- Beranda
- TEAM NASIONAL INDONESIA
::Tim Nasional Indonesia:: - Part 9
...
TS
fundayhoho
::Tim Nasional Indonesia:: - Part 9
THREAD TIM NASIONAL INDONESIA
Garuda di Dadaku

SOCCER ROOM GENERAL RULES
Read This Before Posting
Read This Before Posting
Spoiler for Rules:
TAMBAHAN
Quote:
NB (Nurdin Balid): jangan ngepost dulu gan.... ane mau nambahin post lagi....
romariosinag964 dan 34 lainnya memberi reputasi
33
287.2K
31.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
TEAM NASIONAL INDONESIA
148Thread•3.6KAnggota
Tampilkan semua post
advitha
#4390
Jika Indonesia berhasil masuk Piala Dunia 2026, apakah pemain-pemain yang sekarang berjuang sejak awal akan diganti dengan pemain-pemain baru yang lebih top?
Pertanyaan ini bisa menjadi perdebatan sengit di kalangan netizen pendukung timnas. Satu kelompok mendukung PSSI untuk menambah pemain naturalisasi baru tanpa henti, dengan konsekuensi pemain yang sekarang satu persatu akan dicoret dari Timnas. Sebut saja mereka sebagai kelompok profesional.
Sedangkan kelompok satunya lagi ngotot untuk mengembangkan pemain-pemain yang sudah ada saat ini dan tidak meninggalkan satu pun pemain yang sudah berjuang sejak awal. Sebut saja mereka sebagai kelompok sentimentil. Yang biasanya terdiri dari orang-orang yang tidak paham sepak bola dan hanya ikut-ikutan heboh (FOMO).
Kelompok profesional mengacu pada standar klub-klub sepakbola profesional. Klub-klub itu tanpa ragu menggunakan pemain-pemain baru yang lebih baik dari pemain lama. Pemain lama yang performanya stagnan atau turun dengan mudah dijual atau dipinjamkan, meski pemain itu sebelumnya pernah berjasa besar, misalnya membawa klub itu dari kelas amatir hingga juara Liga Champion.
Seorang pelatih profesional seperti STY tentu saja berpikir profesional. Terbukti sudah ada beberapa pemain yang dia tinggalkan karena performa mereka tidak lagi sesuai standar timnas yang terus naik dari waktu ke waktu. Sebut saja Marc Klock, Elkan Baggot, Ezra Walian, Stefano Lilipaly, dan banyak nama pemain naturalisasi era lama. Juga para pemain lokal. Saking banyaknya sampai disebut dengan istilah potong satu generasi.
Demi kepentingan timnas, sentimen yang tidak produktif tentu saja akan dibuang. Tidak perlu protes jika ke depan nanti nama-nama seperti Arhan, M. Ferrari, Sayuri, Egy, Nadeo, Ernando, Pattynama, Jordy Amat, Rafael Struick, Sandy Walsh, juga akan hilang satu-satu dari daftar panggilan timnas. Sebagai pemain profesional, mereka sudah tahu dan sudah siap dengan situasi ini. Bagi mereka, pernah jadi bagian dari timnas Indonesia adalah kebanggaan besar. Dan itu sudah lebih dari cukup.
Seiring dengan itu akan muncul nama-nama pemain top dunia yang berhasil dinaturalisasi, seperti Pascal Struijk, Jayden Osterwolde, Kevin Diks, Jairo Riedelwad, Ole Romeny, Miliano Jonathan, dll. Begitu jadi WNI, mereka semua berhak dan wajib memenuhi panggilan tugas negara, sama seperti kita semua. Dan jangan lupa mereka punya darah Indonesia juga. Mereka itu anak atau cucu orang Indonesia asli seperti kita semua.
Intinya, tidak perlu mempermasalahkan siapa saja pemain yang dipanggil. Percayakan saja pada mereka yang mengurus timnas. Siapapun yang dipanggil sudah pasti yang terbaik sesuai kebutuhan tim. Kita semua tentu ingin Garuda lolos ke Pildun dan mencapai prestasi terbaik. Makanya tidak perlu protes dan nyinyir. Kita cukup menonton, menikmati, dan mendukung.
Pertanyaan ini bisa menjadi perdebatan sengit di kalangan netizen pendukung timnas. Satu kelompok mendukung PSSI untuk menambah pemain naturalisasi baru tanpa henti, dengan konsekuensi pemain yang sekarang satu persatu akan dicoret dari Timnas. Sebut saja mereka sebagai kelompok profesional.
Sedangkan kelompok satunya lagi ngotot untuk mengembangkan pemain-pemain yang sudah ada saat ini dan tidak meninggalkan satu pun pemain yang sudah berjuang sejak awal. Sebut saja mereka sebagai kelompok sentimentil. Yang biasanya terdiri dari orang-orang yang tidak paham sepak bola dan hanya ikut-ikutan heboh (FOMO).
Kelompok profesional mengacu pada standar klub-klub sepakbola profesional. Klub-klub itu tanpa ragu menggunakan pemain-pemain baru yang lebih baik dari pemain lama. Pemain lama yang performanya stagnan atau turun dengan mudah dijual atau dipinjamkan, meski pemain itu sebelumnya pernah berjasa besar, misalnya membawa klub itu dari kelas amatir hingga juara Liga Champion.
Seorang pelatih profesional seperti STY tentu saja berpikir profesional. Terbukti sudah ada beberapa pemain yang dia tinggalkan karena performa mereka tidak lagi sesuai standar timnas yang terus naik dari waktu ke waktu. Sebut saja Marc Klock, Elkan Baggot, Ezra Walian, Stefano Lilipaly, dan banyak nama pemain naturalisasi era lama. Juga para pemain lokal. Saking banyaknya sampai disebut dengan istilah potong satu generasi.
Demi kepentingan timnas, sentimen yang tidak produktif tentu saja akan dibuang. Tidak perlu protes jika ke depan nanti nama-nama seperti Arhan, M. Ferrari, Sayuri, Egy, Nadeo, Ernando, Pattynama, Jordy Amat, Rafael Struick, Sandy Walsh, juga akan hilang satu-satu dari daftar panggilan timnas. Sebagai pemain profesional, mereka sudah tahu dan sudah siap dengan situasi ini. Bagi mereka, pernah jadi bagian dari timnas Indonesia adalah kebanggaan besar. Dan itu sudah lebih dari cukup.
Seiring dengan itu akan muncul nama-nama pemain top dunia yang berhasil dinaturalisasi, seperti Pascal Struijk, Jayden Osterwolde, Kevin Diks, Jairo Riedelwad, Ole Romeny, Miliano Jonathan, dll. Begitu jadi WNI, mereka semua berhak dan wajib memenuhi panggilan tugas negara, sama seperti kita semua. Dan jangan lupa mereka punya darah Indonesia juga. Mereka itu anak atau cucu orang Indonesia asli seperti kita semua.
Intinya, tidak perlu mempermasalahkan siapa saja pemain yang dipanggil. Percayakan saja pada mereka yang mengurus timnas. Siapapun yang dipanggil sudah pasti yang terbaik sesuai kebutuhan tim. Kita semua tentu ingin Garuda lolos ke Pildun dan mencapai prestasi terbaik. Makanya tidak perlu protes dan nyinyir. Kita cukup menonton, menikmati, dan mendukung.
yofe dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup

ane minta ijin buat trit timnas yang baru 



Sudah ada trit sendiri gan 