara signifikan, padahal usia keduanya sudah melewati ambang batas psikologis bisnis Liverpool yaitu usia 30 tahun. Liverpool tetap berani mengambil langkah tersebut. Liverpool berani meninggalkan keyakinan dan logika bisnis yang mereka anggap benar dalam belasan tahun terakhir ini.
Liverpool akhirnya dengan gagah berani mengundang FW dan keluarganya dengan menyediakan pesawat jet pribadi dan hanya bicara 1 jam lebih di bandara Blackpool, mengemukakan keseriusan mereka untuk merekrut FW bila FW dan keluarga sudah mengijinkan FW berkarir di EPL. Liverpool akan membayar semua harga dan biaya yang dibutuhkan untuk FW ke Liverpool. Hanya 2 poin besar itu yang disampaikan.
Lalu, apa yang sesungguhnya yang ingin disampaikan dan diberitahu Liverpool kepada dunia tentang ini? Liverpool ingin dunia dan siapapun tahu bahwa Liverpool sudah cukup lama menempatkan FW dalam daftar pemain yang suatu saat harus direkrut. Lalu berani mengundang FW dan meyakinkan keluarganya bahwa Liverpool akan memenuhi harga dan semua biaya, ini menunjukkan bahwa Liverpool adalah klub yang sangat sehat dalam menajemen keuangan, klub yang sangat layak untuk tujuan bisnis secara global serta tetap menjadi klub yang hebat sampai saat ini.
Disisi lain, Liverpool berani menantang harga pemain diatas 100 juta adalah bentuk pesan yang jelas bahwa Liverpool berani beranjak dari zona nyaman mereka untuk meninggalkan stigma mereka selama ini bahwa harga 100 juta pound hanya untuk satu pemain tidak akan masuk dalam logika bisnis Liverpool. Mereka bertarung dengan prinsip dasar bisnis mereka.
Dalam soal FW sangat berbeda situasinya ketika saat Liverpool menawar Ceicedo beberapa musim yang lalu. Saat itu Liverpool masuk race perburuan setelah Ceicedo menandatangani prakontrak di bulan Mei, sementara Liverpool masuk di awal bulan Juli. Artinya Liverpool terlambat masuk race dan terlambat melakukan action awal. Sehingga Liverpool waktu itu dinilai banyak pihak, ingin enaknya sendiri. Klub lain yang sudah berbulan-bulan bekerja, Liverpool ingin memotong jalur di akhir race. Artinya Ceicedo benar dan bersikap profesional, dia sudah berkomitmen dengan Chelsea jauh sebelum Liverpool memberikan tawaran.
Dalam konsep FW ini Liverpool memulai dari sangat awal, sudah sejak 2 tahun yang lalu kabarnya membangun komunikasi yang intens dengan Leverkusen lewat Xabi Alonso juga. Jadi, menyediakan pesawat jet pribadi itu bukan secara tiba-tiba, jadi pertemuan di Blackpool itu memang sudah dirancang sejak awal dan lama.
Semuanya masih sebuah proses yang panjang. Ini bukan siapa akhirnya yang dipilih FW. Klub manapun nanti yang dipilih FW untuk dia berlabuh, itu lebih dominan pada pilihan si pemain, bukan kehebatan yang gemilang dari si klub tersebut. Ini tentang pilihan FW. Tetapi dari perjalanan cerita saga FW ini, kita jadi paham bagaimana Liverpool telah mengubah mindset bisnisnya, walau tetap sangat cerdas. Liverpool beranjak meninggalkan banyak prinsip yang selama ini dianutnya dan dianggapnya mutlak benar. Gaji Mo. Salah dan Van Dijk adalah gambaran bahwa Liverpool juga akan mengubah struktur gaji pemain secara perlahan dan terukur. Liverpool tidak akan gegabah, tetapi tetap dengan perhitungan yang cerdas dalam menjalani bisnis sepakbola yang keras ini.
Liverpool dengan gagah berani melangkah dan membuat lompatan besar dalam bisnis ini. Lihat saja nilai total klub Liverpool ini. Tahun 2015 klub Liverpool dinilai hanya seharga 1 milyar poundsterling. Tetapi dalam 10 tahun ini, terjadi lompatan besar yaitu tahun 2025 ini nilai klub Liverpool mencapai nilai 6 milyar poundsterling. Sebuah lompatan besar dalam 10 tahun Liverpool dari masa Jurgen Klopp dan kini era Arne Slot, secara bisnis ini adalah gambar jelas Liverpool adalah salah satu klub paling gemilang di dunia dalam 10 tahun terakhir.
Jadi memang benar, Saya dan Anda berada di klub yang sehebat itu : LIVERPOOL FC ❤️
#YNWA
#KoezArraihanHL
#Jkt16Mei25
ayahfatih dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
![» [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2024/25 - Endings and Beginnings «](https://dl.kaskus.id/farm9.staticflickr.com/8413/10183625004_80e70c9c0f_o.gif)

![» [L4US] Liverpool Forum Kaskus - Season 2024/25 - Endings and Beginnings «](https://dl.kaskus.id/farm4.staticflickr.com/3781/10183788246_bdaf3ba10f_o.gif)
:

