- Beranda
- Stories from the Heart
Satu Kelas Dengan Dia
...
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance


Quote:
PROLOG
Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya
Quote:
Spoiler for Jangan di Buka:
Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.5K
1.6K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
aguzblackrx
#418
Part 64
Lalu kuntilanak itu hampir saja menerkam ku, aku tak habis fikir seharusnya senjata ini akan keluar sinar atau apapun bisa melumpuhkannya, namun tiba tiba bagian perutku seperti ada tangan melingkar dan menarik ku , ternyata tangan anna menarik perut ku saat setelah sosok kuntikalank itu menyerang dan aku hampir saja terkena cakarannya
“hhihihihiii ..... cah bagus, buat apa bermain main seperti itu” ucap si kunti lanak meledek serangan ku yang ternyata gagal
Aku cukup gusar dengan ejekan kuntilanak itu sekaligus khawatir penyamaran anna terbongkar apabila anna terlalu terlihat mengeluarkan kekuatannya. Saat melirik ke arah anna dia tiba tiba tersenyum ke arah sosok kuntilanak itu, aku heran dengan maksudnya,
Sementara sang kuntilanak cekikikan menertawakan ku yang gagal menyerangnya namun, tiba tiba sesuatu terjadi, wajah tertawa sosok kuntilanak itu terdiam, matanya melotot besar seperti terkejut.
“ a a.. ap.. pa .. i i n ii...?” ucapnya dengan nada terbata bata
Tangan keriput si kuntilanak yang hanya terbungkus kulit busuk dan kuku kuku yang panjang itu memegang bagian perutnya, lalu
“ arrgghhhhh.....” si kuntilanak menjerit kesakitan dan berguling-guling
Jadi ini yang dimaksud anna dari senyuman yang dia lontarkan , jadi keris kecil ini masih berfungsi dengan baik .
“duarrr ...” suara ledakan yang membuat ku terkejut
Ledekan itu ternyata dari perut dari si kuntilanak itu , perutnya hancur terburai dan menimbulkan asap mengepul, seperti bekas bom granat.
Sementara itu si dukun santet itu juga terkejut dengan apa yang menimpa pada peliharaanya itu, dia merutuki dengan umpatan dan makian
“sontoloyo, bocah teng!k kurang ajar “
Mata ku menatap tajam ke arah si dukun, begitu pun dengan si dukun membalas dengan membuang ludah ke tanah. Lalu terdengar jeritan memilukan dari rani yang sedang bertarung ternyata saat ku tengok kuntilanak dan generuwo yang dia lawan jatuh tersungkur dengan luka luka di tubuhnya.
“siapa kalian sebenarnya, hah?” bentak sang dukun
“siapa kami? Panggil saja power rangers , haha “ balas ku dengan ledekan
“kalian tidak tau, seberapa sakitnya aku?”
“lalu ? “ timpal ku dengan memincingkan mata
“aku bisa memanggil ular naga yang ada di perut bumi ini, yang akan memakan kalian satu persatu” ancam sang dukun
Lalu anna memegang pundak ku dari sampingya dan berbisik
“naga lombowaras , cukup berbahaya kakang”
“apa? Berbahaya?”
“iya, senjata mu ini gak akan mempan melawannya, mending kita kabur saja”
“tidak, kita harus menuntut balas”
“Raden, yang dikatakan anna benar, ini bisa membongkar identitas kami bila memaksa melawannya, meski kami pun memiliki senjata yang lebih sakti malah akan dikenali oleh dukun itu”
“bagaimana ini, rani, anna?” tanya ku bingung
Melihat kami dengan kebingungan, sosok dukun pun tertawa terbahak bahak
“hahaha ... kalian takut ? sayang sekali, dia sebentar lagi akan tiba”
Tiba tiba tanah bergetar hebat lalu tanah yang ada di depan sang dukun terbelah menjadi dua, hembusan asap keluar dari retakan tanah lalu keluarlah moncong yang diduga naga yang sudah dipanggil sang dukun. Apakah ini geretakan semata?
Pelan tapi pasti naga itu keluar dengan memperlihatkan kepala dan tanduknya yang berwarna hitam dan kumis naga itu menjuntai ke bawah, deretan gigi gigi tajam membuat ku merasa kengerian dengan kekuatan yang dahsyat, lalu sebuah cakar keluar dibagian pinggir retakan dan menggenggam tanah itu seolah tubuhnya akan keluar semua, tubuh naga itu berwarna merah gelap dengan mata hijau yang menyala.
“awas kakang .....”
Rani berterika seolah dia mengetahui bahaya, sedangkan itu sebuah semburan api keluar spontan dari mulut sang naga mengarah kepada kami. lalu aku ditarik dan terpental jatuh terguling di atas tanah.
