Kaskus

Story

aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance

Satu Kelas Dengan Dia

Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:


Spoiler for Jangan di Buka:


Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 09:52
viper990Avatar border
qiem.tamvanAvatar border
dwi.haryana.982Avatar border
dwi.haryana.982 dan 28 lainnya memberi reputasi
27
29.6K
1.6K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#332
Part 52

Matahari sudah mulai condong ke arah barat , udara mulai sejuk mengalir membelai kulit ku, namun amarah , kesedihan, dan keniscayaan bercampur aduk menjadi satu bergumul dalam batin.

Kaki besar yang menginjak dada ku semakin lama semakin menakan meski ku tahan dengan tangan ku.

"Bagas Bagas , kenapa gw biarin Lo dekat dengan Hesty , karena gw pengen lu terjerumus ke dalam cinta buta dan hancur sehancurnya ketika lu tau yang sebenernya siapa Hesty itu" ucpa Aryo dengan membulatkan matanya ke arah wajah ku

"Gw gak percaya sedikit pun sama lu, tak kan gw biarin, nama baik Hesty hancur oleh orang seperti lu" balas ku pada Aryo

Kemudian kaki kanan ku dengan sekuat tenaga di tendangan kan ke bagian punggung nya lalu terjungkal jatuh ke tanah. Baju putih nya kini menjadi kotor oleh tanah yang berdebu.

Kemudian aku bangkit dan duduk tertumpu pada tumit dan kaki kanan ku dengan posisi setengah duduk. Mataku memburu melihat Aryo yang kini mencoba berdiri .

Kedua telapak tangan ku satukan menjadi satu , hawa panas mengalir dari bagian dada menuju tangan ku. Lalu aku bangkit dan berdiri masih menyimpan kedua tangan ku di depan dada.

Aryo nampak keheranan gerakan yang ku lakukan , mata ku masih menguat tajam tertuju pada Aryo.

Kini kedua tangan ku terbuka lebar dan mengarah naik ke arah langit berserta pandangan wajah ku. Tiba tiba hembusan angin di sekitar lapangan berubah bergemuruh seperti ada angin puyuh yang datang. Entah mengapa ini diluar kendali ku.

Tubuh ku seketika menjadi ringan dan bertenaga kembali, rasa sakit sekolah tak berasa di sekujur tubuh ku.

Tiba tiba awan hitam muncul dari langit menutupi mahahari senja seketika suasana makin temaram menjadi gelap .

Semua teman teman Aryo nampak panik , begitu pula dengan Aryo yang matanya mengedar ke sekitar seolah ketakutan dengan apa yang terjadi.

Suara gemuruh angin dan guntur mulai menggema di atas angkasa. Udara yang tadi panas berubah menjadi dingin . Rintik rintik hujan mulai berjatuhan . Aryo nampak ketakutan kala kilat cahaya menyambar dan menyilaukan mata.

"Tidak mungkin " gumam Aryo

"Bos, kita pulang aja . Bahaya ini " teriak salah satu teman Aryo

Aryo menoleh ke arah teman temannya , sikapnya sepeti ragu karena pertarungan belum jelas siapa pemenangnya.

"Gak, gw masih bisa lanjutin " teriak Aryo

Dengan napas yang memburu dan tak terkendali aku berlari menerjang Aryo menembus rintik rintik hujan.

"HYAAAAAAATTT "

sebuah pukulan tangan kanan melayang menurut wajah Aryo , dia menyadari serangan yang tak biasa bisa berakibat fatal bila tidak dihindarinya. Dengan cepat Aryo menangkis dan membuang pukulan ku.

Namun tiba tiba tangan ku berbalik arah mengarah ke dan mendekap badan Aryo sehingga lehernya menjadi tercekik. Napas ku masih memburu dengan suara gigi yang bergemeretak.

Kini posisi Aryo membelakangi ku dan sambil mencekik lehernya dengan kedua lengan ku. Teman teman Aryo sudah hilang mentalnya mereka kocar kacir saat hujan dan guntur turun . Mereka tunggang langgang dan kabur membawa sepeda motornya. Namun menyisakan salah satu temannya yang masih setia.

Dalam guyuran tetesan air hujan membasahi tubuh kami. Kami saling adu kuat . Aryo masih bisa menahan kuncian ku.

"Coba katakan, ucapan lu itu bohong ?" Teriak ku di telinga Aryo

"Hahaha ... Bagas Bagas , masih juga tidak percaya ?. Tanyakan sendiri pada orangnya langsung " jawab Aryo

"Omong kosong " bentak ku

Namun tiba tiba sebuah teriakan sayup sayup dari arah luar lapangan. Suara itu adalah suara dari seorang gadis.

Aryo melakukan sikuan diperutku sehingga kuncian ku terbuka . Namun rasa sakit ini tidak terasa dengan amarah yang begitu meluap luap.

