- Beranda
- Berita Luar Negeri
Demo Besar-besaran Jelang Trump Dilantik, 50.000 Orang Turun ke Jalan
...
TS
gofivik130
Demo Besar-besaran Jelang Trump Dilantik, 50.000 Orang Turun ke Jalan

Jakarta, CNBC Indonesia -Ribuan masyarakat Amerika Serikat (AS) berkumpul di Washington, Sabtu (19/1/2025), untuk melakukan protes atas pelantikan Presiden Terpilih AS Donald J. Trump.
Protes tersebut di antaranya juga diikuti oleh para aktivis hak-hak perempuan hingga aktivis keadilan rasial untuk melakukan unjuk rasa menentang kebijakan yang akan datang. Kebijakan Trump nantinya dinilai akan mengancam hak-hak konstitusional mereka.
Melansir Reuters, beberapa orang di antara kerumunan itu mengenakan topi merah muda yang menandai protes yang jauh lebih besar terhadap pelantikan pertama Trump pada tahun 2017 lalu.
Para pendemo itu berjalan melalui pusat kota di tengah hujan ringan, melewati Gedung Putih dan menuju Lincoln Memorial di sepanjang National Mall untuk "Pawai Rakyat."
Protes terhadap pelantikan Trump kali ini lebih kecil, sebagian karena gerakan hak-hak perempuan AS tampaknya lebih terpecah bagi banyak aktivis setelah Trump mengalahkan Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris pada bulan November 2024 lalu.
Penyelenggara memperkirakan 50.000 orang akan hadir, sementara polisi setempat memperkirakan sekitar 25.000 orang. Lebih dari 300 pawai lainnya direncanakan di seluruh AS.
Dalam kedua kemenangannya, Trump mengalahkan kandidat yang masing-masing akan menjadi presiden perempuan pertama AS: Hillary Clinton pada tahun 2016 dan Harris tahun lalu.
Kali ini, Trump memenangkan ketujuh negara bagian medan pertempuran untuk mengamankan Electoral College yang dibutuhkan untuk kursi kepresidenan, dan memenangkan suara rakyat untuk pertama kalinya bagi Partai Republik dalam dua dekade.
Trump sendiri telah berjanji untuk membuat perubahan besar pada hari pertama, dari penggerebekan imigrasi hingga pembongkaran bagian-bagian dari pemerintah federal.
"Banyak orang merasa seperti kita telah memperjuangkan hal yang sama begitu lama," ujar Olivia Hoffman dari Young Women's Freedom Center yang berbasis di California, dilansir Reuters, Minggu (19/1/2025).
demo
Quote:
weleh akankah ada demo yang lebih besar?

Diubah oleh gofivik130 19-01-2025 19:42
gevarilbagas dan 6 lainnya memberi reputasi
7
932
38
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
81.9KThread•19.6KAnggota
Tampilkan semua post
qavir
#15
Ternyata banyak "anak abah" nggak bisa move on juga di Amerika.
Yang mendemo Trump ini kalau nggak LGBTQRS++, liberal leftish, green party, BLM, sama imigran ilegal.
Yang anehnya, feminist tolol diam saja waktu rezim Joe Biden melegalkan lakik ngaku perempuan masuk ke dalam sport perempuan dan dengan mudah menghabisi perempuan asli yg sudah berlatih sport bertahun2 sejak muda.
Sekarang Trump membanned kaum perempuan berbulu ini dari sport wanita, eh malah diprotes. Dasar tolol.
MAGA
Yang mendemo Trump ini kalau nggak LGBTQRS++, liberal leftish, green party, BLM, sama imigran ilegal.
Yang anehnya, feminist tolol diam saja waktu rezim Joe Biden melegalkan lakik ngaku perempuan masuk ke dalam sport perempuan dan dengan mudah menghabisi perempuan asli yg sudah berlatih sport bertahun2 sejak muda.
Sekarang Trump membanned kaum perempuan berbulu ini dari sport wanita, eh malah diprotes. Dasar tolol.

MAGA
Diubah oleh qavir 20-01-2025 06:09
0
Tutup