“rani, anna bagaimana ini?”
“gawat, rupanya tua bangka itu serius melawan kita kakang”
“kita harus kabur saja “
Namun belum juga percakapan kami berakhir, sang naga melesat menyerang kami, sekali lagi hanya menghindar yang hanya bisa kami lakukan.
“Hahaha, kalian akan menjadi santapan empuk dari Ki Lombowaras” ucap sang dukun menakuti kami
Namun dengan senjata yang ada apakah mungkin bisa menyerang sang naga itu hanya bermodalkan keris kecil. Dengan cepat aku mengarahkan senjata itu ke arah tubuh naga dengan keyakinan bisa melukainya, sebuah pancran energi listrik merambat dari keris itu ,
anehnya tiba tiba keris kecil itu berubah menjadi pedang bermata dua namun terdpaat celah panjang diantara keduanya, aku sangat terkejut dengan perubahan itu
“apa ..... kakang bagaimana bisa?” Anna terkejut
Lalu sebuah pancaran sinar berwarna kuning melesat menuju naga itu dengan cepat dan mengenai tubuh sang naga.
“duar ............” suara ledakan pada tubuh naga itu
“wawrrrrrrrrrrrrrrrr .....” suara jeritan dari sang naga membuat ku tak percaya
Sang dukun yang melihat dari kejauhan pun merasa terheran heran dan merasa gusar dengan apa yang terjadi.
Dengan tatapan takjub pedang yang awalnya keris membuat ku merasakan sebuah kekuatan yang masuk ke dalam tubuhku,
“kekuatan dari mana ini, “
“Raden, bukankah itu keris yang dibuat oleh moyang mu dulu, banyak senjata yang dibuat olehnya dan diberikan kepada kerajaan laut utara”
Anna terkejut dan merasa heran dengan senjata yang dia berikan kepada ku.
“itu adalah senjata pemberian dari Ki Sutamatra , pelatih ku dan sekaligus panglima dari kerajaan. Apakah senjata itu buatan Ki Ageng juga?” ucap anna
“bisa jadi, senjata itu menunggu pewaris sebenarnya, makanya berubah kekuatannya” ucap rani
Sementara itu sang naga yang terbang di atas si dukun sudah kembali dengan prima setelah serangan menimpanya. Sang dukun kemudian mlesat ke arah kami dengan bersalto lima kali di atas tanah.
“ hap .. hap hap ....”
Ana dan rani berpencar menghindari serangan, namun tidak dengan aku, akan tetapi aku mencoba melawannya, sebuah serangan dengan keris milik sang dukun di arah kan kepadaku, lalu dengan otomatis senjata ini menangkis serangan dari sang dukun.
Tiba tiba saja tubuhku ikut bergerak sendiri seperti ada yang mengendalikan. Apakah memang dari senjata ini yang mengaturnya?
“bocah ingusan, sepertinya kau bukan orang sembarangan “ ucap sang dukun yang masih melakukan sabitan dan tendangan
Aku juga dengan santai menghindari setiap serangan dari dukun meski tanpa ku sadari.
“aku kesini untuk menuntut balas atas kematian guru ku”
“haha.... aku hanya dibayar oleh orang lain, jangan salah kan aku” balas sang dukun
“oh ya, dibayar atau tidak, kau tetaplah pembunuh”
“haha ... silahkan saja kalau bisa “
Pertarungan tidak bisa dielakan hingga suatu ketika sang dukun terkena serangan dari pedang ini yang membuat tangannya terputus.
“arrghhhh ... tangan ku”
Sementara itu anna dan rani melawan naga itu dan menjauh dari aeral pertarungan kami dengan dukun.
Terdengar suara ledakan dan hantaman pada tanah yang menyebabkan guncangan.
Sang dukun kini mulai terpojok dan jatuh tersungkur , lalu ku arahkan pedang ku ke arahnya. Sang dukun kini tak berdaya
“ampun .... jangan bunuh aku”
“cepat katakan siapa yang menyuruh mu?”
“baik... akan ku katakan semua, tapi ku mohon jangan bunuh aku” ucap sang dukun memohon
“ cepat katakan saja ......”
BRESSHHHHHH
Aku terkejut dengan apa yang terjadi . mata ku melotot mana kala Sebuah panah menancap di kepala sang dukun, padahal dukun itu akan mengakui dan membongkar identitas pelaku.
sebuah panah yang muncul entah dari mana, namun arahnya ada dari sebelah kanan ku, lalu saat ku tengok ke arah kanan terlihat .....