Suara gadis itu terdengar kembali memanggil namaku dan juga Aryo

"Aryo , Bagas . Hentikan ....." Teriak seseorang

Kami berdua menoleh ke arah barat yang merupakan jalan masuk menuju lapangan . Ada seorang gadis dan 2 orang pria yang aku kenal.
Hesti , imal dan eri nampak berdiri di tepi lapangan.

"Kalian ....? " Ucap ku lirih dengan mata membulat

Tiba tiba saja Aryo tertawa melihat orang yang tadi dibicarakan datang . Hesty berlari dengan sekujur basah kuyup. Seragam putih abu abunya benar benar basah sehingga bagian dalamnya terlihat menerawang .

"Aryo, Bagas , apa yang kalian lakukan disini?" Ucap Hesty dengan napas terengah engah

Wajah , rambut hesty yang basah kuyup menjadi tak tega bila dia ada disini. WAjahnya menatap ke arah ku .

"Bagas jawab , kenapa ?" Tanya Hesty pada ku dengan mata merah

"Hesty , aku hanya .... " Ucapan ku terhenti tak memiliki alasan yang pasti

"Hahaha "Aryo tertawa

Hesty menoleh kepada Aryo dengan tatapan tajam.
"Apa yang kau katakan pada Bagas, sampai kalian berkelahi ?" Tanya Hesty

"Tanya sendiri pada teman mu itu " jawab Aryo

Hesty kembali pandangannya ke arah ku dengan tatapan heran..aku tak sanggup membalas tatapannya ..

"Jawab , sebenarnya ada apa dengan kalian ?" Tanya Hesty

Kini tubuh bisa dikuasai kembali , awan gelap dan hitam yang tadi menutupi matahari hilang perlahan. Cahaya matahari kembali terang seperti saat tadi.

"Ini adalah hari penghakiman dari apa yang telah di tanam oleh Aryo , bekas kekasih mu itu " jawab ku dengan suara parau

Hesty nampak membesarkan matanya tak percaya dengan apa yang ku ucapkan.

"Lantas , haruskah kalian bertarung seperti ini?" Tanya Hesty dengan kembali matanya tertuju pada Aryo

Aryo menyunggikan senyum kecutnya.
"Ini urusan lelaki, wanita tak pantas ikut campur , pergilah Hesty menjauh dari urusan kami " ucap Aryo

"Sebenarnya apa yang kalian ributkan ? Tidak kah dengan kepala dingin menyelesaikan ini semua ?"

"Urusan ku jelas, ingin membalas apa yang telah Aryo lakukan pada ku selama ini, merusak motor ku, memukuli ku , dan mengancam ku, aku ingin tunjukan bahwa aku tak bisa diremehkan " ucap ku dengan berapi api dengan sorot mata tajam ke arah Aryo

"Kalau begitu , kita lanjutkan pertarungan ini" teriak Aryo

Tiba tiba saja Aryo mendorong tubuh Hesty hingga jatuh ke tanah. Aku yang melihatnya sungguh tak terima.

Saat ingin menolong Hesty tiba tiba Aryo melakukan tendangan pada wajah ku hingga aku juga terjungkal.

Eri dan imal berlari menuju kami dan menolong Hesty .
"Kau tak apa apa " tanya imal sekaligus membangunkan tubuh Hesty

Hesty hanya menggeleng kan kepalanya lalu berucap " tolong Bagas , dia sedang terbawa amarah "

" Tapi .... "

Aku yang terjatuh kemudian bangkit kembali . Rasa panas dalam tubuh ku yang masih basah menciptakan kepulan asap tipis dari tubuh ku.

"Sudah gw bilang , Bagas . Lu bakal kalah " ledek Aryo yang kini mulai menyerang kembali

"Kita liat saja , "

Pukulan dan Tendangan yang bertubi tubi kini dilancarkan Aryo. Dengan mudah aku bisa menghindari .

"Pengecut " ucap Aryo menghina

"Lu yang pengecut , anak mami " ucap ku membalas ejekan

"Bagas Bagas , kau itu naif , mencintai wanita yang sudah kotor begitu . "

"bajngn... " pekik mulut ku

Emosi ku kembali naik, tubuhku semakin panas. Aku melancarkan pukulan yang membabi buta, pukulan ku kini lebih cepat dari biasanya. Beberapa pukulan dan tengah menghantam wajah Aryo dan terjatuh ke tanah. Meski dengan tubuh yang mulai tak berdaya Aryo terus mengoceh.

Posisi Aryo kini terduduk jatuh ke tanah.
"Bagas Bagas. Lu masih menginginkan wanita kotor itu, ambil saja gw gak butuh lagi. "

"Diam lu, arrgghhhhh " aku mengerang marah , napas ku memburu , kini keinginan ku adalah memukuli Aryo

Aku berlari dengan menghunuskan tangan , Aryo Napak terkejut dan hendak menahan sengaja namun...

