- Beranda
- Milanisti Kaskus
iROSSONERI 2425 | E La Storia Continua
...
TS
hydenista
iROSSONERI 2425 | E La Storia Continua


SOCCER ROOM GENERAL RULES
Read This Before Posting
Spoiler for Rules:
*Peraturan dapat direvisi/dirubah sewaktu waktu
Diubah oleh hydenista 08-08-2024 02:01
ahmadzaki65 dan 15 lainnya memberi reputasi
14
370.7K
11.3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Milanisti Kaskus
253Thread•2KAnggota
Tampilkan semua post
semudhmania
#1000
Si Fonseca ini cuma kejebak mindset ala bocah kampring main FIFA: sebatas bongkar-pasang pemain.
Literally semua posisi udah dibongkar pasang.
Si A tuker si B, si C tuker si D, si D ngisi posisi A.
Liat aja hasilnya: ambyar semua. Sama aja.
Itulah hasil kalau mikirnya cuma sebatas "Yaudah ganti dulu si A, siapa tau hasilnya beda..."
Yang harus dia benerin itu sistem defense + sistem ketika transisi, baik transisi saat defense maupun transisi saat offense.
3 phase of play itu Milan masih amburadul.
Padahal di era sepakbola modern yg udah kayak catur ini, permainan harus rapi di semua phase of play kalau mau jadi top team.
Pelatih itu mindsetnya bukan: siapa ya yang besok main di posisi bek kanan?
Tapi: Si bek kanan ini peran dan pergerakannya akan kayak gimana ya?
Peran dia waktu defense apa? Waktu transisi offense gimana? Waktu udah udah di area final third gimana? Waktu transisi lagi ke defense gimana? Itu kalau bicara taktik.
Bukan sekedar "Kmarinkan Emerson kurang oke, coba Calabria kali ya, siapa tau beda.."
Sedih banget kalau analisisnya cuma sebatas "coba aja ganti dulu, siapa tau hasilnya beda."
Contoh yang bener: Inter. Mau contoh yang lebih OP: City dan Arsenal.
Yang ane liat ada potensi paten juga: Napoli, Juve, Liverpool.
Contoh Inter dulu aja karena menjelang derby. Mereka pakai skema 3 CB, tapi siapa yang start mah bebas.
Kenapa? Ya karena sistemnya udah kokoh.
Inter mau pakau trio Bisseck-Acerbi-Bastoni? Bisa.
Diganti jadi Pavard-De Vrij-Bastoni? No problem.
Atau mau pakai De Vrij-Acerbi-Bastoni? Aman juga.
Disesuaikan aja sama kondisi lawan kayak gimana, terus sesuaiin instruksinya.
Wingback kanan mau Darmian atau Dumfries? Di kiri mau Dimarco apa Augusto? Dua-duanya bisa. Salah satu ditarik jadi CB juga bisa kalau perlu.
Mid selain Hakan, mau Mkhi apa Zielinski? Apa Fratessi? Bisa semua.
Depan mau siapa? Thuram-Lautaro? Thuram-Tahremi? Lautaro-Tahremi? Bisa kabeh. Sesekali rotasi si Arnautovic or Correa juga masih aman.
Waktu defense Inter akan ganti dari 3-5-2 jadi 5-4-1, bahkan regista mereka (Hakan) sering turun juga sejajar CB, jadi defense lowblock kayak pakai 4 CB + 2 wingback turun +salah satu ST turun sampai kayak jadi DM. Waktu offense mereka main direct dan minim dribbling. Kalau lawan lowblock si Bastoni main melebar terus si Dimarco kelayapan.
Kalau ngomongin Pep lebih OP lagi. Dia bahkan pakai 3 CB murni (Akanji-Dias-Gvardiol/Ake) + taruh 1 CB jadi DM (Stones). Di match2 tertentu bisa switch 4-2-3-1 juga, dan kadang juga main 4-3-3. Secara formasi aja udah bunglon. Apalagi instruksi2 turunannya.