(bersambung)
{ ayo bantu dukung trit ane dengan comment, kalau ada rezeki isi dompet DANA ane yah )
makasih
Lalu kuntilanak itu hampir saja menerkam ku, aku tak habis fikir seharusnya senjata ini akan keluar sinar atau apapun bisa melumpuhkannya, namun tiba tiba bagian perutku seperti ada tangan melingkar dan menarik ku , ternyata tangan anna menarik perut ku saat setelah sosok kuntikalank itu menyerang dan aku hampir saja terkena cakarannya
“hhihihihiii ..... cah bagus, buat apa bermain main seperti itu” ucap si kunti lanak meledek serangan ku yang ternyata gagal
Aku cukup gusar dengan ejekan kuntilanak itu sekaligus khawatir penyamaran anna terbongkar apabila anna terlalu terlihat mengeluarkan kekuatannya. Saat melirik ke arah anna dia tiba tiba tersenyum ke arah sosok kuntilanak itu, aku heran dengan maksudnya,
Sementara sang kuntilanak cekikikan menertawakan ku yang gagal menyerangnya namun, tiba tiba sesuatu terjadi, wajah tertawa sosok kuntilanak itu terdiam, matanya melotot besar seperti terkejut.
“ a a.. ap.. pa .. i i n ii...?” ucapnya dengan nada terbata bata
Tangan keriput si kuntilanak yang hanya terbungkus kulit busuk dan kuku kuku yang panjang itu memegang bagian perutnya, lalu
“ arrgghhhhh.....” si kuntilanak menjerit kesakitan dan berguling-guling
Jadi ini yang dimaksud anna dari senyuman yang dia lontarkan , jadi keris kecil ini masih berfungsi dengan baik .
“duarrr ...” suara ledakan yang membuat ku terkejut
Ledekan itu ternyata dari perut dari si kuntilanak itu , perutnya hancur terburai dan menimbulkan asap mengepul, seperti bekas bom granat.
Sementara itu si dukun santet itu juga terkejut dengan apa yang menimpa pada peliharaanya itu, dia merutuki dengan umpatan dan makian
“sontoloyo, bocah teng!k kurang ajar “
Mata ku menatap tajam ke arah si dukun, begitu pun dengan si dukun membalas dengan membuang ludah ke tanah. Lalu terdengar jeritan memilukan dari rani yang sedang bertarung ternyata saat ku tengok kuntilanak dan generuwo yang dia lawan jatuh tersungkur dengan luka luka di tubuhnya.
“siapa kalian sebenarnya, hah?” bentak sang dukun
“siapa kami? Panggil saja power rangers , haha “ balas ku dengan ledekan
“kalian tidak tau, seberapa sakitnya aku?”
“lalu ? “ timpal ku dengan memincingkan mata
“aku bisa memanggil ular naga yang ada di perut bumi ini, yang akan memakan kalian satu persatu” ancam sang dukun
Lalu anna memegang pundak ku dari sampingya dan berbisik
“naga lombowaras , cukup berbahaya kakang”
“apa? Berbahaya?”
“iya, senjata mu ini gak akan mempan melawannya, mending kita kabur saja”
“tidak, kita harus menuntut balas”
“Raden, yang dikatakan anna benar, ini bisa membongkar identitas kami bila memaksa melawannya, meski kami pun memiliki senjata yang lebih sakti malah akan dikenali oleh dukun itu”
“bagaimana ini, rani, anna?” tanya ku bingung
Melihat kami dengan kebingungan, sosok dukun pun tertawa terbahak bahak
“hahaha ... kalian takut ? sayang sekali, dia sebentar lagi akan tiba”
Tiba tiba tanah bergetar hebat lalu tanah yang ada di depan sang dukun terbelah menjadi dua, hembusan asap keluar dari retakan tanah lalu keluarlah moncong yang diduga naga yang sudah dipanggil sang dukun. Apakah ini geretakan semata?
Pelan tapi pasti naga itu keluar dengan memperlihatkan kepala dan tanduknya yang berwarna hitam dan kumis naga itu menjuntai ke bawah, deretan gigi gigi tajam membuat ku merasa kengerian dengan kekuatan yang dahsyat, lalu sebuah cakar keluar dibagian pinggir retakan dan menggenggam tanah itu seolah tubuhnya akan keluar semua, tubuh naga itu berwarna merah gelap dengan mata hijau yang menyala.
“awas kakang .....”
Rani berterika seolah dia mengetahui bahaya, sedangkan itu sebuah semburan api keluar spontan dari mulut sang naga mengarah kepada kami. lalu aku ditarik dan terpental jatuh terguling di atas tanah.
“rani, anna bagaimana ini?”
