- Beranda
- Berita dan Politik
Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Makassar: Petugas BRI Curigai Warna Merah Cerah
...
TS
ranggadias12
Terbongkarnya Pabrik Uang Palsu di Makassar: Petugas BRI Curigai Warna Merah Cerah

Kasus pembuatan uang palsu berhasil diungkap setelah petugas perbankan mencurigai warna merah mencolok pada uang setoran. Penemuan ini menjadi pintu masuk terbongkarnya jaringan uang palsu yang melibatkan mahasiswa program doktoral Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin.
Seorang petugas perbankan BRI, yang enggan disebutkan namanya, menceritakan bahwa kecurigaan muncul ketika seorang nasabah di BRI Link Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, mencoba menyetor uang senilai Rp500 ribu. Warna merah pada uang tersebut terlihat lebih terang dibandingkan uang asli. Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan X-Ray, uang itu dipastikan palsu.
Pihak BRI Link segera meminta identitas nasabah yang bersangkutan dan melaporkan kejadian tersebut ke tim Black Horse Unit Opsnal Reskrim Polsek Pallangga. Laporan ini kemudian memicu penyelidikan mendalam oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Selatan.
Pada 14 Desember 2024, polisi menangkap seorang pria berinisial AH di sebuah rumah kos di Makassar. AH tertangkap tangan sedang mencetak uang palsu menggunakan alat khusus. Dalam penggeledahan, polisi menyita barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp100.000 dengan total nilai Rp446.700.000, alat cetak, serta bahan produksi lainnya.
Lebih mengejutkan lagi, polisi menemukan bahwa lokasi produksi uang palsu ini berada di lantai tiga perpustakaan Kampus 2 UIN Alauddin Samata, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu. Jaringan ini diketahui beroperasi secara terorganisir dan rapi.
Hasil interogasi mengungkap bahwa AH adalah mahasiswa program doktoral di UIN Alauddin. Ia mengaku mempelajari teknik pembuatan uang palsu secara otodidak melalui internet. Polisi masih menyelidiki kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam jaringan ini.
Menanggapi kasus ini, pihak UIN Alauddin Makassar telah mengonfirmasi status AH sebagai mahasiswa aktif. Rektor UIN Alauddin menyatakan akan memberikan sanksi akademis tegas jika AH terbukti bersalah di pengadilan. Kampus juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dalam mendukung proses hukum.
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat terkait ancaman uang palsu yang dapat merusak perekonomian. Kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu dan segera melaporkan jika menemukan kejanggalan.
Info lengkapnya DI SINI
kakekane.cell memberi reputasi
1
439
26
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.4KThread•56.8KAnggota
Tampilkan semua post
jonrender
#4
Warna merah pada uang tersebut terlihat lebih terang dibandingkan uang asli. Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan X-Ray, uang itu dipastikan palsu.
Pernah ikut ngecek beberapa lembar uang palsu. Sewaktu disinar UV nyala fosfor nampak. Demikian pula ada benang pengaman. Namun nomor seri ada kembar. Oleh pihak bank dicelup air ternyata bisa luntur. Biaya produksi upal via media diberitakan perlembar sendiri mencapai rp 50 ribu. Prosesnya bukan sekali cetak langsung jadi. Pembuat juga bukan abal-abal. Margin keuntungan berarti 50 ribuan perlembar. Cuman yang beredar dalam kurun belasan tahun disebut mencapai rp 700 triliun. Sudah melebihi defisit APBN 2024 atau hampir dua kali biaya pembangunan IKN. Para pelaku layak dihukum seberatnya atas hal ini
nikmatulsiti319 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup