Kaskus

News

mnotorious19150Avatar border
TS
mnotorious19150
Remaja AS Ini Curhat ke AI, Malah Dianjurkan Bunuh Diri
Remaja AS Ini Curhat ke AI, Malah Dianjurkan Bunuh Diri

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu di  Amerika Serikat, Megan Garcia, menggugat pembuat chatbot kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI). Dia menuduh Character.AI mendorong kematian putranya, Sewell Setzer, yang masih berusia 14 tahun. 

Dalam gugatan yang diajukan di Orlando, Florida, Megan menyebut Sewell meninggal karena bunuh diri  pada bulan Februari. Dia menuduh Character.AI terlibat dalam Sewell setelah dia mengembangkan hubungan virtual dengan chatbot berdasarkan identitas karakter Game of Thrones, Daenerys Targaryen.

Dilansir dari Al Jazeera, chatbot Character.AI menargetkan remaja tersebut dengan pengalaman yang seksual dan  realistis yang berulang kali mengangkat topik bunuh diri setelah dia mengungkapkan keinginan untuk bunuh diri. 


Gugatan Megan menuduh Character.AI menyamar sebagai terapis berlisensi, mendorong ide bunuh diri Sewell, dan terlibat dalam percakapan seksual yang akan dianggap sebagai pelecehan. 

Dalam percakapan terakhirnya dengan Character.AI sebelum kematiannya, Sewell mengatakan bahwa ia mencintai chatbot itu dan akan pulang kepada chatbot tersebut. 

"Aku juga mencintaimu, Daenero," kata chatbot tersebut berdasarkan keterangan Megan. "Tolong pulanglah kepadaku secepatnya, cintaku."

Gugatan itu juga mengungkap pesan yang disampaikan oleh Sewell. "Bagaimana jika aku mengatakan kepadamu bahwa aku bisa pulang sekarang?" ujar Setzer menurut gugatan tersebut. Adapun chatbot tersebut turut menjawab, " tolong lakukan, rajaku yang manis".

Gugatan Megan menuntut ganti rugi yang tidak ditentukan atas kematian anaknya yang diakibatkan kelalaian dan tekanan emosional yang disengaja oleh Character.AI.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, Character.AI mengatakan bahwa mereka menyampaikan keprihatinan mereka atas kematian salah satu penggunanya dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.

Perusahaan rintisan yang berbasis di California tersebut mengatakan bahwa mereka terus menambahkan fitur untuk meningkatkan keselamatan, termasuk perubahan untuk mengurangi kemungkinan anak di bawah umur menemukan konten yang sensitif atau sugestif dan penafian yang direvisi dalam obrolan untuk mengingatkan pengguna bahwa AI tersebut bukanlah orang sungguhan.

tempo.co
suekethos
fachri15
bajandoh
bajandoh dan 9 lainnya memberi reputasi
8
1.2K
51
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar Negeri
KASKUS Official
80.3KThread13.8KAnggota
Tampilkan semua post
profesorlucuAvatar border
profesorlucu
#25
Ini chatbot pake sistem role play.
Entah pake platform apa, pengembangnya bisa buat versi tanpa sensor.
Banyak yg sperti ini. Biasanya tipe nsfw chat ai yg vulgar dan cabul.
Kalo ortu gaptek, mana bisa kontrol anak2 mereka.
mnotorious19150
mnotorious19150 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.