“gawat, rupanya tua bangka itu serius melawan kita kakang”
“kita harus kabur saja “
Namun belum juga percakapan kami berakhir, sang naga melesat menyerang kami, sekali lagi hanya menghindar yang hanya bisa kami lakukan.
“Hahaha, kalian akan menjadi santapan empuk dari Ki Lombowaras” ucap sang dukun menakuti kami
Namun dengan senjata yang ada apakah mungkin bisa menyerang sang naga itu hanya bermodalkan keris kecil. Dengan cepat aku mengarahkan senjata itu ke arah tubuh naga dengan keyakinan bisa melukainya, sebuah pancran energi listrik merambat dari keris itu ,
anehnya tiba tiba keris kecil itu berubah menjadi pedang bermata dua namun terdpaat celah panjang diantara keduanya, aku sangat terkejut dengan perubahan itu
“apa ..... kakang bagaimana bisa?” Anna terkejut
Lalu sebuah pancaran sinar berwarna kuning melesat menuju naga itu dengan cepat dan mengenai tubuh sang naga.
“duar ............” suara ledakan pada tubuh naga itu
“wawrrrrrrrrrrrrrrrr .....” suara jeritan dari sang naga membuat ku tak percaya
Sang dukun yang melihat dari kejauhan pun merasa terheran heran dan merasa gusar dengan apa yang terjadi.
Dengan tatapan takjub pedang yang awalnya keris membuat ku merasakan sebuah kekuatan yang masuk ke dalam tubuhku,
“kekuatan dari mana ini, “
“Raden, bukankah itu keris yang dibuat oleh moyang mu dulu, banyak senjata yang dibuat olehnya dan diberikan kepada kerajaan laut utara”
Anna terkejut dan merasa heran dengan senjata yang dia berikan kepada ku.
“itu adalah senjata pemberian dari Ki Sutamatra , pelatih ku dan sekaligus panglima dari kerajaan. Apakah senjata itu buatan Ki Ageng juga?” ucap anna
“bisa jadi, senjata itu menunggu pewaris sebenarnya, makanya berubah kekuatannya” ucap rani
Sementara itu sang naga yang terbang di atas si dukun sudah kembali dengan prima setelah serangan menimpanya. Sang dukun kemudian mlesat ke arah kami dengan bersalto lima kali di atas tanah.
“ hap .. hap hap ....”
Ana dan rani berpencar menghindari serangan, namun tidak dengan aku, akan tetapi aku mencoba melawannya, sebuah serangan dengan keris milik sang dukun di arah kan kepadaku, lalu dengan otomatis senjata ini menangkis serangan dari sang dukun.
Tiba tiba saja tubuhku ikut bergerak sendiri seperti ada yang mengendalikan. Apakah memang dari senjata ini yang mengaturnya?
“bocah ingusan, sepertinya kau bukan orang sembarangan “ ucap sang dukun yang masih melakukan sabitan dan tendangan
Aku juga dengan santai menghindari setiap serangan dari dukun meski tanpa ku sadari.
“aku kesini untuk menuntut balas atas kematian guru ku”
“haha.... aku hanya dibayar oleh orang lain, jangan salah kan aku” balas sang dukun
“oh ya, dibayar atau tidak, kau tetaplah pembunuh”
“haha ... silahkan saja kalau bisa “
Pertarungan tidak bisa dielakan hingga suatu ketika sang dukun terkena serangan dari pedang ini yang membuat tangannya terputus.
“arrghhhh ... tangan ku”
Sementara itu anna dan rani melawan naga itu dan menjauh dari aeral pertarungan kami dengan dukun.
Terdengar suara ledakan dan hantaman pada tanah yang menyebabkan guncangan.
Sang dukun kini mulai terpojok dan jatuh tersungkur , lalu ku arahkan pedang ku ke arahnya. Sang dukun kini tak berdaya
“ampun .... jangan bunuh aku”
“cepat katakan siapa yang menyuruh mu?”
“baik... akan ku katakan semua, tapi ku mohon jangan bunuh aku” ucap sang dukun memohon
“ cepat katakan saja ......”
BRESSHHHHHH
Aku terkejut dengan apa yang terjadi . mata ku melotot mana kala Sebuah panah menancap di kepala sang dukun, padahal dukun itu akan mengakui dan membongkar identitas pelaku.
sebuah panah yang muncul entah dari mana, namun arahnya ada dari sebelah kanan ku, lalu saat ku tengok ke arah kanan terlihat .....
(bersambung)
{ ayo bantu dukung trit ane dengan comment, kalau ada rezeki isi dompet DANA ane yah )
makasih
Diubah oleh aguzblackrx 08-04-2025 21:23
viper990 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup

