Kaskus

Story

cimotcuplisAvatar border
TS
cimotcuplis
Masih yang terindah
Hai semua, kenalin namaku Cimot. Aku laki-laki paruh baya yang sekitar sebulanan ini sering teringat satu nama dari masa lalu. Diusiaku saat ini akan sangat sulit menceritakan hal-hal seperti ini pada orang lain yang ku kenal. Apalagi sama istriku, wah bisa ......... Jadi kepikiran nulis disini tanpa harus khawatir tentang identitas asliku. Sekedar meringankan bebanku yang mungkin merindukan seseorang dari masa laluku. Dan karena aku sudah lama sekali tidak berinteraksi disini (kalau ga salah ingat terakhir tahun 2009 dengan akun lama) mungkin bila nanti ada rule yang terlanggar secara tidak sengaja aku minta maaf.


Yogyakarta, beberapa bulan setelah gempa 2006.


Tok.....tok.....tok.....
"Neng"
"Neng"
"Neneng"

Aku mengetuk pintu kost Neneng pagi itu, ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan tentang masalah perkuliahan tentunya. Namun tak ada sahutan dari dalam kamar. Oh iya pada tahun itu aku masuk tahun ke 3 kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogya. Karena dari dalam kamar hening tidak ada balasan dari panggilanku aku pun berinisiatif untuk menanyakan keberadaan Neneng ke penghuni kost lainnya.

"Permisi"

Sapaku dengan sangat hati-hati takut mengganggu seseorang yang tak kukenal di dalam kamar samping kamar Neneng.

"Ya"

Jawabnya lembut, seraya mulai membuka pintu kamar yang memang tidak tertutup sempurna. Setelah itu keluar cewe manis dengan sedikit kaget dan malu-malu.

"Maaf, apa Neneng ada? Ini agak lama aku panggil panggil ga nyaut"

"Mas-nya mas Cimot ya? Neneng tadi berangkat agak pagi, oh iya tadi dia nitip ini dan pesan kalau mas Cimot nyari tolong kasih ini" katanya sambil mengulurkan beberapa lembar kertas berisi bahan kuliah kami.

"Iya, kenalin aku Cimot. Baru ya disini? Aku belum pernah ketemu kamu soalnya."

"Kenalin saya N mas. Iya mas, saya baru masuk tahun ini."

"Makasih ya"

"Sama-sama mas"

Itulah pertemuan pertamaku dengannya. Ga ada yang istimewa bagiku karena memang tujuanku ketemu si Neneng. Maklum zaman itu aku hanya tau kuliah dan kuliah saja tidak ada yang lain dalam pikiranku.

-=-=-=-=-=-=-=-

Sorenya Neneng datang kekostanku.

"Mot, piye? Isa bantuin aku ga belajar part sik tak titip tadi pagi?"

"Isa, tapi konsisten ya. Aku ga mau bantuin kalau kamunya orak konsisten. Buang waktu buang tenaga. Masih nyandak lah waktu kita buat ngulik karya ini. Sak jane ya ora angel. Yang penting konsisten. Sama traktir makan yo, 3 hari wae 😂"

"Ok pak AsDos. Eh Mot. Tadi ketemu N piye? Piye????? 🤭😏"

"Piye apane?"

"Tadi pas aku balik N langsung dateng ke tempatku. Kayanya kok semangat banget pingin tau tentang kamu"

"Ah. Apa iyok"

"Dia nitip salam loh ke kamu. Cieeeee" 🤭

"Oh, iyo ta? Eh salah alamat kali salam e 😂"


Saat itu sekali lagi aku tidak pernah berfikir lain selain masalah perkuliahan. Jadi hal-hal semacam ini aku anggap angin lalu. Dan kebetulan saat itu aku telah memiliki komitmen dengan seseorang. Sebut saja R, teman SMA ku.

-=-=-=-=-=-=-

"Bang Cimot, sini bang ada makanan dateng 😂. Buruan gih, seger nih."

Salah satu teman satu kostku sebut saja RA siang itu teriak teriak memanggilku dari teras depan kost. Namanya anak kost zaman itu, kalau ada yang dateng bawain makanan wah jadi rame banget. Kostku bukanlah kost mewah, kost bertipe rumah lama dengan 11 kamar. Kamarku berada di pojok belakang dekat pintu keluar ke arah kamar mandi. Mendengar temanku teriak-teriak ada makanan akupun semangat keluar ke teras. 🤣

"Eh, N. Sama siapa kesini? Udah lama?" Sampai teras aku kaget ternyata sudah ada N duduk bareng teman-teman kost lain.