Kalau si Fonseca kayak bocah rental main FIFA mah yg isinya cuma ganti-ganti pemain, ane harap segera ditendang.
Sedih banget di era sepakbola modern gini, dapat pelatih yg dangkal kayak gini.
Literally semua posisi udah dibongkar pasang.
Si A tuker si B, si C tuker si D, si D ngisi posisi A.
Liat aja hasilnya: ambyar semua. Sama aja.
Itulah hasil kalau mikirnya cuma sebatas "Yaudah ganti dulu si A, siapa tau hasilnya beda..."
Yang harus dia benerin itu sistem defense + sistem ketika transisi, baik transisi saat defense maupun transisi saat offense.
3 phase of play itu Milan masih amburadul.
Padahal di era sepakbola modern yg udah kayak catur ini, permainan harus rapi di semua phase of play kalau mau jadi top team.
Pelatih itu mindsetnya bukan: siapa ya yang besok main di posisi bek kanan?
Tapi: Si bek kanan ini peran dan pergerakannya akan kayak gimana ya?
Peran dia waktu defense apa? Waktu transisi offense gimana? Waktu udah udah di area final third gimana? Waktu transisi lagi ke defense gimana? Itu kalau bicara taktik.
Bukan sekedar "Kmarinkan Emerson kurang oke, coba Calabria kali ya, siapa tau beda.."
Sedih banget kalau analisisnya cuma sebatas "coba aja ganti dulu, siapa tau hasilnya beda."
Contoh yang bener: Inter. Mau contoh yang lebih OP: City dan Arsenal.
Yang ane liat ada potensi paten juga: Napoli, Juve, Liverpool.
Contoh Inter dulu aja karena menjelang derby. Mereka pakai skema 3 CB, tapi siapa yang start mah bebas.
Kenapa? Ya karena sistemnya udah kokoh.
Inter mau pakau trio Bisseck-Acerbi-Bastoni? Bisa.
Diganti jadi Pavard-De Vrij-Bastoni? No problem.
Atau mau pakai De Vrij-Acerbi-Bastoni? Aman juga.
Disesuaikan aja sama kondisi lawan kayak gimana, terus sesuaiin instruksinya.
Wingback kanan mau Darmian atau Dumfries? Di kiri mau Dimarco apa Augusto? Dua-duanya bisa. Salah satu ditarik jadi CB juga bisa kalau perlu.
Mid selain Hakan, mau Mkhi apa Zielinski? Apa Fratessi? Bisa semua.
Depan mau siapa? Thuram-Lautaro? Thuram-Tahremi? Lautaro-Tahremi? Bisa kabeh. Sesekali rotasi si Arnautovic or Correa juga masih aman.
Waktu defense Inter akan ganti dari 3-5-2 jadi 5-4-1, bahkan regista mereka (Hakan) sering turun juga sejajar CB, jadi defense lowblock kayak pakai 4 CB + 2 wingback turun +salah satu ST turun sampai kayak jadi DM. Waktu offense mereka main direct dan minim dribbling. Kalau lawan lowblock si Bastoni main melebar terus si Dimarco kelayapan.
Kalau ngomongin Pep lebih OP lagi. Dia bahkan pakai 3 CB murni (Akanji-Dias-Gvardiol/Ake) + taruh 1 CB jadi DM (Stones). Di match2 tertentu bisa switch 4-2-3-1 juga, dan kadang juga main 4-3-3. Secara formasi aja udah bunglon. Apalagi instruksi2 turunannya.
Kalau si Fonseca kayak bocah rental main FIFA mah yg isinya cuma ganti-ganti pemain, ane harap segera ditendang.
Sedih banget di era sepakbola modern gini, dapat pelatih yg dangkal kayak gini.
Diubah oleh semudhmania 21-09-2024 00:23
ilozen dan aryevalphathyh memberi reputasi
2
Tutup