Duh
Brakk
Srekk

Pukulan dan tendangan mengenai tubuh Aryo. "Kekuatan dari mana ini ?" Gumam ku dalam hati

Aryo semakin terpojok dengan kecepatan serangan ku dan hendak menangkis namun tak bisa terbendung lagi. Aryo sudah sempoyongan dan mulai tak berdaya .

Hesty kemudian kembali mendekati kami dengan berlari dan menghadang ku. Dengan melebarkan kedua tangannya aku hendak melakukan tinju , akan tetapi

Dep ...

Kepalan tangan ku hampir mengenai dada Hesty dan bisa aku tangan namun terlambat ,tanganku malah menyentuh bagian gunung nya namun untung tak tejadi apa apa.

"Bagas, sudah hentikan , " bentak Hesty dengan wajah dan ekspresi marah

"Sudah hentikan, kau bisa membunuh Aryo " tambah nya

Napas ku terengah engah dan mencoba mengontrol emosi . Mata Hesty nampak berkaca kaca aku tak kuasa melihatnya dan tertunduk malu. Tangan yang sempat menyentuh bagian gunung secepat mungkin aku simpan.

Plakk

Sebuah tamparan menerpa wajah ku, tamparan itu dari Hesty dan membuat mata ku membesar.

"Hesty , kau tau, sesuatu yang buruk telah dilontarkan oleh si bajingan Aryo. Aku tak terima itu. " Ucap ku sambil memandang wajah Hesty

Hesty nampak terkejut matanya membesar dan tak percaya . Kedua teman ku imal dan eri pun terlihat terkejut saling memandang satu sama lain.

"A apa yang dia katakan Bagas? " Tanya Hesty

Aku hanya terdiam , tak ingin perkataan itu bisa menyakiti hati nya. Mata ku melirik ke arah Aryo dia nampak tersenyum senang meski dia nampak babak belur dengan serangan ku .

"Haha haha , katakan saja Bagas , " ucap Aryo yang sedang terduduk dia atau tanah menahan sakit

"Tidak .... " Timpal ku sambil menggeleng gelengkan kepala


Hesty nampak heran dengan Aryo yang masih tidak mau menyerah meski sudah hampir kalah.

"Ayo katakan , apa itu Bagas " Desak Hesty

"Tidak , tak akan aku ucapkan satu kata pun "

"Hesty Bagas, kenapa lu ga jujur aja tentang rahasia kami berdua " ucap Aryo diakhiri dengan tawa

"Diam , jahanam " bentak ku pad Aryo

"Sudah , sudah , katakan saja Bagas , biar aku tau semuanya " Hesty terus mendesak

Aku terdiam dan tak menjawab dan hanya menggeleng-gelengkan kepala .

"Ok, gw jelasin " ucap Aryo yang mulai bangkit

"Kalian itu cocok , wanita kotor dan lelaki naif , haha " ucap Aryo

"Diam kau Aryo " bentak ku dan hendak memukul Aryo kembali akan tetapi dihentikan Hesty .

" Aryo kau, ?" Ucap Hesty Namaun terhenti

"Ya , hubungan kita, foto itu, dan video " ucap Aryo

"Apa maksud mu , Aryo " sela Hesty dengan suara parau

Nampak wajah Hesty memerah padam menahan amarah.

"Jauhi Bagas , atau jauhi Hesty , selama ini gw diam , akan tetapi hubungan kalian semakin erat, gw gak rela , "

"Kurang ajar , " ucap Hesty dengan emosi

" Jika gw sebar video lu di sekolah, tamat riwayat mu " ucap Aryo mengancam

"Aryo ..... Keterlaluan " bentak ku pada Aryo

"Hesty, benarkah itu ? " Tanya ku terbata bata

Hesty hanya terisak tangis , tubuhnya jatuh lunglai di atas tanah . Dia nampak mengengam tanah berlumpur wajahnya teruntuk sambil menangis.

Aku yang melihat Hesty seperti hancur , aku tak bisa menahan emosiku , mataku menyoroti Aryo yang masih tertawa Dengan cepat aku melewati hesty dan bergerak mendekati Aryo . Aku berlari sekuat tenaga , tak peduli apapun yang ku lakukan . Perbuatan Aryo sungguh diluar batas batas kemanusiaan .

Aku terus berlari hendak melakukan tendangan lalu melompat ke udara kemudian memutar tubuh melakukan tendangan maut.

Tak bisa dihindari lagi , Aryo seperti terkunci dan tak bisa mengelak tendangan ku.

"Pergilah ke neraka ......." Perkik ku sambil mengarahkan tendangan kaki kanan ku.

"Bagas , hentikan ....... " Teriak. Hesty

Namun

Debbbbss...
Brughhh

Sebuah tubuh terpental jauh dan terguling guling di atas tanah. Teriakan yang memilukan membuat ku tak percaya apa yang aku lakukan.

Air mata ku malah terjatuh tanpa ku sadari .

"Tidakkkk ....... "

( Bersambung )
Diubah oleh aguzblackrx 21-09-2024 00:23
hendrap77
Kurohige410
riodgarp
riodgarp dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.