"Barusan mas, tadi jalan-jalan ke depan lihat ada buah seger-seger banget. Jadi pingin makan cuma kalau sendiri kayanya ga asik makannya aku bawa kesini biar bisa makan rame-rame"

"Wih makasih ya"

Aku kemudian duduk disebelah N karena tempat duduk lain sudah dipakai. Yang akhirnya aku tau teman-teman kostku memang sengaja ngasih aku duduk ditempat itu. Kami makan sambil ngobrol bareng anak-anak kost lain.

"Aku pamit dulu ya udah sore nih" ucap N berpamitan.

"Makasih ya N, bang tolong anterin N balik gih. Kasian kalau jalan sendiri" ucap A salah satu temen kost ku sambil senyum melirikku.

Akupun mengantar N balik ke kost nya. Kost kami tidak terlalu berjauhan. Untuk menghilangkan rasa canggung aku ajak ngobrol N.

"N ambil jurusan apa disini?"

"Jurusan F mas, sebenarnya aku dulu ga ada niat masuk sini tapi ayah saranin aku kesini. Sebenarnya aku ga tertarik kuliah disini."

"Ga nyoba berfikir ulang? Mumpung masih belum mulai masuk kuliah."

"Itu dulu mas. Kayanya sekarang aku jadi tertarik untuk lanjut disini. Suasananya bikin aku nyaman."

"Oh ya Neneng di kost ga? Mau sekalian ketemu nanti."

"Tadi siang waktu aku berangkat kayanya ada mas. Mas aku boleh tanya ga? Tapi jangan marah ya."

"Iya, gimana?"

"Mas pacaran sama Neneng ya?"

"Enggak kami ga punya hubungan seperti itu. Banyak yang ngira hubungan kami seperti itu termasuk pemilik kost kalian. Ya memang kami sering pergi bareng, praktik dikampus sampai larut malam, cuma ya sekedar urusan kuliah. Aku anggap dia adikku cewe. Kenapa?"

"Oh. Ga papa"

Saat kami sampai di depan kost ternyata Neneng ada di teras kost mereka.

"Lho Mot, wis mbok gondol wae anak e uwong" 😂

"Ora yo, iki mau tas teka dolan di kost ku. Aku mik ngeterke mulih ndene"

"Awas nek mbok gondol ga dibalikke pulang, tak sunati kowe"

"Ora-ora 🤣"

Kami bertiga pun tertawa. Agak lama aku main di kost dia sore itu. Dari situ aku tau kalau N berasal dari kota S. Mulai dari sini aku sedikit merasa tertarik dengan N, dia ternyata asik dan baik.


-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Aku terbangun mendengar HP ku berdering, Ya tengah malam menjelang dini hari biasa R meneleponku dari negeri seberang. Kami LDR sejak dia ada tugas ke negara tetangga. Saat itu kita sering manfaatin promo telepon lepas tengah malam untuk menghemat pengeluaran komunikasi. Ya maklum lah aku posisi kuliah dia kerja dan ini komunikasi antar negara yang saat itu biayanya hufttttt.

"Mot, udah tidur ta?"

"Iya ini tadi baru bangun. Gimana sehatkan? Lagi dimana ini? Ngapain aja hari ini?"

"Aku baru balik nih, dapet sift sore hari ini. Capek Mot, kangen"

"Ya kalau kangen pulang lah" 🤣

"Pingin, cuma kontrakku masih 1 tahun lagi. Sabar ya. Besok aku libur, boleh ga aku main bareng temen-temen? Ada konser X di K. Boleh ya."

"Boleh, jaga diri baek-baek ya. Aku nungguin kamu disini. Konser malem apa siang? Hati-hati ya. Aku tau disana aman, meski gitu kalau konsernya malem jangan malem-malem pulangnya."

"Siang kok. Iya sayang. Makasih ya."

"Ya udah kamu istirahat dulu, jaga diri baik-baik ya, jaga kesehatan. I love you"

"Masih kangen"

"Mulih o nek kangen" 🤣

"Sabar ya 1 tahun lagi."

