- Beranda
- Berita dan Politik
Bos Hotel Teriak Ormas Minta Jatah Proyek, Kesal Sampai Ubun-ubun
...
TS
kissmybutt007
Bos Hotel Teriak Ormas Minta Jatah Proyek, Kesal Sampai Ubun-ubun
Bos Hotel Teriak Ormas Minta Jatah Proyek, Kesal Sampai Ubun-ubun
Ferry Sandi
3–4 minutes

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan bos pengusaha mengakui bahwa pungutan liar di Indonesia kerap terjadi pada berbagai proyek, mulai dari pembangunan hotel, vila serta proyek lainnya. Hal itu terjadi bukan hanya di Jakarta, melainkan juga di banyak daerah lainnya.
"Pokoknya kalau kita ada proyek ada proyek kecenderungan seperti itu di semua daerah begitu dan itu ya menambah cost pengusaha ya," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani kepada CNBC Indonesia, Rabu (26/2/2025).
Pengusaha pun resah dengan kebiasaan tersebut, pasalnya selain menjadi beban biaya tambahan, pengusaha juga tidak memiliki kepastian dalam berusaha.
"Jadi gak jelas, dan kadang-kadang yang bikin ngeselin tuh justru selain istilahnya ormas-ormas gitu, tokoh-tokoh masyarakat juga begitu juga ikutan juga malah, bukannya menenangkan malah minta, itu sebenernya gak bagus ya, karena itu jadi kebiasaan," sebut Hariyadi.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Apalagi nilai pungli dalam setiap proyek juga bisa sangat besar, mencapai ratusan juta rupiah. Seharusnya aparat penegak hukum harus bisa bergerak dan menyelesaikan masalah yang sudah membudaya ini, bukan justru terlibat dan membiarkannya terus berlarut-larut.
"Tergantung sih tergantung besar-besar kecilnya proyek juga, kalau besar ya otomatis usilnya juga makin banyak, tapi kalo proyeknya rata kecil ya mintanya gak terlalu besar rangenya macem-macem, tapi yang jelas memang meminta ya udah pasti itu bahkan bisa nyampe jutaan, puluhan juta juga ya bisa, bisa bisa, bisa banget, ratusan juta ratusan juta tergantung proyeknya proyek apa," ujarnya.
Hariyadi yang juga Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) itu pun mengungkapkan pelaku usaha tidak bisa berbuat banyak karena hanya berharap proyek investasinya bisa berjalan lancar.
"Ada orang ketika bangun itu tuh ada aja, apalagi kayak hotel vila, makin parah lagi kalau ngga dikasih ganggu, emang gak bagus sih," ungkapnya.
(fys/wur)
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...mpai-ubun-ubun
di indo gak cocok buka usaha, cocoknya buka ormas
Ferry Sandi
3–4 minutes

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan bos pengusaha mengakui bahwa pungutan liar di Indonesia kerap terjadi pada berbagai proyek, mulai dari pembangunan hotel, vila serta proyek lainnya. Hal itu terjadi bukan hanya di Jakarta, melainkan juga di banyak daerah lainnya.
"Pokoknya kalau kita ada proyek ada proyek kecenderungan seperti itu di semua daerah begitu dan itu ya menambah cost pengusaha ya," kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani kepada CNBC Indonesia, Rabu (26/2/2025).
Pengusaha pun resah dengan kebiasaan tersebut, pasalnya selain menjadi beban biaya tambahan, pengusaha juga tidak memiliki kepastian dalam berusaha.
"Jadi gak jelas, dan kadang-kadang yang bikin ngeselin tuh justru selain istilahnya ormas-ormas gitu, tokoh-tokoh masyarakat juga begitu juga ikutan juga malah, bukannya menenangkan malah minta, itu sebenernya gak bagus ya, karena itu jadi kebiasaan," sebut Hariyadi.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Apalagi nilai pungli dalam setiap proyek juga bisa sangat besar, mencapai ratusan juta rupiah. Seharusnya aparat penegak hukum harus bisa bergerak dan menyelesaikan masalah yang sudah membudaya ini, bukan justru terlibat dan membiarkannya terus berlarut-larut.
"Tergantung sih tergantung besar-besar kecilnya proyek juga, kalau besar ya otomatis usilnya juga makin banyak, tapi kalo proyeknya rata kecil ya mintanya gak terlalu besar rangenya macem-macem, tapi yang jelas memang meminta ya udah pasti itu bahkan bisa nyampe jutaan, puluhan juta juga ya bisa, bisa bisa, bisa banget, ratusan juta ratusan juta tergantung proyeknya proyek apa," ujarnya.
Hariyadi yang juga Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) itu pun mengungkapkan pelaku usaha tidak bisa berbuat banyak karena hanya berharap proyek investasinya bisa berjalan lancar.
"Ada orang ketika bangun itu tuh ada aja, apalagi kayak hotel vila, makin parah lagi kalau ngga dikasih ganggu, emang gak bagus sih," ungkapnya.
(fys/wur)
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...mpai-ubun-ubun
di indo gak cocok buka usaha, cocoknya buka ormas

benche87 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.1K
48
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.4KThread•56.8KAnggota
Tampilkan semua post
bingsunyata
#7
Quote:
Kalau bisa saat memberi .. diberi kwitansi plus materai plus tanda tangan yang menerima (plus fotokopi katepe), dan harus ada pendampingan saksi entah notaris atau semaamnya, dan harus ikut tanda tangan pula.
Itu kemudian dilaporkan juga ke dinas pajak.
Itu harus dilakukan karena kalau nggak 'gitu bakal dituding saat ditemui ada ketidak cocokan pengeluaran.
Kalau itu perusahaan tbk, si pejabat direkturnya bisa kena tuduh korupsi atau money laundry juga.
Kemudian, tinggal minta agar dinas pajak mau memberi keringanan pajak atau minta ke departemen keuangan-perindustrian atau semacamnya untuk mengurangi jatah CSR yang harus dibayar-diberikan oleh perusahaan terkait.
Itu hanya berlaku untuk ormas yang resmi. Dan perusahaan juga harus berani tegas, hanya memberi sesuai dengan kewajiban terkait pembayaran CSR itu (sesuai sikon perusahaan bersangkutan). Plus itu hanya berlaku seperti sikon masa kini dimana jumlah penduduk dunia bengkak.
'Gimana-'gimana, kalau mental pengemis-tukang palak dibiarkan, negara juga kagak bakal bisa maju.
kucingpilot2 memberi reputasi
1
Tutup