"Iya. Aku sabar nunggu kamu pulang kok. Istirahat ya"

"Kamu juga ya. I love you"

"Love you to"

Tak banyak yang kami obrolkan waktu itu. R saat itu dapat tugas di negara tetangga kalau ga salah sekitar 2 tahun.

Tilulit....tilulit....tilulit
Ada pesan sms masuk dari nomor tidak dikenal.

"Assalamualaikum mas. Maaf mengganggu aku tadi minta nomor mas sama Neneng. Tolong simpan ya nomorku. N."

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Hampir tiap hari N main kekostan, bawa makanan. Kita makan bareng-bareng satu kos. Wah beneran kaya kedatangan dewi penolong. Yap. Makanan gratis adalah kemewahan bagi kami para mahasiswa saat itu.

"N kita jadi ga enak kalau tiap kamu sini bawa makanan banyak gini"

"Gapapa lagi mas Cimot, di kost ku sepi. Asik makan disini bareng-bareng. Rame."

"Iya tapi kan kita jadi ga enak"

"Iya N kita enak tapi jadi ga enak" celetuk RA sambil ngunyah

"Gapapa bang, aku seneng bisa sering kesini" ucapnya dengan wajah sedikit memerah.

Si I teman seangkatan N yang juga tinggal di kost ku nimpali "Iya seneng ketemu anu, terus aja sini tiap hari" 🤣

Tambah merahlah muka N.

-=-=-=-=-=-=-=-=


"Ass. Ms aq td k kos ms ga da. Q ttp cmln d bg RA, nnt d mkn y. Hti2 jgn lp mkn y."

Kira-kira begitu isi sms N waktu itu. Beberapa kali saat N datang ke kost aku memang pas ga ada. Selain kuliah saat itu aku juga ikut mengajar ekstrakulikuler di beberapa sekolah di Yogya kadang juga lanjut kasih privat malamnya. Dari tahun ke 2 aku memang sudah mulai nyambi kerja part time. Selain itu untuk salah satu mata kuliah praktek aku juga kadang menggantikan Dosen pengampu saat berhalangan datang.

"Y mksh. Km dah mkn?"

"Udh ms td brng bg RA"

"Tar mlm ada wkt g?"

"G ms gmn?"

"Tar mlm jln mkn y, gnti q yg traktr"

"Mau ms. Jm brp?"

"Nnt q tlp sls ngajr"
"Oc"

Hari itu aku berencana gantian ngajak N makan bareng. Kalau orang Jawa bilang ya pekewuh kalau dikasih tapi ga gantian. Sejak itu kami jadi sering kontak lewat HP meski ya kalau pas aku ga ada kegiatan pasti selalu ketemu karena dia sering banget datang ke kost apa lagi kalau tau aku libur.

"halo"

"Ya"

"Nanti jam 8 an sibuk ga?"

"Enggak mas aku ga ada kegiatan malam ini"

"Makan yuk tapi deket kosan aja gimana?"

"Ok mas"

"Nanti aku jemput ke kost mu ya"

"Iya mas"

"Ya udah ya, aku lanjut lagi"

"Iya mas, hati-hati ya"

"Iya. Makasih ya."

Malam itu selesai ngajar aku langsung ke kost N, kita jalan kaki nyari tempat makan di dekat kost. Ya karena memang sebenere ga punya uang lebih sih buat bawa ke tempat makan yang lumayan. 😅

"N mau makan apa?"

"Mas mau makan apa?"

"Nasgor aja, kamu?"

"Sama aja mas"

"Pedes ga? Minum apa?"

"Ga pedes sama es teh aja"

"Pak Nasgor 2 ga pedes sama es teh 2 ya."
"N gimana kuliah? Asik ga?"

"Ga nyangka ya kuliah disini ternyata asik. Cuma ya tugasnya banyak, banyak praktek. Capek 😄."

"Ya memang disini gitu, nanti semester atas lebih asik lagi" 🤣

Ya begitulah obrolan kami datar-datar saja. Sampai tetiba HP ku berdering. R telfon saat itu.

"Ya, Halo"

"Yang kangen, udah makan belum? Lagi dimana?"

"Iya aku juga, ni lagi makan bareng temen. Kamu udah makan belum? Udah pulang?" Aku melirik N dan kasih kode mau terima telepon di luar warung makan.

R telepon agak lama, seperti biasa ngungkapin betapa dia kangen pingin pulang juga minta ijin mau jalan sama temennya. Saat balik ke dalam warung pesanan kami sudah siap tapi N belum mulai makan. Raut wajahnya sedikit berubah.

"N kok ga makan duluan?"

"Aku nunggu mas Cimot, yuk makan. Tadi cewe mas ya yang telfon?"

"Yuk, iya. Maaf ya"

"Lho maaf kenapa?"

"Maaf jadi bikin kamu nungguin aku selesai telfon sampai makanan dingin"

Selesai makan saat perjalan pulang kami lebih banyak diam. N yang biasanya terlihat ceria dan rame sedikit agak berubah juga raut mukanya. Sampai di kost aku mampir sebentar tempat Neneng ngobrol sebentar sekalian kasih nasgor buat dia. Biasanya N ikut ngobrol saat aku main tempat Neneng cuma kali ini ga. Tadi begitu sampai kost dia hanya bilang makasih trus pamit mau istirahat.

"N mbok apakke Mot? Biasane melu jagongan kene"

"Gur tak jak mangan tok, yakin ga tak apa-apake. Ra cocok karo panganane bek e nek ra yo kesel. Lah biarin leren."

"Awas nek sampe mbok macem-macem, tak ajar koe"

"Ora-ora 😂"

"Bocahe nunggu koe kate magrib mau, mulih dolan mbek koe dadi meneng wae. Wo cah pekok."

Setelah kejadian malam itu N ga lagi main ke kost, hanya sesekali sms menanyakan kabar.






https://m.kaskus.co.id/show_post/680...816740009bf5d/

https://m.kaskus.co.id/show_post/680...7c0c12003cc92/

https://m.kaskus.co.id/show_post/680...f7764760b5de3/

https://m.kaskus.co.id/show_post/680...e14c5cc02cd44/

https://m.kaskus.co.id/show_post/680...714bc5a050ed2/


https://m.kaskus.co.id/show_post/680...41c33a20dc338/

https://m.kaskus.co.id/show_post/680...05686ed0982ab/

https://m.kaskus.co.id/show_post/681...ad95ddd0291d1/

https://m.kaskus.co.id/show_post/681...ee965c90efa0f/

https://m.kaskus.co.id/show_post/681...0bb37c50cef4e/

https://m.kaskus.co.id/show_post/682...231b7280fc3e8/

https://m.kaskus.co.id/show_post/682...ff9122308f822/

https://m.kaskus.co.id/show_post/682...df1434f022296/

https://m.kaskus.co.id/show_post/682...f0e5fa10219e7/

https://m.kaskus.co.id/show_post/683...01d984e06dc9c/

https://m.kaskus.co.id/show_post/683...6e67ecc043620/

https://m.kaskus.co.id/show_post/684...89474240a8acf/

https://m.kaskus.co.id/show_post/684...c00f24b0c2089/

https://m.kaskus.co.id/show_post/685...d092e8708de77/

https://m.kaskus.co.id/show_post/685...5625ac40388c3/

https://m.kaskus.co.id/show_post/686...a9256b60d9f54/

https://m.kaskus.co.id/show_post/687...cfc1c95059261/

https://m.kaskus.co.id/show_post/687...2de7ef004cbce/

https://m.kaskus.co.id/show_post/687...dd24e010c94d4/

https://m.kaskus.co.id/show_post/687...7455f33035b20/

https://m.kaskus.co.id/show_post/688...02e47ff0421e6/

https://m.kaskus.co.id/show_post/688...95ed1680d7af3/

https://m.kaskus.co.id/show_post/68a...b8301af008b28/

https://m.kaskus.co.id/show_post/690...342abfe01675c/
Diubah oleh cimotcuplis 28-10-2025 19:39
0
22.5K
62
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
KASKUS Official
23KThread38.9KAnggota
Tampilkan semua post
cimotcuplisAvatar border
TS
cimotcuplis
#13
Setiap individu memiliki cara masing-masing untuk mempersepsikan segala hal yang mereka temui. Persepsi yang terbagun dalam fikirannya pun akan sangat beragam tergantung dari mana perspektif yang mereka ambil. Tentu saja hal ini sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang dan yakini. Dengan menulis sebagian masa laluku disini aku sadar kedepannya akan banyak persepsi tentangku. Mungkin juga penghakiman terhadapku. Aku sudah siap dengan segala konsekuensi yang muncul kemudian, termasuk persepsi yang terbagun pada masing-masing individu yang membaca tulisanku terhadapku.

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-

Saat aku membuka mata, N sudah tidur dalam pelukanku. Aku tak ingat berapa lama aku tertidur, yang ku tau hari sudah mulai gelap.

Mengamati setiap detail wajahnya membuatku tanpa sadar membelai rambut dan wajahnya. Aku tidak mau bohong jika saat itu aku sangat menyayanginya. Tak berapa lama N terbangun. Saat kami saling menatap aku merasakan gemuruh dalam dadaku. Entah berapa lama kami berada pada posisi ini. Hingga kami tersadar saat terdengar suara ketukan dari luar. Kami segera bangun dan merapikan diri.

"Iya sebentar" N menjawab ketukan dari luar sambil membuka pintu kamar.

"Cimot masih disini?" Tanya Neneng sambil melongokkan mukanya ke dalam kamar lewat pintu yang sedikit terbuka.

"Wo lha cah edian, tak golekki jebul malah angrem nang kene" (dasar orang gila, ku cari kemana-mana malah ternyata ada disini). ucapnya ketika melihatku sedang duduk di dalam kamar.

"Piye neng?" (Gimana Neng?)Tanyaku sambil melangkah keluar.

"Raupo sik kana, ben seger. Rupamu wis kaya gombal." (Cuci muka sana, biar seger. Mukamu sudah kaya kain lap).

Aku bergegas ke kran depan kamar untuk cuci muka.

"Piye?" Tanyaku lagi

"Kamu masih ingat event Pontianak? Nah mas G tadi ngabari kalau anak-anak yang kemarin ikut kesana dapat kesempatan ke Beijing pertengahan bulan depan. Kamu tadi dihubungi mas G ga bisa. Karena waktu sudah mepet jadi nek bisa jangan nolak, cari gantinya sulit. Kamu itu Hp yo ndadak dipateni barang, malah gur ngrepoti. Gur mboja mbojo wae."

Kalau sudah Neneng sudah begitu aku ga berani jawab. Cuma bisa nyengir denger omelannya.

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-

"Mas mau ikut?"

"Menurutmu gimana?"

"Kok aku?"

Aku diam menunggu reaksinya.

"Terserah mas aja."

"Aku nanti coba cari pengganti saja"

"Kalau ga dapat?"

"Terpaksa berangkat, kamu gapapa kan?"

"Gapapa" jawabnya pelan.

Saat itu sekali kita mulai ikut event biasanya akan terus ada event lain mengikuti. Hal seperti inilah yang membuatku lebih memilih mengajar dari pada manggung.

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-

"Iki aku oleh mundur ga Neng?" (Ini aku boleh mengundurkan diri ga Neng).

"Ga isa ki Mot, kabeh wis di siapke. Koe ngerti kan iki nang Beijing uduk nang Mbantul? Okeh sik pingin melu ga isa, iki awakmu kari mangkat we owel. Malah gur ngrepoti" (Ga bisa Mot, Semua sudah disiapkan. Kamu tahukan ini mau ke Beijing bukan ke Bantul? Banyak yang ingin ikut aja ga bisa masuk, ini kamu tinggal berangkat aja ribet. Malah merepotkan.)

"Ya maaf. Aku ga tega ninggalin N."

"Lha emang kita mau kemana? Wong ya cuma bentar 2 sampai 3 minggu aja. Wis talah ga usa menye-menye. Kasmaran yo kasmaran tapi ojo ngrepoti"

"Oh lha lambenya. 😆. Ya wis tapi bar iki wis ya aku ga ikut lagi".

"Karepmu. Emang bar iki ijih onok maneh ta sik pingin ngajak kamu lagi? Rasah GR."

"Haha. Iya ya. Aku minta tolong bisa Neng."

"Apa? Arep ngrepoti lagi? Ndang sisan sik okeh." (Apa? Mau merepotkan lagi? Buruan sekalian yang banyak). Ujarnya sambil tertawa.

"Kamu kan banyak kenalan anak baru, kira-kira ada gambaran yang bisa tak mintain tolong pegang kerjaanku pas kita pergi nanti?"

"Onok aja khawatir. Lanang wae ya. (Cowo aja ya). Nek hubungan karo wong wedok kamu pasti ujunge mesti bakal ngrepoti." ( kalau berhubungan dengan cewe kamu ujungnya bakal malah tambah merepotkan). 😂

Mulut Neneng ini kalau ngomong memang nampol cuma banyak benernya. 🤣

-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=--=-

Seminggu sebelum berangkat kusempatkan kembali kekampung kasih kabar orang rumah sekalian pamitan.

"Ya ra papa mas dinggo pengalaman. Kabeh wis disiapke kampus to?" (ya gapapa mas buat pengalaman, semua sudah disiapkan kampus?).

"Sampun pak kantun berangkat mawon" (sudah pak nanti tinggal berangkat saja)

Sore itu aku ngobrol bareng bapak di teras.

"Mas apa R nate nusul neng Yojo" (Mas apa R pernah nyusul ke Yogya). Ujar ibu dari belakang membawa minuman untuk kami.

"Mboten niku buk, lha pripun?" (Enggak itu bu, lha bagaimana?)

Bapak dan ibu saling berpandangan kemudian ibuku bercerita R tidak jadi menikah setelah kami berpisah. Pihak Laki-laki tiba-tiba membatalkan pernikahan mereka. Setelah kejadian itu R pergi entah kemana. Keluarga R curiga aku membawa kabur R. Bahkan keluarga R sempat datang ke rumah mengira keluargaku menyembunyikannya. Mereka berencana mencariku ke Yogya. Hanya saja mereka tidak jadi mencariku karena tau saat itu aku sakit dan R tidak bersamaku.

"Tapi tenan to mas R ora nyusul neng Yojo? Soale pas mas lara kae keluarga ne R arep nggoleki neng Yojo. Cuma pas ngerti mas lara, R ga mungkin ana nang kana pikir e. Mula ora sida marani nang Yojo. Dikirane mas nggowo mlayun R". (Tapi beneran kan R ga nyusul ke Yogya? Karena waktu mas sakit itu keluarga R mau nyari ke Yogya. Dikiranya mas bawa lari R. Cuma saat tau mas sakit mereka urung ke Yogya karena mereka pikir R ga mungkin disana)

"Saestu mboten niku buk. Lho trus R sak niki ten pundi buk?" (Beneran tidak bu. Trus R sekarang dimana?) Tanyaku khawatir.

"Ora ana sik ngerti. Cuma ibu krungu kabar R tau ngubungi mbak yu ne. Mbak yu ne crita nek R bali neng M".(Ora ana sik ngerti. Cuma ibu pernah dengar kabar R pernah hubungi kakaknya. Kakaknya bilang R balik ke M)

"Kula malah blas mboten nate dihubungi malih" (saya malah ga pernah dihubungi lagi) ujarku.

"Ya wis. Ora papa. Bapak ibu wingi malah khawatir nek mas mlayu karo R. Isa dawa urusane. Nek ternyata ora ya alhamdulilah." (Ya sudah. Gapapa. Bapak dan ibu kemarin takut kamu nekat bawa kabur R. Bisa panjang urusannya. Kalau ternyata tidak ya alhamdulilah).

"Ngapunten nggih pak buk malah dados ndamel khawatir" (maaf ya pak buk malah bikin khawatir)

"Ra papa. Eh piye kabare kancamu sik sok nunggoni pas lara kae?" (Gapapa. Gimana kabar temanmu yang sering nunggu kamu waktu sakit?)

"Alhamdulilah sae buk. Wingi nika titip salam kagem bapak kalih ibuk" ( alhamdulilah baik bu. Kemarin itu nitip salam buat bapak sama ibu)

"Ora mbok ajak dolan rene?" (Ga kamu ajak main ke sini?)

"Mboten buk, tasih katah tugas."(enggak bu, masih banyak tugas).

Aku kaget sekaligus khawatir saat itu. R setelahnya tidak pernah kembali pulang. Beberapa tahun menetap di M kemudian pindah ke Bali sampai saat ini. Kami sempat bertemu di Yogya beberapa tahun kemudian. Dia bersama anak laki-lakinya. Anak itu diberi nama belakang sama dengan nama belakangku.



0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.